Melihat Sinergi dan Inovasi Startup selama Masa Pandemi
Mulai dari peningkatan kualitas layanan hingga menciptakan produk baru
Semakin meningkatnya angka positif virus corona di Indonesia membuat setiap elemen masyarakat terus bahu membahu untuk bersama-sama menekan laju penyebaran virus tersebut, termasuk startup-startup lokal. Bagi startup sendiri, mereka dapat memberikan kontribusi melalui inovasi produk serta sinergi yang diciptakan untuk membantu kegiatan dan kebutuhan masyarakat selama masa pandemi. Di sisi lain, kontribusi ini sendiri dapat menunjukkan apakah produk yang dimiliki memang tetap dibutuhkan masyarakat meski saat masa-masa sulit.
Hal ini yang juga menjadi pembahasan webinar “Behind The Wheel” seri ketiga yang diselenggarakan pada Rabu (13/5) lalu. Memasuki minggu ketiganya, webinar ini mengangkat tema “Tech Startups Role During COVID-19 Pandemic”. Seri ketiga ini mendatangkan cukup banyak pembicara dari latar belakang yang beragam antara lain Suci Arumsari (Co Founder & Director Alodokter), dr. Alni Magdalena (Head of Medical Community-Operations Alodokter), Edward Jusuf (CEO Opsigo), Achmad Sugiarto (CSO Telkom Group), Fajar Eri Dianto (Ketua Umum Relawan TIK), Tomy Hendrajati (President of Human Initiative), dan dimoderatori oleh Aldi Adrian (VP of Investment MDI Ventures). Melalui pembahasan minggu ini, masing-masing pembicara memberikan pendapatnya mengenai peran inovasi startup dalam membantu masyarakat selama masa pandemi ini serta adanya peningkatan adopsi digital yang terjadi di masyarakat.
Meningkatkan Kualitas Layanan Kesehatan Digital
Salah satu vertikal bisnis startup yang mungkin bersentuhan langsung dalam menghadapi masa pandemi ini adalah healthtech. Kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan tetap dapat terlayani meski memiliki keterbatasan interaksi secara langsung melalui platform layanan kesehatan digital. Co Founder & Director Alodokter, Suci Arumsari, mengatakan bahwa kebutuhan akan informasi tentang kesehatan mengalami peningkatan. Hal ini membuat platform healthtech sendiri juga terus terdorong untuk meningkatkan kualitas layanan digital setelah meningkatnya permintaan dari masyarakat.
“Ada dampak positif bagi masyarakat, yaitu mereka menjadi lebih aware mengenai kesehatan” tambah Suci.
Meningkatnya kebutuhan informasi ini juga dapat terlihat dari data kunjungan rumah sakit yang menurun namun terjadi peningkatan penggunaan layanan tele-konsultasi oleh masyarakat selama masa pandemi ini. Tidak hanya masyarakat, dokter dan rumah sakit pun saat ini juga mulai mencari platform digital agar tetap dapat melayani pasien meski dalam berbagai keterbatasan.
“Kurang lebih 50-70% kunjungan ke rumah sakit turun” terang Head of Medical Community-Operations Alodokter, dr. Alni Magdalena.
Bagi Alodokter sendiri, salah satu cara mereka dalam menjaga dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan digital yang semakin dibutuhkan masyarakat ini adalah dengan menerapkan SOP yang ketat kepada para dokter serta membantu memberikan informasi yang tepat dan akurat sehingga masyarakat terhindar dari hoax mengenai informasi kesehatan.
Menciptakan Sinergi dan Inovasi selama Pandemi
Salah satu yang juga turut terus menjadi bahasan dalam webinar kali ini adalah bagaimana startup-startup di Indonesia dapat terus menciptakan inovasi produk serta melakukan sinergi untuk menjawab kebutuhan masyarakat selama masa pandemi. Situasi ini juga disebut sebagai momen yang pas untuk startup dalam menemukan ceruk yang paling dibutuhkan oleh masyarakat lalu mulai melakukan penambahan fitur berdasarkan kebutuhan tersebut meskipun startup tersebut harus melakukan pivot.
Salah satu startup yang juga melakukan pivot di masa pandemi ini adalah Opsigo. Lesunya industri pariwisata akibat larangan bepergian selama masa pandemi ini membuat Opsigo mencari peluang baru dalam memberikan manfaat kepada masyarakat melalui platformnya. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan pivot dari penyedia layanan pemesanan kamar hotel ke pemesanan dan pengecekan ketersediaan kamar rumah sakit terutama untuk pasien COVID-19.
“Di satu titik kita juga mendapatkan satu challenges baru, selama pandemi ini kita belum mendengar pemerintah memiliki platform untuk mendeteksi ketersediaan rumah sakit” terang CEO Opsigo, Edward Jusuf.
