1. Startup

Setting Privacy dari Google Buzz

Tidak hanya para penggunanya tetapi pembuatnya sendiri, Google, memang menyadari bahwa Google Buzz masih memiliki banyak kekurangan yang harus diperbaiki untuk menjaga pengalaman menggunakan aplikasi ini oleh user mereka tetap baik.

Salah satu kelemahan Google Buzz yang justru dianggap sebagai keunggulan bagi Google adalah otomatisasi yang Google Buzz lakukan ketika dulu aplikasi ini pertama kali muncul, bagi Google ini adalah terobosan karena kita tidak perlu lagi bersusah payah untuk me-follow orang lain yang sudah menjadi kontak kita di Gmail, tapi bagi sebagian orang proses yang otomatis ini justru menggangu, karena user tidak diberi kontrol penuh diawal untuk melakukan setting siapa yang ingin di follow dan following siapa, termasuk siapa yang bisa melihat Buzz kita, dan siapa saja relasi anda yang akan muncul di public profile.

Sejak 5 April kemarin, melihat dari tanggal posting di blog Google, bagi anda yang telah mengaktifkan Google Buzz di Gmail anda, ketika anda membuka Gmail dan meng-klik tab Buzz, maka akan muncul kotak besar yang berisi keterangan untuk mengatur setting akun Google Buzz anda.

Halaman ini akan berisi beberapa keterangan tentang siapa saja user lain yang anda ikuti termasuk pilihan jika anda ingin unfollow mereka, lalu ada pilihan tentang siapa saja yang following anda termasuk juga pilihan untuk melihatnya dan melakukan proses edit.

Dan terdapat juga dua pilihan pengaturan lain yaitu yang berkaitan dengan pilihan untuk memperlihatkan koneksi antara user yang anda ikuti atau yang mengikuti anda serta pilihan pengaturan tentang situs mana saja yang terkoneksi dengan Buzz.

Google memberikan highlight pada masing-masing opsi pilihan yang bisa diedit, sehingga memudahkan bagi user untuk melihat apa saja yang bisa mereka atur, terutama untuk kepentingan koneksi anda dengan user lain yang berkaitan dengan privacy. Meskipun pilihan ini bisa dilakukan (dengan format berbeda) di setting Gmail anda, namun pilihan ini mau tidak mau harus Google lakukan, meskipun mungkin saja bagi beberapa orang ini sudah terlambat, mereka sudah terlanjur 'membenci' Google Buzz.

Jika setting sudah selesai dilakukan atau anda tidak mau merubah apapun di setting Buzz anda, maka anda tinggal meng-klik tab 'okay, looks good' dan setting anda selesai.

Perdebatan tentang Buzz memang terus berlanjut, ada yang bilang tidak akan bertahan lama karena kelebihannya tidak bisa menandingi social apps lain yang sejenis, misalnya Twitter (jika kita harus membandingkan Buzz dengan Twitter), tapi ada juga yang terus menggunakannya untuk membangun percakapan secara viral. Saya sendiri masih menggunakan Google Buzz sebagai pelengkap saja, dan sambil menunggu kelanjutan pengembangan dari Buzz ini.

Tetapi saya sendiri berandai-andai (bisa jadi terlalu jauh memang), jangan-jangan Google Buzz ini dipersiapkan untuk layanan mobile yang akan dipakai jika pasar Android sudah mapan dan Google Phone juga sudah mapan di pasaran, meskipun harus saya akui bahwa Google Buzz saat ini kegunaannya masih bisa dipertanyakan dan diperdebatkan.

Itu pendapat saya, bagaimana dengan pendapat anda, masih mau menggunakan Google Buzz, atau tunggu nanti saja kalau produk ini sudah matang dan bersih dari segala kritik? Mari share pendapat anda pada kolom komentar.

Sebagai pelengkap, Google juga meluncurkan video tentang privacy setting di Google Buzz untuk remaja, tapi mungkin saja bisa memberi informasi tambahan bagi anda. Berikut videonya yang saya ambil linknya dari Cnet.

Koreksi: Untuk screenshot telah saya ganti tanpa merubah makna dari isi artikel, terima kasih.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again