Di Q4 2022, Startup Indonesia Bukukan Pendanaan Lebih dari $580 Juta
Secara "year-on-year", nominal pendanaan startup Indonesia di tahun 2022 turun 38% dibandingkan tahun 2021
Tahun 2022 bukanlah tahun yang mudah untuk startup global, termasuk ekosistem Indonesia. Meskipun demikian, terdapat sejumlah catatan menarik yang ditorehkan sepanjang Q4 2022. Di periode ini, startup Indonesia berhasil membukukan 52 transaksi pendanaan dengan nilai lebih dari $580 juta (lebih dari 9 triliun Rupiah).
Capaian ini membuat perolehan total pendanaan sepanjang tahun 2022 senilai $4,2 miliar berdasarkan 260 transaksi yang diumumkan ke publik. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, ada tren penurunan setara -38% dibanding total pendanaan $6,8 miliar di 2021.
Meskipun pendanaan masih kuat di Q1 2022, tren sepanjang tahun hingga Q4 memang menunjukkan perlambatan, baik dari jumlah transaksi maupun total nominal, seiring dengan perubahan konstelasi bisnis teknologi global.
Secara total, fintech masih menjadi sektor terfavorit dengan jumlah transaksi (27 transaksi) dan nominal ($1,7 miliar) terbanyak. Sementara SaaS (19 transaksi), agritech (17), food tech (15), dan logistik (14) juga menjadi sektor favorit investor di tahun 2022 ini.
Jika ditinjau dari perolehannya, 10 perusahaan ini mendapatkan setidaknya $100 juta pendanaan – sebagian gabungan dari equity dan debt funding.
Startup | Perolehan Dana |
DANA | $450,000,000 |
Akulaku | $310,000,000 |
Traveloka | $300,000,000 |
Xendit | $300,000,000 |
Modalku | $144,000,000 |
Kredivo | $140,000,000 |
Moladin | $137,000,000 |
Sayurbox | $120,000,000 |
PINTU | $113,000,000 |
Fazz | $100,000,000 |
Pendanaan tahap lanjutan ini mengokohkan status Akulaku dan DANA sebagai unicorn selanjutnya di Indonesia.
Tren pendanaan
Jika dilihat dari porsi pendanaannya, tahap awal masih mendominasi jumlah transaksi pendanaan. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa investor masih memiliki kepercayaan tinggi pada aspiring founder lokal dan memosisikan diri untuk membantu memvalidasi ide dan menemukan product-market fit.
Round | Jumlah |
Seed Funding | 90 |
Pre-Seed | 42 |
Series A | 36 |
Pre-Series A | 20 |
Series B | 22 |
Venture Round | 13 |
Series C | 11 |
Corporate Round | 10 |
Pre-Series B | 7 |
Series D | 6 |
Debt | 3 |
Yang memang terlihat kesulitan adalah startup tahap berkembang yang hendak melakukan penggalangan dana di tahap lanjutan.
Sejumlah investor menilai, faktor guncangan perekonomian global menjadi penyebab perlambatan pendanaan. Ini dilandasi faktor ekonomi dunia yang mengantisipasi resesi dengan kenaikan suku bunga dan inflasi tinggi.
Termasuk faktor yang membuat kondisi semakin kompleks adalah pengaruh perang Rusia-Ukraina yang mengakibatkan gangguan supply chain, pengetatan peraturan startup di Tiongkok, dan penjualan besar-besaran saham-saham teknologi di Amerika Serikat. Walhasil valuasi startup menuju taraf "normalisasi", demi ekosistem startup yang lebih sehat.
Sign up for our
newsletter