1. Startup

Chatbot Teman "Ngobrol" Rinna Dihadirkan Microsoft Indonesia

Berkarakter remaja muda, diharapkan memberikan sentuhan emosional dalam setiap percakapannya

Layanan chatbot mulai banyak dikembangkan di Indonesia. Tidak hanya sebagai bagian dari bisnis tetapi juga untuk solusi-solusi lainnya. Salah satu pengembangnya adalah Microsoft Indonesia. Melalui Rinna, sebuah chatbot untuk platform LINE, Microsoft Indonesia berusaha mengembangkan sebuah chatbot yang mampu menjadi teman ngobrol remaja Indonesia.

Microsoft sebagai salah satu perusahaan teknologi ternama sudah tiga tahun terakhir mengembangkan layanan chatbot. Di tahun 2014 Microsoft mulai memperkenalkan Xiaoice di Tiongkok. Dengan total 40 juta pengguna, Xiaoice menjadi chatbot dengan kecerdasan pertama yang memiliki pekerjaan sebagai penyiar televisi, tepatnya di saluran Dragon TV.

Setahun berselang Microsoft mulai mengenalkan chatbot Rinna di Jepang, disusul Amerika pada tahun 2016. Keberhasilan Microsoft mengembangkan chatbot di beberapa negara memicu para engineer Microsoft AI & AR untuk mengembangkan Rinna dan meluncurkan Rinna di Indonesia pada Agustus 2017. Peluncuran Rinna di Indonesia bekerja sama dengan LINE. Satu minggu setelah diresmikan, Rinna sudah memiliki 35.722 teman di LINE. Sambutan yang cukup bagus untuk memulai kiprah Rinna di Indonesia.

Menurut penjelasan tim Microsoft Indonesia, nama Rinna dipilih karena dirasa bisa diterima dengan baik di Indonesia. Rinna dibangun dan diperkenalkan sebagai perempuan muda karena dianggap perempuan muda dapat menjadi teman berkomunikasi dengan lebih baik.

“Rinna belajar dari interaksinya dengan manusia dan memberikan tanggapan dengan kepribadian dan sudut pandang yang unik. Pada saat yang sama, Rinna juga memiliki kemampuan untuk melindungi dirinya dari eksploitasi,” ungkap Audience Evangelism Manager Microsoft Indonesia Irving Hutagalung.

Mengenai teknologi di belakangnya

Sebuah chatbot akan sangat berguna jika didukung dengan teknologi dan kemampuan “belajar” yang baik sehingga bisa mengenali dan memberikan tanggapan yang sesuai dengan keinginan teman berkomunikasi atau penggunanya. Untuk Rinna, Microsoft menggunakan end to endgenerative model berdasarkan teknologi deep learning yang paling mutakhir. Rinna juga dilatih berdasarkan big data dari Bing Search Engine dan berjalan di atas platform Azure.

Rinna diklaim bisa belajar dari sejumlah data berukuran besar dan mampu memberikan tanggapan berdasarkan hasil pembelajaran yang dilakukan. Cara kerjanya meniru otak manusia dengan menggunakan Natural Language Processing yang memungkinkan Rinna mengenali bahasa manusia dan akhirnya membuat Rinna berbicara seperti layaknya seorang perempuan muda. Rinna juga dirancang untuk bisa berkomunikasi dengan kecerdasan emosional di atas kecerdasan intelektual belajar dan beradaptasi dengan kebiasaan dan jenis percakapan pengguna.

Selain berkomunikasi, Rinna juga dilengkapi dengan kemampuan melakukan beberapa hal khusus, seperti bermain permainan “ABC 5 Dasar”, menggambar sebuah sketsa persahabatan dengan pengguna, mengubah wajah orang dengan gambar lucu, dan menukar wajah foto group yang dikirimkan. Rinna juga disebut akan mendapatkan banyak fitur lainnya di kemudian hari.

Mengenai visi kehadiran Rinna, Irving menjelaskan, “Visi Microsoft sangat jelas dan luas, untuk membangun sebuah sistem yang memiliki kecerdasan buatan (AI) utuh di seluruh bidang termasuk agen, aplikasi, layanan dan infrastruktur. Visi ini juga inklusif. Microsoft ingin membuat AI dapat diakses oleh semua orang dengan menyediakan perangkat, layanan cloud dan data, sehingga pengguna, pengembang (developer) dan bisnis (baik perusahaan besar maupun UMKM) dapat membangun dan bereksperimen bersama dengan teknologi Microsoft.”

Dengan inovasi dan eksperimen berkelanjutan, Rinna diharapkan tidak hanya menjadi sebuah chatbot yang bisa menjawab pertanyaan tetapi juga chatbot yang memberikan hubungan emosional dengan para penggunanya.

“Kami akan mendorong batasan dan kami akan belajar. Kami akan membagikan apa yang kami pelajari dengan semua orang, dengan tujuan untuk mendemokratisasikan AI dan semoga mempercepat manfaatnya bagi masyarakat kita. Rinna adalah bagian dari perjalanan yang sangat ambisius ini,” terang Irving.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again