29 July 2015

by Yoga Wisesa

Seorang Guru Ciptakan Exo-Suit Lego Buat Mengendalikan Robot Lego

Mau tahu hebatnya Lego? Lego baru bisa terpasang sempurna ke balok yang diproduksi setengah abad silam, dan cuma dengan enam buah balok delapan 'kancing', terdapat 915.103.765 kombinasi bangun. Tidak heran jika ia sering menjadi dasar eksperimen hingga penemuan baru. Dan berbekal Lego, seorang guru memamerkan kreasi canggih buatannya.

Banyak orang menunjukkan kecintaan mereka pada Lego dengan merakit konstruksi-konstruksi ambisius berukuran raksasa. Record player vinyl, integrasi ke tangan prostetik, bahkan presenter James May sempat membangun rumah dari Lego dalam acara BBC Toy Stories. Namun sebagai ahli robotik, Danny Benedettelli berhasil menciptakan satu karya super-epik: exoskeleton ala militer futuristis dari Lego buat mengendalikan robot Lego.

Benedettelli menamai robotnya itu Cyclops MK II, dan perakitannya tidak sesederhana mainan konstruksi Lego biasa. Sang inventor mengombinasi app mobile, smartphone, papan sirkuit Arduino, dan pernak-pernik lain. Dalam demonstrasinya, Benedettelli mengenakan exoskeleton. Ketika tangan digerakkan, lengan robot akan mengikutinya. Gerakan Cyclops MK II sangat luwes, tingkat fleksibilitasnya mengagumkan - mirip teknik animatronics. Video bisa Anda simak di bawah.

Mari kita bahas unit exoskeleton atau exo-suit-nya lebih dulu. Seperti yang telah dijelaskan, hampir semua bagiannya disusun menggunakan balok Lego. Benedettelli membubuhkan board Arduino untuk mengirimkan sinyal perintah lewat sambungan Bluetooth. Exoskeleton dilengkapi rangkaian potentiometer, berfungsi buat memastikan robot memiliki keleluasaan bergerak mendekati tubuh manusia, mengikuti sang operator.

Info menarik: Bricasso Ialah Printer Lego Untuk Mencetak Mosaik Lego

Robot Cyclops sendiri memanfaatkan kit Lego Mindstroms NXT, dipilih karena bisa kompatibel ke app smartphone. Penampakannya sedikit mengingatkan pada miniatur Transformers (Decepticon lebih tepatnya). Di bagian kepala, terdapat sebuah 'mata' menyala dari layar handset (mengacu pada nama cyclops, monster bermata satu di mitos Yunani). Meski menurut Benedettelli, Cyclops masih merupakan prototype, penampilan serta penyajian seperti ini mungkin dapat membuat para kolektor Lego tergiur.

Pengembangan Cyclops sebenarnya sudah dimulai sejak 2011 lewat varian Mark 1. Kemudian setelah mendapatkan saran dari kawan, Danny Benedettelli merombak ulang desain Cyclops, dan terlahirlah Mark 2 di tahun 2012. Kini ia sedang sibuk menggarap serta menyempurnakan Mark 3...

Via Digital Trends.