1. Startup

Seperti Apakah UI/UX Yang Bagus?

Di banyak artikel di Dailysocial, kami banyak sekali menekankan pentingnya UI dan UX sebagai bagian yang penting sebagai pertimbangan kami menilai sebuah startup. Dan di tulisan opini ini, saya ingin mencoba mengambil kesimpulan berdasarkan pengalaman saya menggunakan layanan-layanan berbasis web.

Dan banyak pihak yang bertanya-tanya, seperti apakah UI/UX yang bagus? Tentu saja anda bisa mulai membacabeberapaartikel dari Qonita Shahab di DailySocial mengenai UI dan UX untuk layanan berbasis web, namun saya akan mencoba memaparkan cara yang lebih disederhanakan untuk mengerti mengenai UI dan UX layanan berbasis web.

Banyak yang mengira UI/UX adalah mengenai tampilan yang cantik, ilustrasi yang keren, gambar background yang indah, atau perpaduan warna yang pas. Mungkin hal-hal tersebut berpengaruh, namun bukanlah merupakan hal yang paling krusial.

Ada 3 hal yang menurut saya benar-benar mempengaruhi apakah sebuah web memilik UI/UX yang bagus atau tidak. Beberapa karakteristik tersebut adalah : Subjective, Usable dan Consistent.

Usable

Ini mungkin faktor yang paling krusial dalam UI/UX, yaitu apakah aplikasi anda dapat digunakan dengan mudah. Ketika pengunjung masuk ke dalam sebuah website, secara alamiah dia akan masuk dan menggunakan visualisasi yang ada dalam website tersebut untuk masuk dan bernavigasi di dalam. Proses ini termasuk proses pengenalan dan pembelajaran mengenai website tersebut, fungsinya dan juga pesan yang ingin disampaikan melalui website tersebut.

Kasarnya, jika orang awam masih kesulitan dalam bernavigasi di website anda maka UI/UX anda bisa dibilang kurang bagus. Contohlah Quora atau Flickr, sebuah website yang pada dasarnya plain basic dan tidak banyak ornamen, namun penggunanya tidak mengalami kesulitan dalam bernavigasi dan juga menggunakan layanan-layanannya. Tidak dibutuhkan manual untuk melakukan hal ini, menunjukkan betapa bagusnya UI dan UX di kedua situs tersebut.

Consistent

Beberapa website juga memiliki masalah konsistensi, dan ada dua macam konsistensi yaitu konsistensi internal (antar komponen di website) namun juga bisa konsisten dengan konvensi/standard internasional yang berlaku. Konsistensi ini juga berlaku untuk layout ataupun look and feel dari berbagai halaman dalam sebuah website. Meskipun tiap halaman memiliki fungsi yang berbeda-beda, namun konsistensi dalam hal look and feel atau komponen apapun yang bisa membuat pengguna tetap merasa nyaman di dalam sebuah website.

Contoh website yang konsisten misalnya website Apple.com, yang memiliki beragam layout untuk halaman depan, halaman produk, store, fitur dan sebagainya, namun tetap konsisten dengan look and feel secara keseluruhan.

Subjective

Subyektivitas dari sebuah UI/UX yang bagus memang masih menjadi perdebatan, namun saya rasa penting untuk diangkat sebagai referensi. Penting bagi sebuah website untuk mengerti siapa pengunjungnya dan karakteristik mereka dalam berinternet. Hal ini akan menentukan seperti apa website itu dibuat, struktur navigasi, layout dan banyak komponen website lainnya.

Hal ini menjadi perdebatan mengenai apakah ada standard UI/UX yang bagus dan berlaku untuk semua orang, atau sistem ini bergantung dari siapa yang menggunakannya.

--

Saya pikir tiga poin diatas adalah beberapa hal perlu diperhatikan dalam menentukan UI/UX yang bagus dan tidak. Saya yakin sekali ada beberapa hal yang bisa diperbincangkan dari post ini, saya ingin mendengarkan pendapat anda melalui kolom komentar.

 

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again