Pengingat Lewat SMS Terbukti Efektif Tingkatkan Kedisiplinan Pasien Untuk Minum Obat
Di zaman yang serba digital sekarang ini banyak aspek dalam kehidupan yang terkena dampaknya. Tapi terbukti tak semua hal tersebut adalah hal-hal yang berbau negatif.
Sebuah studi baru-baru ini misalnya membuktikan bahwa pengingat lewat SMS terbukti meningkatkan kedisiplinan pasien dalam mengkonsumsi obat yang diresepkan kepadanya.
Dikutip dari Forbes, dalam sebuah jurnal yang dirilis PLOS One memuat sebuah hasil yang cukup unik. Jadi, di studi ini para peneliti mengumpulkan 301 pasien yang sedang menjalani pengobatan penyakit darah tinggi dan kolesterol tinggi. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok dengan jumlah yang hampir sama.
Perlakuan yang didapat keduanya berbeda. Satu grup menerima pesan singkat sementara grup yang lain tidak. Grup yang menerima SMS berisikan pesan yang menanyakan apakah mereka sudah meminum obat yang diresepkan atau belum. Atau kurang lebih berupa pengingat untuk meminum obat.
Info Menarik: Mouse Pintar NAOS QG Dapat Membaca Pikiran Anda
Pesan tersebut awalnya dikirim setiap hari selama dua minggu, namun kemudian diturunkan sampai hanya seminggu sekali selama enam bulan. Pasien diharuskan membalas pesan yang dikirimkan, jika tidak mereka akan dihubungi melalui telepon untuk mengetahui alasannya sekaligus menawarkan bantuan bila diperlukan.
Dari perlakukan tersebut kemudian didapatlah sebuah pola yang menarik, dimana 25% (38 dari 151 orang) di kelompok yang tidak mendapatkan pengingat lewat SMS total berhenti meminum obat mereka atau hanya meminum 80% dari resep yang ditentukan.
Sementara grup yang mendapatkan pengingat melalui pesan singkat hanya 14 dari 150 orang atau 9% yang berhenti minum obat atau hanya meminum 80% dari dosis yang diharuskan.
Info Menarik: AirDroid 3 Telah Dirilis, Tambahkan FItur AirMiror
Hasil penelitian ini tentu sangat berguna bagi pekerja kesehatan atau keluarga yang anggota keluarganya sedang menjalani pengobatan di rumah. Bahwa cukup dengan pesan singkat kita dapat meningkatkan kesadaran pasien untuk meminum obat yang diresepkan kepadanya.
David Taylor, seorang professor emeritus, farmasi dan kebijakan kesehatan masyarakat dari University College London mengatakan bahwa metode ini tidak terbatas untuk penyakit kardiovaskuler saja, tetapi juga bisa untuk pengobatan penyakit kronis lainnya.
Sementara itu Dr. David Wald yang mempimpin studi tersebut memberikan kesimpulan bahwa pengingat lewat SMS atau pesan singkat terbukti dapat menjadi media yang efektif untuk mengingatkan pasien, lebih baik dari pengingat konvensional (tidak disebutkan apa, sepertinya yang dimaksud adalah catatan kecil atau sejenisnya).
Sign up for our
newsletter