Pengembangan Diri Jadi Pilihan Aktivitas di Tengah Pandemi
Melalui webinar, kursus, dan workshop secara online
Data Google Trend Indonesia menunjukkan, pencarian kursus online, pelatihan online, dan workshop online tiba-tiba melonjak tajam sejak Maret 2020 hingga sekarang. Hal ini merupakan dampak dari pandemi. Masyarakat memilih di rumah saja dan memutuskan mengikuti kelas-kelas online untuk mengisi waktunya di rumah untuk meningkatkan kompetensi.
DailySocial bersama platform mobile survey JakPat melakukan survei ke 1447 responden untuk mengetahui aktivitas atau kegiatan yang paling banyak dilakukan masyarakat. Hasilnya kebanyakan melakukan pengembangan diri dengan mengikuti kursus atau pelatihan online.
Ada 59,7% dari total responden kami setidaknya pernah mengikuti kegiatan atau cara online untuk pengembangan diri di bidang hard skill, seperti belajar coding, belajar desain, dan hal lainnya. 51% di antaranya juga setidaknya mengikuti acara atau kegiatan yang berkaitan dengan hobi atau kesukaan mereka.
Tak hanya itu, pengembangan kepribadian juga menjadi salah satu kegiatan yang dilakukan. Ada 43% dari total responden yang setidaknya pernah melakukannya satu kali, misalnya mengikuti kursus untuk perihal kepemimpinan, public speaking, dan semacamnya. Ada juga yang meluangkan waktu untuk belajar bahasa asing (35%).
Kebiasaan bertransaksi secara online memudahkan monetisasi di sektor ini. 42,5% responden rela merogoh kocek untuk mengikuti kegiatan online tersebut. Sisanya mengikuti acara yang diselenggarakan secara gratis. Mayoritas (44%) di antaranya mengalokasikan Rp50.000 hingga Rp100.000, per bulan untuk budget "belajar online", sementara ada 11,3% yang bersedia mengalokasikan Rp250.000 hingga Rp500.000.
Peningkatan aktivitas pembelajaran online juga dilaporkan Udemy. Melalui sebuah laporan Udemy membagikan data mengenai peningkatan akses online learning mereka untuk berbagai macam jenis keterampilan, mulai dari copywriting, digital marketing, hingga bermain ukulele.
Ada banyak motivasi yang menjadi pendorong masyarakat untuk mengakses pembelajaran, seperti: kejenuhan akan rutinitas monoton di rumah, mencari keterampilan baru untuk mendapatkan peluang baru, mengeksplorasi hobi baru untuk mengisi aktivitas selama di rumah, dan (khusus untuk masyarakat Indonesia tertentu) kewajiban program kartu prakerja.
Dukungan teknologi dan akses yang mumpuni
Pada dasarnya kegiatan online tidak hanya terbatas pada pelatihan. Hiburan, diskusi, dan seminar pun banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia selama masa pandemi ini. Untungnya platform-platform pendukung yang mumpuni sudah hadir.
Loket, misalnya, pada periode April-Mei mengklaim berhasil mendapati 2000 event yang terdaftar di platform mereka. Capaian lainnya yang cukup masif adalah mereka berhasil menjual 5000 tiket untuk sebuah acara konser online. Peluang untuk event online dari sisi binis nyata adanya. Goers juga melakukan sejumlah penyesuaian dan terus meningkatkan layanan agar tetap menjadi tempat membeli tiket kegiatan online yang nyaman.
Dari seluruh responden kami yang bersedia membayar, Loket menjadi layanan penjualan tiket online yang paling sering digunakan. Ada 81% persen responden yang pernah membeli tiket di sana. Pilihan berikutnya adalah Eventbrite (25,8%), Goers (23,3%), dan Maimilu (22,8%).
Selain pembelian tiket, akses pembayaran pun sekarang serba gampang. Tak hanya melalui akun bank, tetapi juga melalui platform uang elektronik.
Tak harus langsung
Aktivitas yang dilakukan online masih belum bisa menggantikan pengalaman ketika diselenggarakan langsung. Kegiatan seperti konser musik, pertunjukan standup comedy, atau pertunjukkan seni lainnya tentu akan berbeda jika diselenggarakan langsung. Namun, untuk beberapa kegiatan, keberadaan teknologi bisa membuat semakin banyak pilihan. Contohnya belajar.
Dengan bantuan teknologi kini belajar tak perlu dilakukan langsung secara tatap muka. Fasilitas rekaman atau pendekatan video on demand membuat peserta yang ingin belajar bisa menyesuaikan waktunya masing-masing. Semua ini kembali ke pendekatan seperti apa yang diambil penyelenggara dan preferensi pengguna itu sendiri.
Beberapa platform populer, seperti YouTube, Zoom, dan Google Meet, banyak digunakan untuk aktivitas online semasa pandemi. Ada juga platform edtech, seperti Ruangguru, Udemy, Cakap, dan IndonesiaX yang digunakan untuk sarana belajar di rumah.
Momentum berbagai industri
Dari sisi konsumen/masyarakat, sesungguhnya dorongan untuk belajar online atau menikmati hari secara online semakin meningkat. Menurut hasil survei, 40% responden sangat ingin melakukan kegiatan atau aktivitas online dan 39% cukup ingin.
Tren aktivitas online di masyarakat membuka peluang baru di berbagai lini industri. Beberapa hal yang bisa dieksplorasi lebih jauh antara lain pengelolaan tiket online, platform video conference yang sederhana namun memiliki kualitas baik, platform workshop yang interaktif, dan platform pembelajaran dengan sejumlah fitur integerasi dan kolaborasi.
Sign up for our
newsletter