Pendanaan Startup Indonesia 2023 Alami Tren Penurunan, Kembali ke Level Sebelum Pandemi
Total pendanaan di tahun 2023 turun mencapai -33,19% yoy; total transaksi juga alami penurunan dari 260 investasi di 2022 menjadi 139 di 2023
Di tahun 2023, pendanaan startup Indonesia kembali mengalami penurunan. Tren ini sudah terjadi dalam dua tahun terakhir pasca-pandemi -- setelah sebelumnya pada tahun 2021 sempat terjadi peningkatan signifikan (bahkan dibilang bisa menjadi salah satu tahun terbaik dalam hal perolehan investasi).
Bersumber dari pengumuman resmi dan input data regulator, DailySocial.id mencatat tahun 2023 ini startup Indonesia membukukan total pendanaan $2,85 miliar (dari 73 transaksi yang menyebutkan nilainya). Adapun total transaksi investasi yang berhasil dicatatkan sebanyak 139x.
Perolehan ini menunjukkan penurunan pertumbuhan year-over-year (yoy) -33,19% dibandingkan dengan periode 2022. Sekaligus menjadi penurunan kedua pasca-pandemi. Perlu dicatat, sejak tahun 2015 perolehan pendanaan startup Indonesia selalu menunjukkan pertumbuhan, bahkan ketika periode awal pandemi.
Ketika berbincang dengan stakeholder, penurunan ini disinyalir disebabkan sejumlah hal. Salah satunya karena adanya penyesuaian pasar atas dinamika ekonomi global, berdampak langsung pada penurunan minat investor ke sektor high-risk seperti venture capital.
"Tech-winter utamanya disebabkan kenaikan suku bunga Bank Sentral yang membuat obligasi negara lebih menarik untuk diinvestasi dibandingkan modal ventura. Implikasinya, pasokan modal yang lebih kecil menghasilkan tingkat investasi yang lebih rendah. Efek domino lain dari kenaikan suku bunga adalah penilaian yang lebih rendah, karena sebagian besar investor startup menggunakan model DCF (Discounted Cash Flow) untuk menilai bisnis, dalam model DCF jika suku bunga naik, penilaian turun," jelas Head of Investment MDI Ventures Gani Putra Lie dalam sebuah wawancara.
Di sisi lain, startup mulai memikirkan strategi untuk mencapai titik profitabilitas lebih cepat. Di tengah proses fundraising yang semakin sulit, bahan bakar dioptimalkan untuk membuka peluang pertumbuhan bisnis. Sebagian termasuk mulai mengupayakan konsolidasi, efisiensi operasional, dan inovasi untuk mempertahankan runway bisnisnya.
Tren pendanaan 2023
Dari data pendanaan sepanjang tahun 2023 turut ditemukan sejumlah fakta menarik. Pendanaan tahap awal (seed funding) masih mendapati porsi tertinggi secara jumlah transaksi. Kendati demikian, jumlah pendanaan lanjutan (seri A atau di atasnya) juga terlihat tidak sedikit.
Tingginya jumlah putaran pendanaan awal mengindikasikan kepercayaan investor yang masih terjaga untuk generasi founder selanjutnya atas inovasi-inovasi baru yang dilahirkan. Sementara untuk pendanaan lanjutan juga memperlihatkan komitmen investor melakukan follow-on funding guna mendukung portofolio startup yang telah dimiliki sebelumnya.
Sejumlah investor memang sempat membeberkan bahwa di situasi tech-winter mereka memilih melakukan “portofolio mode”. Alih-alih mengeksplorasi peluang investor baru, mereka memilih fokus untuk membantu founder di portofolionya mengakselerasi bisnis.
Lalu jika ditinjau dari vertikal industrinya, fintech masih mendominasi perolehan investasi terbanyak. Tren ini masih berlanjut sejak lima tahun terakhir. Dilanjutkan sektor SaaS dan healthtech. Kendati demikian berbagai vertikal industri juga mendapatkan perhatian investor (pada grafik di bawah, kategori ‘lainnya’ terdiri dari 24 sektor bisnis yang berbeda).
Dari pendanaan yang ada, didapat 10 putaran dengan nilai terbesar. Tokopedia mendapat investasi dari induk TikTok menjelang akhir tahun 2023 kemarin, sebagai upaya perusahaan untuk menggabungkan kekuatan bisnis dan mengembalikan operasional TikTok Shop di Indonesia.
