Sambal Bakar Indonesia “Iben Ma” Raih Pendanaan Rp15 Miliar, Siap Lakukan Ekspansi Bisnis
Cerita terkait Sambal Bakar Indonesia “Iben Ma” yang siap ekspansi bisnis usai mendapat modal US$1 juta dari investor.
Bisnis kuliner di Indonesia kini tengah berada dalam kategori bisnis yang sangat menjanjikan. Hal ini dibuktikan oleh PT Sambal Bakar Indonesia, pengelola brand Sambal Bakar Indonesia yang baru saja meraih pendanaan awal atau pre-seed funding senilai US$1 juta atau setara dengan Rp15 miliar (kurs Rp 15.000/US$).
Bisnis sambal bakar yang dikembangkan oleh content creator bernama Benjamin Master Adhisurya atau dikenal sebagai Iben Ma ini menjadi bisnis rumah makan pertama yang mendapatkan modal besar dari investor private investment.
Meski baru dibuka pada pertengahan tahun, tepatnya Juli 2022, popularitas bisnis kuliner pedas ini tak bisa diragukan. Sejak awal diresmikan, restoran ini langsung viral di media sosial dan menuai review positif dari pelanggan.
Rencana Ekspansi Bisnis dari Modal Investor
Melansir berbagai sumber, Direktur Marketing PT Sambal Bakar Indonesia Iben Ma mengatakan kepada media bahwa pendanaan yang diperoleh akan digunakan untuk memperluas pengembangan produk, layanan, serta basis pelanggan.
Selain itu, dana tersebut juga akan dialokasikan oleh Sambal Bakar Indonesia untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan peningkatan daya saing di pasar lokal dan mancanegara.
“Kami juga akan menghadirkan produk dalam kemasan yang dapat ditemukan pada minimarket di seluruh Indonesia, agar konsumen dapat lebih mudah menikmati produk dari brand Sambal Bakar,” kata Iben Ma.
Tak sampai di situ, Direktur Utama PT Sambal Bakar Indonesia Richard Theodore juga mengungkapkan strategi jangka panjang dan jangka pendek yang akan dilakukan Sambal Bakar Indonesia, setelah memperoleh permodalan ini.
Strategi jangka pendeknya yakni dalam kurun waktu tiga bulan ke depan akan dilakukan perluasan layanan dan pengembangan bisnis secara terstruktur dan masif di area Jabodetabek, dengan membuka 8 outlet tahun ini dan 30 outlet di tahun depan.
Sedangkan, secara jangka panjang, Sambal Bakar Indonesia akan menghadirkan produk khas Indonesia yang diklaim oleh brand tersebut sebagai produk yang baru, unik, menarik, dan otentik ke para pelanggan.
Target Bisnis Sambal Bakar yang Akan Dicapai
Iben Ma mengungkapkan, perusahaan sambal bakar ini membagi target bisnisnya menjadi dua poin, yakni dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendeknya yakni dalam periode di bawah 3 tahun akan membuka outlet sebanyak 150 otlet di seluruh Indonesia.
Sedangkan, secara jangka panjang, dalam kurun waktu di atas 10 tahun, PT Sambal Bakar Indonesia memiliki tekad untuk bisa membidik target 500 outlet di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.
“Kami akan menerapkan sistem operasional layaknya fast food global brand untuk meningkatkan pelayanan dan standarisasi produk di seluruh restoran kami. Kami yakin makanan Indonesia dapat bersaing secara global, bahkan menjadi market leader di antara brand global tersebut,” papar Iben.
Strategi Bisnis yang Diterapkan Sambal Bakar Indonesia
Pencapaian PT Sambal Bakar Indonesia sejauh ini, disebut sebagai buah dari strategi bisnis bootstrapping atau ekspansi dengan memanfaatkan modal dari satu pihak, baik itu pendiri (founder) maupun pemilik (owner) untuk membuka produk dan layanan pertamanya.
“Berikutnya kami menawarkan sistem kemitraan dengan share revenue 10-15%. Namun kami cukup selektif memilih mitra, termasuk yang memiliki track record baik di data Bank Indonesia,” ungkap Richard.
Lebih jauh, Richard juga mengungkapkan persyaratan yang perlu dipenuhi untuk dapat menjadi mitra PT Sambal Bakar Indonesia. Ia mengatakan, mitra harus menyiapkan lahan seluas 1.000 m2 dengan modal sekitar Rp3-5 miliar.
Harapan dan Tantangan bagi Bisnis Sambal Bakar ke Depannya
Iben Ma berharap, perusahaan kuliner Indonesia nantinya akan bisa menjual sahamnya ke publik lewat mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Sebagai perusahaan Indonesia yang membawa nilai-nilai kultur asli, melalui produk dan layanan, menjadi perusahaan terbuka lewat IPO adalah mimpi bersama, agar masyarakat dapat berkontribusi terhadap karya lokal,” lanjutnya.
Namun Iben Ma juga memaparkan tantangan yang kini dihadapi bisnis kuliner. Ia bercerita, saat ini market share kuliner masih didominasi banyak global merek di pasar Indonesia. Meski begitu, sejak tiga tahun terakhir, brand Indonesia banyak yang bermunculan dengan kualitas dan kuantitas yang tak kalah mumpuni.
Selain itu, ke depannya, tantangan global seperti kenaikan bahan pangan merupakan tantangan terbesar yang akan dihadapi industri bisnis kuliner. “Tetapi sebagai negara agraris, Indonesia memiliki ketahanan pangan yang cukup kuat dan tidak bergantung kepada negara lain ini menjadi keunggulan dan keuntungan bagi kita,” sambungnya.
Perjalanan Bisnis Sambal Bakar Indonesia dari Awal Berdiri
Sambal Bakar Indoensia disebut terlahir dari semangat untuk melestarikan makanan khas Indonesia dengan nilai kenyamanan, bersih, dan nikmat. Melalui produk dan layanannya, restoran ini berupaya memberi gambaran akan kekayaan makanan khas Indonesia dan budayanya.
Bergabungnya content creator dengan 9,4 juta followers di Tiktok Iben Ma, dikatakan membawa dampak baik bagi perkembangan bisnis tersebut. “Iben Ma memiliki visi yang sama. Iben tahu persis bahwa makanan khas harus menjadi jiwa masyarakat Indonesia,” tulis restoran kuliner itu di laman resminya.
Menu utama yang disediakan di Sambal Bakar Indonesia ini adalah 2 jenis sambal yang dibakar dengan preferensi rasa yang berbeda. Ada Sambal Bakka, yakni sambal tomat dengan karakter sambal yang tidak terlalu pedas; serta Sambal Bara, yakni sambal bawang dengan karakter sambal yang lebih pedas.
Keunikan restoran sambal bakar ini adalah pengunjung bisa langsung menikmati hidangan di atas cobek, yang sebelumnya dibakar di kompor. Restoran ini juga menjual berbagai macam lauk pauk, seperti ayam, ikan gurame, cumi, iga bakar, paru, kulit, usus, kikil, dan masih banyak lagi.
Sign up for our
newsletter