Sikumis Pivot, Sekarang Fokus ke Barang Komoditas
Dengan sistem marketplace Sikumis berupaya memotong rantai distribusi yang panjang untuk barang komoditas
Sikumis yang dulu dikenal sebagai e-commerce yang menawarkan produk industrial di bidang agrobisnis termasuk alat pertanian, peternakan maupun perikanan (B2B) kini mengumumkan pivot atau melakukan perubahan arah bisnis. Pihak Sikumis mengumumkan saat ini bisnis akan lebih fokus menjadi marketplace pertanian, peternakan, perikanan, dan UKM agri yang melibatkan pedagang pasar tradisional untuk memasarkan komoditasnya secara online.
“Memutuskan untuk lebih fokus adalah pilihan yang terbaik untuk berlari lebih jauh, mengubah arah dengan tetap berpijak pada salah satu kaki/pivot adalah langkah yang kami ambil […]” tulis pihak Sikumis dalam rilis persnya.
Bersamaan dengan ini Sikumis juga mengusung #gerakanpetanimodern menjadi salah satu inti bisnis dengan tujuan untuk memotong rantai distribusi pangan yang selama ini menjadi persoalan nasional mulai dari petani, peternak, nelayan hingga pemerintah dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Nantinya Sikumis juga akan memberikan beberapa layanan di platformnya bagi para pemilik komoditas seperti kios online, fitur yang memberikan suatu hal yang sedang dibutuhkan, fitur yang memungkinkan pemilik komoditas menawarkan langsung kepada pembeli, layanan lelang komoditas online, barometer harga (akumulasi harga komoditas di setiap daerah) dan juga sebuah aplikasi mobile yang diharapkan bisa menjadi penghubung antara penjual langsung baik itu petani, peternak nelayan atau pedagang dengan konsumen dengan radius terdekat.
“Akhir kata diharapkan dengan #gerakanpetanimodern salah satu tujuan kami tercapai dengan memutus mata rantai distribusi pangan ini secara nasional dan berdampak dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan Indonesia yang akhirnya berujung menarik generasi muda untuk mau terjun ke dunia pertanian , peternakan , perikanan bahkan pengusaha di dunia agri serta terwujudnya berswasembada di seluruh komoditas Indonesia sekaligus memenangkan persaingan di MEA,” tutup pihak Sikumis.
Sign up for our
newsletter