4 August 2016

by Wiku Baskoro

[Review] Smartfren Andromax E2+, Kejutan di Smartphone 'Murah'

Smartfren Andromax E2+ menghadirkan RAM 2GB, harga terjangkau, 4G LTE dan VoLTE

Ketika pertama kali akan mencoba smartphone yang satu ini, harapan saya secara tidak langsung di-setting untuk perangkat low atau entry level mid karena harga yang ditawarkan. Namun, ternyata Smartfren Andromax E2+ memberi saya kejutan.

Hadir kurang lebih awal bulan Juni kemarin, dari materi promo dan kotak perangkat, smartphone ini saya lihat membawa dua misi promosi untuk menggoda para calon konsumen, yang pertama adalah ajakan bermain game dengan perangkat smartphone terjangkau serta yang satu lagi adalah fitur VoLTE dengan janji panggilan telepon dengan kualitas lebih baik.

Dua janji ini dihadirkan dengan harga yang bisa dibilang tidak mahal, yaitu seharga 1.2 juta setelah diskon di situs ecommerce (meski di situs resmi harga yang tertera adalah 1juta).

Kelengkapan Andromax E2+

Tampilan fisik Andromax E2+

Ada yang tidak biasa ketika saya pertama kali menjelajah tampilan fisik dari perangkat ini. Terutama ketika menggenggam perangkat dan melakukan beberapa skenario cara menggengman. Meski terdengar agak 'lucu', ternyata ada perasaan rindu dengan tampilan fisik yang terasa agak berat tetapi solid dan kokoh saat digenggam.

Andromax E2+ hadir dengan layar 4.5 inci (tampilan layar smartphone yang semakin ditinggalkan) dan body pinggiran yang tebal, mengingatkan saya pada desain iPhone 4/4s.

Sebagai pengguna smartphone layar besar (5 inci) ternyata menggenggam perangkat dengan layar lebih kecil memberikan kenyaman tersendiri. Jarak sentuh oleh jempol saat menjelajah aplikasi lebih dekat, dan ponsel bisa digenggam secara lebih utuh. Meski tentu saja, bobot ponsel ini menjadi agak berat karena bagian tebal di pinggir.

Tampilan body samping Andromax E2+

Hampir tidak ada yang terlalu spesial memang dengan body Andromax E2+ selain rasa genggam, ini bisa dimaafkan karena segmen yang ingin disasar serta bukan itu fokus utama dari ponsel ini. Bagian belakang terdapat casing plastik tipis yang dilapisi mate hitam (unit yang saya coba berwarna hitam). Kelengkapan tombol semua ada di bagian pinggir kanan (satu tombol power dan dua tombol volume), colokan untuk 35mm di bagian atas dan untuk kabel USB di bagian bawah.

Layar

Layar 4.5 inci dengan IPS dan OCA serta resolusi FWVGA yang hadir memang tidak istimewa, tetapi pengalaman saya menggunakan perangkat ini untuk bermain game cukup baik dan nyaman.

Andromax E2+ saat memainkan game Asphalt Nitro

Meski demikian, layar di bawah 5 inci memang cukup terbatas untuk urusan game. Akan lebih menyenangkan memang jika menggunakan layar yang lebih lebar dalam bermain game mobile. Namun, dari dua game yang saya sering mainkan dengan perangkat ini, Asphalt Nitro dan NBA LIVE, ukuran layar bisa 'dimaafkan' karena dukungan spesifikasi yang mampu melahap game 'berat'.

Pengalaman penggunaan

Seperti biasa, saya melakukan review perangkat sesuai dengan mindset, 'akan digunakan untuk apa perangkat yang saya review ini jika harus digunakan sehari-hari'. Dengan 'label' yang dibawa Andromax E2+ sebagai smarphone kelas entry level mid, maka harapan yang saya gantungkan atas perangkat memang tidak terlalu tinggi.

Dengan dukungan jaringan 4G LTE yang dibawa Smartfren, penggunaan utama perangkat ini bagi saya adalah untuk kegiatan yang membutuhkan akses internet. Baik itu langsung dari perangkat atau menggunakan Andromax E2+ dengan metode tethering untuk akses internet perangkat lain.

Tampilan belakang Andromax E2+

Untuk dua kegiatan di atas, Andromax E2+ ini cukup bisa diandalkan. Akses internet untuk browsing menjelajah informasi di internet, penggunaan media sosial bisa dijalankan dengan lancar. Penggunaan perangkat untuk tethering pun, dari pengalaman saya, tidak menemukan masalah dan bisa mendukung kerja. Kemampuan untuk tethering dari perangkat ini, dikutip dari situs resmi bisa menangani sampai 5 pengguna. Saya belum mencoba sampai 5 perangkat yang terhubung memang, hanya 1 perangkat saja.  

Satu kegiatan lain yang saya gunakan dengan perangkat ini adalah melakukan booking transportasi online untuk mendukung aktivitas saya ketika berada di Jakarta. Pengalaman untuk penggunaan ini juga cukup lancar, termasuk saat membuka aplikasi peta untuk mengetahui tujuan alamat yang saya cari. Jaringan 4G LTE Smartfren bisa diandalkan untuk kegiatan ini.

Kejutan yang saya maksud dalam awal tulisan adalah pengalaman menggunakan Andromax E2+ untuk gaming. Ternyata kemampuan untuk menjalankan beberapa game yang saya coba, termasuk game 'berat', perangkat ini tidak menemui masalah. Game yang saya coba antara lain Skyward lalu Asphalt Nitro, dan game yang sampai saat ini rutin terus saya mainkan adalah NBA Live.

