Reebonz Targetkan Transaksi Mobile Commerce Hingga 50 Persen
Naiknya tingkat akses dan transaksi e-commerce melalui ponsel atau mobile commerce diakui oleh hampir semua layanan e-commerce yang diulas DailySocial tahun lalu. Hal ini juga dialami oleh layanan e-commerce fashion internasional khusus barang-barang bermerk, Reebonz yang mengalami pertumbuhan signifikan 2013.
Selain nilai transaksi yang tinggi, yang menarik adalah 30 persen dari total penjualan terjadi melalui ponsel. Perlahan tetapi pasti fenomena ini memperkuat fakta pertumbuhan mobile commerce (m-commerce) di Indonesia dan bukti bahwa semakin banyak orang yang mulai melakukan pembelian melalui perangkat telpon genggam mereka.
Pangsa pasar aplikasi mobile memang sangat menggiurkan bagi para penyedia layanan e-commerce untuk dibidik. Hampir semua penduduk Indonesia dapat dipasstikan memiliki ponsel, dan hampir tak mungkin rasanya meninggalkan rumah tanpa alat komunikasi satu ini.
Hal ini merupakan sebuah peluang bisnis yang besar bagi e-commerce di Indonesia. Mengingat calon konsumen mereka yang tersebar di wilayah kepulauan ini, kebanyakan bersentuhan dengan internet melalui perangkat telpon genggamnya.
Reebonz tidak mau ketinggalan mengambil peluang ini. Meski tak pernah meluncurkan mobile app-nya secara resmi Reebonz telah menyediakan aplikasi ini sejak Agustus 2011 untuk platform iOS, sedangkan Android sejak 24 Juli 2012.
“Pengguna aplikasi Android sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan aplikasi iOS. Sedangkan perbandingan penggunaan mobile web dengan apps, jelas mobile web jauh lebih tinggi dibandingkan dengan apps,” tutur Yulianti Wijaya, Assistant Marketing Manager Reebonz Indonesia.
Dengan pertumbuhan yang baik, diharapkan tahun 2014 ini, Reebonz targetkan penjualan melalui m-commerce mencapai 50 persen dari total penjualan per tahun.
Melihat pertumbuhan m-commerce yang dinilai Reebonz ke arah yang positif, Yuli mengutarakan pendapatnya bahwa potensi masih sangat luas. Namun perlu diakui, Yuli mengatakan m-commerce di Indonesia khusus pengguna Reebonz sendiri dibandingkan konsumen di negara sekitarnya di Asia Tenggara seperti Singapura masih tertinggal.
“Koneksi internet Indonesia yang belum secepat negara-negara lain di wilayah Asia Tenggara, tetapi hal ini semoga tidak menjadi penghambat terbesar dari pertumbuhan mobile commerce di negara kita.”
Pada dasarnya adalah tentang cara konsumen browsing konten melalaui ponsel. Maka, memang sebuah hal yang penting bagi e-commerce memiliki akses mobile web dan, atau aplikasi mobile.
Untuk transaksi mobile yang terjadi sepanjang tahun 2013, sebagian besar pembayaran menurut pihak Reebonz masih melalui bank transfer. Hal ini disebabkan metode pembayaran melalui kartu kredit baru tersedia sekitar bulan September 2013 untuk mobile.
[Ilustrasi foto: Shutterstock]
Sign up for our
newsletter