Sanitation Hackathon Tantang Pengembang Pecahkan Masalah Sanitasi
Jika bosan dengan banyaknya acara hackathon yang sering diselenggarakan dalam beberapa bulan terakhir, para pengembang bisa mencermati event hackathon yang satu ini. Event ini menarik, karena pengembang tidak dituntut untuk mengembang sebuah aplikasi yang mempunyai tujuan komersial. Dalam acara ini, pengembang diminta untuk turut memberikan solusi dalam masalah yang dihadapi penduduk dunia.
Sanitation Hackathon menantang pengembang untuk memecahkan masalah di dunia nyata, dalam hal ini yang berkaitan dengan sanitasi, dengan menggunakan kemampuan mereka dalam membangun sebuah aplikasi. Agar lebih mengerti tentang permasalahan sanitasi yang dihadapi penduduk dunia, pengembang diarahkan untuk bekerja sama dengan ahli di bidang tersebut dan memanfaatkan sumber pengetahuan yang disediakan oleh penyelenggara.
Sanitation Hackathon diselenggarakan oleh Water and Sanitation Program dari Bank Dunia. Event ini akan diselenggarakan secara serentak pada tanggal 1-2 Desember 2012 di berbagai negara di dunia. Selain Jakarta, Sanitation Hackathon juga akan diselenggarakan di Lahore (Pakistan), Dhaka (Bangladesh), Cape Town (Afrika Selatan), Dakar (Senegal), Lima (Peru), Manila (Filiphina), Dar es Salaam (Tanzania), Pune (India), Helsinki (Finlandia), London (Inggris), Hartford (Amerika Serikat) serta berbagai tempat lain di Amerika Utara.
Universitas Indonesia akan menjadi tuan rumah acara Sanitation Hackathon di Indonesia. Acara pada tanggal 1-2 Desember tersebut akan diadakan di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia di Depok. Sebelumnya, pada bulan Oktober kemarin, telah diadakan dua acara pendahuluan untuk melakukan brainstorming permasalahan dan kemungkinan solusi yang akan diwujudkan dalam bentuk aplikasi.
Ada beberapa masalah yang ditawarkan yang dapat dicarikan solusinya oleh pengembang dalam bentuk sebuah aplikasi. Sebuah tema berjudul “Change Me” misalnya, meminta pengembang untuk mengembangkan sebuah aplikasi mobile untuk meningkatkan kesadaran anak-anak untuk mengubah perilaku hidup mereka menjadi lebih higienis. Masalah toilet, air bersih, dan limbah juga dapat ditemukan sebagai tantangan untuk mengembangkan sebuah aplikasi yang bisa menjadi solusi permasalahan tersebut.
Konsep acara yang hampir serupa, pernah diadakan di Indonesia dalam event bernama Random Hack of Kindness (RHoK). Dalam dua kesempatan RHoK yang diselenggarakan di Jakarta, penyelenggara menantang para pengembang untuk mengembangkan solusi-solusi untuk masalah-masalah kemanusiaan. RHoK sekarang juga menjadi salah satu pendukung acara ini.
Jadi, jika Anda mempunyai ide untuk menyelesaikan masalah sanitasi menggunakan teknologi informasi dan komunikasi, jangan ragu untuk mendaftarkan diri Anda dalam acara ini. Anda bisa mendaftarkan diri melalui halaman Eventbrite di sini.
Sign up for our
newsletter