4 March 2019

by Glenn Kaonang

Mobil Konsep Piëch Mark Zero Hanya Perlu 5 Menit untuk Mengisi 80 Persen Baterainya

Andalkan tipe sel baterai baru yang nyaris tidak pernah menghasilkan panas

Kalau ditanya apa kelemahan terbesar mobil elektrik, mayoritas mungkin bakal menjawab waktu charging. Benar saja, bahkan teknologi fast charging yang dikembangkan Porsche sejauh ini hanya mampu mencatatkan waktu 15 - 20 menit untuk mengisi 80% dari total kapasitas baterai mobil.

Itu jelas jauh lebih lama ketimbang mengisi bensin. Namun itu tidak selamanya harus menjadi momok segmen mobil elektrik. Sebuah perusahaan baru bernama Piëch Automotive ingin membuktikan bahwa mobil elektrik juga bisa diisi ulang baterainya secepat mengisi tangki bensin mobil konvensional.

Mobil debutan mereka, sebuah konsep bernama Piëch Mark Zero, diklaim hanya memerlukan waktu 4 menit 40 detik untuk mengisi 80% dari total kapasitasnya berkat penggunaan tipe sel baterai baru yang sanggup mengatasi arus listrik tinggi tanpa risiko overheating. Di bawah lima menit sejatinya sudah pantas disetarakan dengan waktu yang diperlukan untuk mengisi bensin.

Bukan cuma cepat waktu pengisian baterainya, efisiensinya pun tak kalah mengesankan, dengan klaim jarak tempuh 500 km dalam satu kali charging. Sektor performa juga tidak luput dari perhatian Piëch: Mark Zero mengemas tiga motor elektrik (satu di depan, dua di belakang) berdaya total 450 kW, mampu membawanya melesat dari 0 - 100 km/jam dalam 3,2 detik saja, dengan top speed di kisaran 250 km/jam.

Juga menarik adalah prinsip modular yang diterapkan Piëch pada rancangannya. Ini berarti yang bisa di-update bukan sebatas software-nya saja, tapi juga hardware-nya, semisal unit-unit baterai yang sudah mulai berumur dan berkurang drastis kapasitasnya.

Arsitektur modular ini juga berarti Piëch dapat menawarkan rancangannya ke pabrikan mobil lain yang tertarik. Bisnis dengan konsumen mereka layani, bisnis dengan sesama pebisnis lain pun juga mereka lakoni.

Beralih ke fisik Mark Zero, di mata saya ia terlihat seperti hasil perkawinan Aston Martin dan Porsche. Namun Piëch tidak mau berfokus pada segmen mobil sport saja, mereka juga sudah punya rencana untuk mewujudkan sejumlah model lain, termasuk halnya sebuah SUV.

Sejauh ini Anda mungkin bertanya-tanya, siapa sosok di balik Piëch Automotive, dan mengapa namanya terdengar begitu familier? Ini dikarenakan pendirinya, Toni Piëch, masih satu garis keturunan dengan Ferdinand Piëch, mantan bos Volkswagen Group yang juga merupakan salah satu cucu dari Ferdinand Porsche.

Rencananya, Piëch Mark Zero bakal diperkenalkan secara resmi pada ajang Geneva Motor Show sebentar lagi. Meski kedengarannya begitu potensial, visi ambisius Piëch Automotive ini akan sangat bergantung terhadap ketersediaan infrastruktur, dan infrastruktur inilah yang sejatinya berhasil menjadikan Tesla sebagai pemimpin di segmen mobil elektrik.

Sumber: Engadget dan PR Newswire.