1. Startup

PetaKita Tawarkan Pencarian Direktori Kota Berbasis Peta Online

Dalam berplesiran, informasi direktori kota mungkin menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan. Selain dapat digunakan agar tak tersesat juga bisa digunakan untuk mencari berbagai lokasi layanan publik serta lokasi-lokasi lain seperti wisata, restoran, dan semacamnya. Jika Anda saat ini mungkin membutuhkan layanan tersebut, mungkin Anda bisa coba kunjungi startup baru yang satu ini, PetaKita. Hadir menawarkan layanan online directory berbasis peta, PetaKita mencoba arahkan pengguna mencari lokasi apa saja di sekitar. Layanannya saat ini baru tersedia untuk kota Bandung.

Layanan direktori online lokal sebenarnya telah banyak hadir, terlebih pada pelaku startup lokal. Bagi Anda yang sering mengikuti perkembangan berita di DailySocial, Anda mungkin akan mengenali beberapa startup seperti IsiKota, DariSini, Urbanesia, dan lain sebagainya yang punya layanan direktori serupa dengan andalan masing-masing. Langsung masuk di kompetisi yang sudah punya banyak pemain, PetaKita mencoba untuk menawarkan fungsi yang sedikit lebih maju ketimbang kompetitornya tadi.

Fungsi direktori yang ditawarkan sebenarnya tak banyak yang baru, hanya saja sebagian besar fitur direktori yang dihadirkan berbasis informasi peta online yang tentu bisa memudahkan pengguna dalam pencarian alamat lokasi yang lebih mendetail. Layaknya Google Maps, informasi point of interest (POI) dalam PetaKita ditampilkan dengan pin geo-tagging yang umum ditemukan dalam Google Maps dan sebagainya.

Dalam PetaKita pengguna bisa mencari sejumlah direktori publik yang cukup lengkap. Ada lima kategori pencarian utama yang dihadirkan yakni kategori Business, Tourism, Culinary, Social, dan Events. Kelima kategori tadi memiliki berbagai macam sub-kategori pencarian yang juga lengkap, mulai dari lokasi Mall, Pasar, Minimarket, lokasi ATM, Hotel, Objek Wisata, hingga lokasi ibadah juga turut dihadirkan.

Untuk memudahkan pencarian, pin lokasi ditampilkan dengan warna yang berbeda untuk setiap kategorinya, sehingga pengguna tak akan mengalami kesulitan dalam penelusuran di peta online. Dalam setiap pencariannya, pengguna juga bisa menelusuri ulasan yang diberikan oleh pengguna lain untuk menambah informasi-informasi lain yang mungkin dibutuhkan.

Sebagai pemain baru, PetaKita saat ini masih masuk dalam tahap beta, di mana pengembangan lebih lanjut masih akan dilakukan oleh pihak pengembangnya. Walau hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut, mungkin saja PetaKita yang saat ini masih fokus melayani di kota Bandung kedepannya bisa merambah ke kota-kota lain yang tentu dibutuhkan agar jangkauan penggunanya lebih luas.

Secara umum apa yang ditawarkan PetaKita belum bisa dikatakan sangat baik, sebagian besar fungsinya akan terlihat sama persis dengan apa yang ditawarkan oleh Google Maps. Jika dibandingkan, dari segi fungsi dan fitur Google Maps tentu jauh lebih mutakhir ketimbang PetaKita, namun di sisi lain PetaKita sebenarnya masih bisa memiliki potensi yang lebih baik jika bisa menghadirkan konten yang jauh lebih lokal dibanding Google Maps. Dengan konten yang lebih ramah dan familiar terhadap pengguna, tentu PetaKita bisa menjadi favorit di kemudian hari.

[ilustrasi foto: Shutterstock]

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again