8 March 2016

by Yoga Wisesa

Sinema Virtual Reality Pertama di Dunia Dibuka di Kota Amsterdam

The Virtual Reality Cinema menyuguhkan satu ruang teater yang sanggup menampung kurang lebih 50 orang.

Mungkinkah virtual reality menjadi mainstream? Itulah pertanyaan utama mengenai VR. Gaming mungkin merupakan faktor pendorong perkembangan teknologi terbesar, namun VR juga bisa dimanfaatkan dalam bermacam-macam ranah hiburan. Anda boleh jadi sudah tak asing dengan video 360, tapi apa jadinya jika virtual reality dipadukan bersama konsep bioskop?

Di awal bulan Maret 2016, dibukalah sinema virtual reality pertama di dunia, berlokasi di kota Amsterdam. Bioskop digarap oleh Samhoud Media sebagai tempat di mana tiap orang bisa semakin familier dengan VR. Tim tersebut sebelumnya pernah bertanggung jawab dalam pengerjaan sinema VR 'pop-up', namun proyek baru ini lebih ambisius serta berskala lebih besar.

The Virtual Reality Cinema menyuguhkan satu ruang teater yang sanggup menampung kurang lebih 50 orang. Samhoud Media memanfaatkan empat komponen utama dalam sinema tersebut: headset Samsung Gear VR, smartphone Galaxy S6, headphone Sennheiser HD 201, serta kursi swivel sehingga Anda dapat berputar bebas sambil duduk.

Lewat kombinasi dari elemen-elemen di atas, The VR Cinema menyingkirkan masalah yang biasanya Anda temui di bioskop biasa; contohnya suara-suara notifikasi (bahkan panggilan) smartphone, bunyi orang mengunyah makanan, serta bisik-bisik obrolan penonton lain. Berkat perangkat virtual reality, tak ada lagi gangguan-gangguan menyebalkan, hanya ada Anda dan konten.

Gear VR memang merupakan pilihan terbaik di level portable VR. Ia tidak menuntut dukungan hardware high-end seperti Rift dan Vive, hanya memerlukan handset Samsung yang kompatibel. Perangkat bisa tersambung secara wireless, sehingga pengguna dapat mudah mengenakan (atau melepas) headset serta menyesuaikan fokus dan ukuran strap. Berbeda dari sejumlah device lain, Gear VR juga pas bagi para pemakai kacamata.

Setelah sisi visual terpenuhi, Samhoud Media memilih Sennheiser HD 201 untuk menopang segi penyajian audio. Headphone dynamic stereo ini mungkin bukanlah sistem audio 3D, namun ia sanggup mereproduksi suara secara akurat (bass sampai ambient), memastikan Anda terbawa ke alam virtual. Dan yang terpenting lagi, headphone ini ringan dan nyaman dikenakan, tidak menambah beban kepala Anda.

Developer memang belum menyampaikan konten-konten The VR Cinema secara lebih spesifik, namun ia tak sulit diakses. Kita bisa memperolehnya dari YouTube, Facebook (ada eksklusif Star Wars: The Force Awakens) sampai Oculus Store. Tiket ditawarkan seharga kisaran US$ 14 (€ 12,50) dengan durasi setengah jam. Jadwal lengkap dapat Anda lihat di website.

Via Ubergizmo. Sumber: TheVRCinema.com.