29 April 2016

by Yoga Wisesa

Samsung Kabarnya Sedang Membuat Headset VR Standalone

Head of R&D bilang, produk baru tersebut merupakan device dedicated berkonektivitas wireless, dan 'tak harus terhubung ke smartphone'.

Kolaborasi bersama Oculus VR adalah langkah cerdas yang Samsung ambil untuk mengamankan nama mereka di arena VR. Dari sisi teknis, Gear VR masih diakui sebagai headset virtual reality berbasis smartphone terbaik. Penyingkapan Gear 360 Februari silam menandai keinginan sang produsen Korea dalam menyeriusi bidang virtual reality.

Ternyata tak hanya mau mempermudah kreasi konten, ada kemungkinan Samsung berniat bersaing di tingkatan yang lebih tinggi, berkompetisi dengan nama-nama papan atas seperti HTC, Sony dan Oculus. Berdasarkan penuturan head of R&D Software and Services Injong Rhee di acara konferensi developer via Variety, Samsung kabarnya sedang membuat head-mounted display virtual reality standalone sekelas Vive dan Rift.

Rhee menyampaikan, produk baru tersebut merupakan device dedicated berkonektivitas wireless, dan 'tak harus terhubung ke smartphone Samsung'. Beberapa teknolgi yang lagi Samsung eksplorasi meliputi kemampuan melacak tangan dan gerakan. Upaya ini tidak mengejutkan, mengingat mereka tak ragu mengucurkan banyak uang di bidang riset serta pengembangan, dan VR tampaknya menjadi fokus produsen consumer electronics raksasa itu selanjutnya.

Namun sebelum Anda terlalu bersemangat, Injong Rhee mengingatkan bahwa kita masih perlu menunggu beberapa tahun lagi sampai fitur tersebut hadir di perangkat mereka. Untuk sekarang, Gear VR masih jadi andalan Samsung. Samsung memang mengakui bahwa 2016 merupakan tahunnya virtual reality, tetapi buat sekarang industri masih berada di awal kelahirannya.

Di ranah pembuatan konten, Andrew Dickerson selaku direktur pengembangan software Samsung berencana mempermudah user memublikasikan video yang diambil dari Gear 360 dan kamera VR lain. Secara resmi ia mengumumkan SDK VR Upload, diramu demi mempermudah proses upload rekaman ke layanan Milk VR Samsung, bagi siapapun (kreator konten maupun produsen kamera third-party).

Awalnya diperkenalkan sebagai metode mudah menikmati video lewat headset Gear VR, Samsung memutuskan buat membawa Milk VR ke desktop dan handset Android lain, memungkinkan konsumen menonton video-video itu tanpa mengenakan head-mounted display. Strategi ini memperlihatkan ambisi Samsung mengubah Milk VR menjadi sebuah hub virtual reality serta video 360.

Kembali ke headset VR standalone Samsung, jika nanti device tersebut akhirnya dirilis, saya penasaran bagaimana kelanjutan kerjasama mereka dengan Oculus. Probablitas lain: Facebook/Oculus VR malah berperan sebagai operator platform, dan membiarkan perusahaan lain menggarap device-nya.

Via PCMag.