Kita melakukan sedikit perubahan dari sistem yang sudah kita develop sebelumnya, sekarang ini kita melakukan sedikit pivoti
Adaptasi bisnis dalam bentuk pivot seperti ini penting untuk dilakukan startup dalam vertikal manapun untuk terus bertahan dan memiliki dampak positif bagi masyarakat selama masa pandemi ini
“Disruption dalam setiap vertikal industri sangat mungkin terjadi” terang CSO Telkom Group, Achmad Sugiarto.
Selain menghadirkan inovasi produk baru, salah satu peran yang dapat dilakukan oleh startup adalah menciptakan sinergi dalam bentuk kolaborasi antar startup untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Kolaborasi ini dapat dimulai dengan melakukan kongsi kecil namun tetap dapat memberikan dampak.
“Kita berpikir bahwa tahun ini sebenarnya tidak bisa kita melakukan secara parsial, secara sendiri, yang bagus adalah kita melakukan sinergi” tambah Achmad.
Kolaborasi seperti ini juga tidak hanya dilakukan oleh startup, tetapi juga oleh Non Government Organization (NGO) seperti Human Initiative yang juga melakukan penggalangan donasi selama masa pandemi ini di platform sendiri dan melalui kegiatan partnership dengan pihak lain untuk memperluas jangkauannya.
“Kolaborasi itu menjadi harga mati untuk kita menghadapi situasi pandemi seperti sekarang ini” ujar Tomy Hendrajati selaku President dari Human Initiative.
Memanfaatkan Peningkatan Adopsi Digital Masyarakat
Situasi pandemi ini juga dianggap tetap dapat mendatangkan potensi-potensi dari kebiasaan baru dalam menggunakan platform digital yang diadopsi oleh masyarakat. Menurut CEO Opsigo, Edward Jusuf, salah satu hal positif yang dapat diambil dari situasi pandemi ini adalah potensi baru yang hadir dalam memudahkan penjualan produk ke depannya. Salah satu penyebabnya adalah karena saat ini masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya platform digital dalam mendukung kegiatan mereka. Meski begitu, Edward sendiri tidak menampik bahwa tetap ada ancaman-ancaman baru terutama bagi industri pariwisata atau travel yang harus segera disiasati secara strategis.
“Sedikit banyak ada satu ancaman baru dimana orang-orang mulai terbiasa dengan meeting online ” ujar Edward.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Umum Relawan TIK, Fajar Eri Dianto. Fajar mengungkapkan bahwa adopsi digital meningkat secara pesat karena masa pandemi saat ini. Masyarakat ikut terdorong untuk menggunakan platform digital mulai dari kegiatan belajar hingga pembelian kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan apakah produk startup yang saat ini tersedia sudah dapat memenuhi semua kebutuhan masyarakat selama pandemi ini. Selain itu, hal yang patut diperhatikan sebagai efek samping penggunaan teknologi yang meningkat ini adalah kesadaran terhadap privasi. Masih banyak masyarakat yang membutuhkan literasi digital tentang hal ini salah satunya karena adopsi digital yang dilakukan secara mendadak.
“Kita mulai menekankan kepada masyarakat kalau privasi seperti ini, jangan asal hanya karena ingin online, harus online, semua data harus di-share” tambah Fajar.
Melalui pembahasan webinar kali ini, kita dapat melihat bahwa startup harus terus dapat melihat potensi sinergi dan inovasi dalam memberikan dampak positif kepada masyarakat melalui produk-produknya. Tentunya masih banyak penerapan produk teknologi yang dapat dibahas dalam membantu masyarakat selama masa pandemi, salah satunya adalah penggunaan artificial intelligence (AI) dan machine learning.
Kedua produk tersebut juga akan menjadi pembahasan pada rangkaian terakhir dari webinar Behind The Wheel di minggu depan. Dengan mengusung tema “Artificial Intelligence & Machine Learning to Fight COVID-19”, webinar kali ini akan mendatangkan beberapa pembicara seperti Irzan Raditya (CEO Kata.ai), Bachtiar Rifai (CEO Volantis), dan beberapa pembicara lainya yang dapat memberikan insight menarik tentang penggunaan AI dan machine learning dalam membantu masyarakat di masa pandemi ini. Bagi kalian yang tertarik untuk mengikuti seri webinar minggu depan, silahkan mendaftarkan diri secara gratis melalui link berikut ini.
Disclosure: Artikel ini merupakan bagian dari publikasi seri webinar Behind The Wheel yang diselenggarakan oleh MDI Ventures.
Sign up for our
newsletter