More Coverage:
Sektor lain yang banyak menempati top 10 adalah kendaraan listrik --- mereka adalah startup lokal yang bergerak di bidang manufaktur kendaraan listrik dan infrastruktur pendukungnya. Diketahui, memang diperlukan investasi besar untuk mengawali bisnis ini.
Startup | Industri | Putaran | Nilai Pendanaan |
Tokopedia | Marketplace | Venture Round | $ 1.500.000.000,00 |
Kredivo Holdings | Fintech | Series D | $ 270.000.000,00 |
Investree | Fintech | Series D | $ 234.000.000,00 |
eFishery | Aquatech | Series D | $ 200.000.000,00 |
Halodoc | Healthtech | Series D | $ 100.000.000,00 |
ALVA | Electric Vehicle | Series B | $ 50.000.000,00 |
Charged Asia | Electric Vehicle | Venture Round | $ 40.000.000,00 |
MAKA Motors | Electric Vehicle | Seed Funding | $ 37.600.000,00 |
Evermos | Social Commerce | Series B | $ 30.000.000,00 |
Swap Enegry | Electric Vehicle | Series A | $ 22.000.000,00 |
Dana kelolaan pemodal ventura
Kendati terjadi perlambatan investasi di tahun 2023, bukan berarti ekosistem startup Indonesia di ambang pesimistis. Karena sepanjang tahun lalu, belasan pemodal ventura mengumumkan dana kelolaan baru yang siap untuk berinvestasi ke startup Indonesia di tahun ini. Dana kelolaan ini memiliki fokus yang cukup beragam, menyasar berbagai tahapan startup.
Dana Kelolaan | VC | Nilai Kelolaan | Fokus Investasi | Fokus Sektor |
NSV I | Northstar Group | $140.000.000,00 | Early Stage | Consumer, Fintech, Enterprise Solution |
BTN Fund | Bank Tabungan Negara, Mandiri Capital Indonesia | $25.000.000,00 | Multi Stage | Proptech, Mortgage Tech, Fintech, Embedded Finance, Construction Tech, Open Finance, SaaS |
Telkomsel Ventures 2 | Telkomsel | Undisclosed | Multi Stage | Internet Solution, AI, SME, E-Commerce, Digital Content |
Fund 1 | Kopital Ventures | $12.000.000,00 | Early Stage | Sector Agnostic |
Healthcare Fund | East Ventures | $30.000.000,00 | Early Stage | Healthtech |
East Ventures South Korea Fund in Partnership with SV Investment | East Ventures, SV Investment | $100.000.000,00 | Multi Stage | Biotech, Heakthtech, EV, Celantech, Online Media |
Ascent Fund 3 | Ascent Venture Group | $200.000.000,00 | Multi Stage | Sector Agnostic |
Fund V | Vertex Ventures SEA dan India (VVSEAI) | $541.000.000,00 | Multi Stage | Sector Agnostic |
500 SEA III | 500 Global | $143.000.000,00 | Early Stage | Sector Agnostic |
Merah Putih Fund | CVC BUMN | $300.000.000,00 | Growth Stage | Sector Agnostic |
Energi Fund | Pertamina | Undisclosed | Multi Stage | Energy |
Argor Fund | Argor | $240.000.000,00 | Multi Stage | Sector Agnostic |
Peak XV Fund | Sequoia Capital | $2.000.000.000,00 | Multi Stage | Sector Agnostic |
Growth Plus | East Ventures | $250.000.000,00 | Growth Stage | Sector Agnostic |
Growth Fund III | B Capital | $2.100.000.000,00 | Growth Stage | Sector Agnostic |
Fund 1 | Creative Gorilla Capital | $19.200.000,00 | Early Stage | D2C |
NSV I | Northstar Group | $90.000.000,00 | Early Stage | Consumer, Fintech, Enterprise Solution |
"Secara singkat, kami melihat tahun 2023 masih melambat, tahun 2024 akan ada pemulihan secara bertahap. Oleh sebab itu, saran dari kami, startup harus dapat bertahan (mempunyai runway) hingga tahun 2025 [...] East Ventures tidak pernah berhenti berinvestasi. Kami tidak peduli apakah hari ini cerah atau hujan, kami akan tetap berinvestasi pada founder yang bagus dan berhenti berinvestasi jika tidak ada lagi founder yang bagus untuk diinvestasikan. Kami telah melihat peningkatan kualitas para founder dari waktu ke waktu," ujar Co-Founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca.
Sign up for our
newsletter