Tampilan UI Andromax E2+

Dua game terakhir mulus berjalan di Andromax E2+, efek yang ada di game Asphalt cukup terasa meski tentunya masih di bawah smartphone high-end, tetapi saya pikir cukup untuk merasakan serunya bermain Asphalt dengan berbagai efek balap mobil yang ada.

Game NBA Live juga terasa mulus dan tanpa masalah saat saya mainkan di perangkat ini, bahkan untuk beberapa kondisi berjalan lebih mulus dibandingkan saat mencoba di perangkat lain yang spesifikasinya lebih tinggi (dari sisi RAM). Tidak ada delay saat bermain dan tampilan gambar permainan di layar pun terasa cukup meski tidak istimewa.

Tentu saja seperti yang sudah saya singgung di atas, tampilan layar 4.5 inci memang teras terbatas untuk bisa menikmati permainan secara lebih menyenangkan, di sisi lain ukuran yang kecil juga memberi keunggulan tersendiri. Terutama bagi saya yang smartphone utama berukuran 5 inci. Jadi satu ponsel yang ukuran kecil untuk bermain game dan satu lagi untuk kegiatan sehari-hari.

Kenyamanan bermain game di perangkat E2+ tentunya tidak lepas dari dukungan spesifikasi yang ada, yaitu prosesor Snapdragon 212 quad core 1.3 GHz Cortex A7 dan RAM sebesar 2GB.

Fitur lain yang juga cukup menarik disematkan di Andromax E2+ adalah touch screen command atau Smartfren menyebutkan smart screen feature. Dengan fitur ini Anda bisa menjalankan beberapa perintah di layar saat ponsel terkunci untuk menjalankan fungsi tertentu. Misalnya huruf O untuk membuka ponsel, S untuk membuka aplikasi kamera dan lain sebagainya.

Tampilan slot SIM dua buah dan micro SD.

Tambahan ini mungkin tidak istimewa karena menjadi fitur 'standar' di smartpohone mid - high end, tetapi akan jadi fitur yang menambah daya tarik jika dihadirkan di ponsel seharga di bawah 1.4 juta rupiah.

Fasilitas yang sebenarnya jadi unggulan E2+ adalah VoLTE atau fitur suara yang memungkinkan pengguna untuk melakukan panggilan dengan lebih cepat untuk tersambung serta suara lebih jernih. Fitur ini harus diaktifkan dan kartu yang digunakan juga sudah harus mendukung.

Seperti review rekan saya untuk perangkat Andromax A, Anda bisa langsung melakukan video call tanpa aplikasi tambahan tetapi langsung dari aplikasi dialer bawaan. Saat mencoba, akses sambung telepon memang terasa lebih cepat, suara yang dihasilkan juga terasa lebih baik dibandingkan dengan telepon tanpa VoLTE.

Fitur lain yang berguna antara lain dual SIM dan slot micro SD. Sayang untuk dual SIM, yang pertama bisa akses 4G LTE (Smartfren) sedangkan yang kedua tidak sampai HSDPA.

Menu aplikasi kamera Andromax E2+

Untuk foto sendiri saya tidak banyak menggunakannya karena memang bukan peruntukkan yang saya butuhkan, namun spesifikasi E2+ menghadirkan flash bagi kamera depan dan belakang, kamera belakang 5MP AF BSI Sensor LED Flash serta kamera depan 5MP Wide angle FF LED Flash.

Untuk suara sendiri, di atas kertas perangkat ini memberikan fitur Dolby Digital Plus Audio Enhancer, dari pengalaman saya menggunakan, suaranya memang tidak terlalu buruk, lagi-lagi kita harus melihat segmentasi produk ini ditempatkan.

'Bantalan' untuk speaker Andromax E2+

Satu hal yang menarik, meski speaker di tempatkan di bagian belakang, Hisense sebagai pabrikan perangkat ini, menenpatkan sedikit penahan agar speaker tidak tertutup saat digunakan terlentang (layar di bagian atas).

Andromax E2+ membawa Android 5.1.1 sebagai sistem operasinya, meski bukan sistem operasi terbaru, tampilan UI cukup standar dengan beberapa aplikasi bawaan. Salah satu keluhan yang saya dapatkan saat menggunakan perangkat ini, tombol home yang biasanya digunakan untuk kembali ke menu awal setalah membuka aplikasi, agar sering bekerja terlalu lambat.

Kesimpulan

Dengan harga yang ditawarkan Smartfren Andromax E2+ bisa menjadi pilihan jika Anda mencari perangkat entry level untuk kelas ponsel menngah dengan jaringan 4G LTE dari Smartfren. Perangkat ini juga akan memberikan Anda bonus VoLTE, spesifikasi yang memungkinkan untuk menangani game 'berat' serta dual flash kamera dengan kualitas yang cukup. Sayang memang baterai di perangkat ini tidak terlalu istimewa, yaitu 1900 mAh saja.

Informasi tentang Smartfren bisa didapatkan di sini. Untuk membeli secara online bisa di toko online berikut.

Galeri lebih lengkap untuk foto Andromax E2+.

Koreksi: Ada perbaikan judul yang dilakukan, serta perbaikan lain untuk memperjelas maksud tujuan artikel, tanpa mengubah tujuan artikel.