RIP: Astaga! dan Kafegaul Ditutup untuk Waktu yang Tidak Ditentukan
Saya masih ingat di awal tahun 2000-an, saya lebih sering main ke forum Kafegaul ketimbang Kaskus. Alasannya simpel. Di situ komunitasnya lebih seru untuk mengobrol soal hal-hal yang menarik bagi saya, misalnya Warung Bola (WarBol) dan diskusi Film. Seru di sini lebih ke arah diskusi dan komunikasi yang lebih serius dan berisi. Banyak pakar anonim (tentu saja karena di forum semua menggunakan nickname) yang dengan senang hati berbagi informasi. Ini berbeda dengan crowd yang ada di Kaskus (terutama di luar FJB) yang buat saya cenderung "lebih muda".
Lama tidak berkunjung ke forum tersebut (lebih dari lima tahun) baru-baru ini jagad Internet di Indonesia dikejutkan oleh tidak bisa diaksesnya situs Kafegaul dan Astaga! (yang merupakan sister company-nya). Nasib situs induk perusahaannya, PT Indonesia Media Technology (IMT) juga setali tiga uang. Kami bertanya-tanya ada apa gerangan karena tanpa tedeng aling-aling langsung kedua situs itu tiba-tiba dimatikan. Titik terang diperoleh dari penjelasan Aan Afdi (dengan nickname Invain) selaku admin Kafegaul dan Astaga.
Walaupun bukan merupakan pernyataan manajemen resmi, Aan Afdi menjelaskan bahwa penutupan dua situs ini merupakan imbas kekisruhan internal di induk perusahaannya (IMT). Kedua situs ini ditutup dengan batas waktu yang tidak ditentukan. Tidak ditentukan bisa berarti selamanya ataupun sementara waktu, tergantung bagaimana pihak manajemen IMT menyelesaikannya.
Sungguh disayangkan bahwa salah satu situs yang lahir saat awal dotcom bubble di Indonesia tidak mampu bertahan menghadapi kompetisi komunitas online yang makin keras. Disinyalir ketidakmampuan bersaing (dan memperoleh pendapatan) ini yang mengakibatkan gonjang-ganjing di perusahaan pengelola Astaga! dan Kafegaul.
Astaga! awalnya dibentuk oleh M-Web yang berasal dari Afrika Selatan. Kafegaul sendiri dikabarkan diakuisisi M-Web di tahun 1999. M-Web merupakan perusahaan berbasis Internet sebagai bagian dari MIH Limited. Setelah reorganisasi perusahaan secara global, M-Web hengkang dari Indonesia tahun 2003. Kedua situs tersebut dikuasai oleh eks-pegawai PT M-Web Indonesia dengan pembentukan IMT yang saat itu dipimpin oleh David Burke yang sebelumnya adalah CEO PT M-Web Indonesia. David Burke sendiri sudah lama tidak berada di jajaran direksi IMT dan saat ini menjadi Executive Vice President PT Telkom.
Dari hasil pencarian kecil-kecilan, nampaknya Forum Kafegaul adalah hal yang paling disesali kehilangannya. Di masa jayanya, Forum Kafegaul, seperti tercantum di akun Facebook Group-nya, mengklaim sebagai brand forum terkemuka untuk usia 15-24 tahun dengan lebih dari 15.000 kunjungan unik serta 200.000 tampilan halaman per harinya. Cukup ironis di saat Kaskus mencapai puncaknya dan mendapatkan dana segar hasil partnership dengan GDP Venture, Forum Kafegaul yang notabene lebih senior tidak mampu bertahan.
Dua contoh yang kontradiktif tadi semoga bisa menjadi pelajaran bagi pelaku bisnis Internet dan startups di Indonesia. Seperti halnya Friendster vs Facebook, tidak selamanya yang pertama adalah yang terbaik. Adalah yang penuh inovasi dan mampu merangkul pasar dan konsumenlah yang akan bertahan.
Sign up for our
newsletter