Platform P2P Lending Mekar Kini Rambah Layanan Crowdfunding
Tawarkan skema pembiayaan secara pre-order dan bagi hasil
Platform P2P lending Mekar melakukan ekspansi bisnis dengan meluncurkan produk baru yang bergerak di bidang urunan dana (crowdfunding). Produk ini akan menyasar perusahaan skala kecil dan menengah sebagai target penerima dana.
Solusi ini dihadirkan untuk mendukung bisnis dalam mencari alternatif dukungan bisnis secara finansial. Pemberi dana pun memiliki alternatif investasi lainnya di luar peer-to-peer lending.
Setiap bisnis yang dipajang dalam platform Mekar, telah melalui proses seleksi. Persyaratannya tidak ada yang khusus, minimal bisnis tersebut sudah berjalan selama satu tahun, menunjukkan performa bisnis dan produksi yang baik.
"Kami hanya memilih perusahaan dengan bisnis yang sudah bertumbuh, produknya inovatif, ada dampak sosial, dan memilih bisnis yang ramah lingkungan. Tidak ada aturan khusus," terang COO Mekar Pandu Aditya Kristy, Kamis (16/11).
Secara model bisnis, bisnis yang berhasil lolos dalam seleksi Mekar mendapat kesempatan selama 30 hari untuk memulai proses pengumpulan dana. Apabila dalam kurun waktu tersebut target dana belum tercapai, Mekar akan mengembalikan kembali ke pemilik bisnis apakah mau diperpanjang atau berhenti.
Bila berhenti, seluruh dana yang sudah terkumpul akan dikembalikan ke pemberi dana tanpa ada potongan biaya.
Ada dua skema model pendanaan yang bisa dipilih pemilik bisnis, yaitu bagi hasil dan pre-order. Dalam skema bagi hasil, pemberi dana yang menginvestasikan uangnya untuk mendukung sebuah campaign dari suatu bisnis akan memperoleh pembayaran secara periodik. Besarannya dihitung berdasarkan persentase tertentu dari penjualan yang dicatatkan oleh bisnis tersebut.
Sedangkan untuk pre-order, pemilik bisnis dapat menggunakannya untuk mencari pembeli produk mereka lewat situs Mekar. Penerima dana akan menerima produk dengan harga yang lebih murah dari harga ritelnya. Dengan skema ini, pemilik bisnis akan terbantu dalam menutupi biaya produksi dalam jumlah besar.
Adapun, untuk sementara platform Mekar terdapat tiga perusahaan yang melakukan crowdfunding, yakni printer 3D BB-130 dari BikinBot, startup manajemen keuangan Akun.biz, dan sepeda unik berbahan bambu Ewabi Bookit. Untuk BikinBot dan Ewabi, skema pembayaran yang ditawarkan adalah pre-order sementara Akun.biz menawarkan pembagian hasil pendapatan dari penjualan.
Target dan rencana bisnis Mekar
Untuk layanan P2P lending Mekar, ditargetkan sampai akhir tahun ini dapat menyalurkan dana sebesar Rp25 miliar. Adapun hingga November 2017, perusahaan mengklaim telah menyalurkan dana sebesar Rp20 miliar.
Disebutkan bahwa angka tersebut sebenarnya telah mencapai target yang ditentukan perusahaan, kendati layanan ini baru resmi operasional pada Februari 2017.
Dana yang sudah disalurkan tersebut, digunakan untuk membantu 9 ribu pemilik bisnis mikro dengan rerata pinjaman antara Rp1 juta sampai Rp2 juta. Untuk kontributor penyaluran dana, Mekar bermitra dengan dua koperasi, yaitu Koperasi Komida dan Koperasi Abdi Kerta.
Selain menggunakan dana P2P lending untuk penyaluran dana, Mekar juga bermitra dengan Indosurya Finance sebagai pihak investor.
Untuk tahun depan, CMO Mekar Randy Gunadi menuturkan pihaknya menargetkan dapat tumbuh 10 kali lipat menjadi Rp200 miliar. Strategi yang akan dilakukan adalah memperbanyak mitra lender, perusahaan akan menyasar BPR selain koperasi. Ditargetkan sampai akhir tahun depan akan menambah delapan mitra baru.
Randy juga menuturkan bahwa tahun depan perusahaan mulai berencana melepas saham maksimal 25% untuk investor baru. Investor ini terkait penggalangan dana yang rencananya akan dilakukan perusahaan. Selama ini, Mekar menggunakan dana dari Yayasan Putera Sampoerna untuk operasionalnya.
"Sampai hari ini dana yang kami pakai berasal dari Yayasan Putera Sampoerna. Mekar tidak menutup, malah membuka. Hanya saja tidak agresif mencarinya karena belum fokus ke sana dan dana kami masih tercukupi sampai tahun ini. Untuk tahun depan kami berencana mulai melepas saham maksimal 25% kepada investor baru," pungkas Randy.
Sign up for our
newsletter