1. Startup

Rayakan Ulang Tahun Pertama, JD.id Perkuat Infrastruktur dengan Menambah Gudang Baru

Strategi online to offline juga akan mulai dijalankan oleh JD.id

Hari ini, Kamis (9/3) PT Jingdong Indonesia Pertama (JD.id), anak perusahaan e-commerce patungan dari JD.com (Tiongkok) dan Provident Capital merayakan ulang tahun pertamanya. Untuk mengukuhkan komitmen JD.id berbisnis di Indonesia, perusahaan berencana untuk memperkuat infrastruktur dengan menambah lima hingga enam gudang penyimpanan.

Salah satu lokasi terbaru yang bakal dipilih adalah Medan. Adapun luasnya diperkirakan berkisar antara 5 ribu hingga 6 ribu meter persegi. Saat ini JD.id sudah memiliki tiga gudang yang berada di Cimanggis, Surabaya dan Pontianak.

"Lokasi gudang yang kami pilih berikutnya adalah Medan. Kota lain akan menyusul perlahan-lahan. Kami pilih Medan karena growth consumer behaviour-nya sangat tinggi, bukan karena mempertimbangkan kota besarnya," terang Head of Corp Communication & Public Affairs JD.id Teddy Arifianto.

Hanya saja, Teddy enggan membeberkan nilai investasinya untuk pendirian gudang. Dia hanya memastikan bahwa investasi terbesar yang banyak dikucurkan perusahaan untuk ke depannya adalah infrastruktur dan sumber daya manusia.

Teddy berharap keberadaan gudang ini dapat membantu proses bisnis jadi lebih singkat, harga bisa ditekan sehingga pelayanan kepada konsumen bisa lebih optimal.

Hal ini sangat masuk akal mengingat JD.id menerapkan resep sendiri untuk mengatasi harga jual yang kompetitif di tengah persaingan industri e-commerce. Mulai dari memiliki perusahaan logistik sendiri untuk pengiriman barang bernama JX (Jaya Ekspres Transindo), dan menggunakan model bisnis business to consumer (B2C) dengan membeli barang langsung dari pemasok dan memasukkan ke gudang sendiri.

Resep itu dipercaya ampuh untuk menekan harga dan mampu mendorong konsumen untuk terus berkunjung.

"Nantinya setiap gudang dapat menjadi hub-hub yang menghubungkan seluruh konsumen kami di Indonesia. Sehingga semuanya bisa merasakan pelayanan yang sama dengan konsumen yang ada di kota besar."

Rambah konsep O2O

Tak hanya itu, Teddy juga mengungkapkan tahun ini perusahaan juga mulai rambah strategi pemasaran online to offline (O2O) dengan mendirikan toko sementara (pop up store) di Mall Taman Anggrek, Jakarta. Untuk perhelatan perdana ini, JD.id menghadirkan lebih dari 30 mitra pemilik merek ternama dengan penawaran diskon yang hanya berlaku selama 9-12 Maret 2017.

Untuk kegiatan offline berikutnya, akan terus diadakan oleh JD.id sepanjang tahun ini di berbagai lokasi lainnya. Strategi ini dinilai cocok dengan kultur budaya orang Indonesia yang masih mengutamakan komunikasi tatap muka saat bertransaksi.

"Di Indonesia, bisnis online itu tidak bisa stand alone tanpa kegiatan offline. Strategi ini jadi perpanjangan tangan untuk bertemu langsung dengan konsumen dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan," pungkas dia.

Pencapaian JD.id tahun lalu, total pengunjung rata-rata JD.id per bulannya mencapai 1 juta hingga 3 juta orang, dengan rata-rata basket size mencapai Rp3 juta sampai Rp4 juta per orang.

Adapun jumlah SKU bertambah jadi 100 ribu SKU dari tahun sebelumnya 10 ribu SKU. JD.id memiiki 14 kategori barang dengan 103 sub kategori pilihan. Tiga kategori terlaris di JD.id diantaranya gadget & aksesoris, peralatan bayi,dan perabotan rumah tangga.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again