Sinergi dengan Layanan OTT Salah Satu Kunci Bertahannya Operator Seluler
Masih soal layanan Over The Top (OTT) dan operator seluler, kali ini konteksnya adalah bagaimana operator bertahan dengan gerusan perolehan pendapatan, terutama di sisi penggunaan telepon maupun pengiriman pesan. Par penyedia jaringan mengamini pernyataan bahwa sinergi dengan layanan OTT adalah salah satu kunci bertahannya operator seluler di jaman kompetisi ketat seperti ini.
Presiden Direktur Ericsson Indonesia, Sam Saba, dalam pertemuannya dengan jurnalis untuk membahas inovasi Ericsson di ajang Mobile World Congress (MWC) 2014 mengatakan bahwa di negara-negara yang mayoritas pelanggannya sudah menggunakan smartphone, lebih dari 50% pendapatan sudah disumbangkan dari sisi konsumsi data. Tak ada alasan bahwa data tidak mampu menjadi lokomotif sumber pendapatan baru bagi pemilik jaringan.
Saba mengungkapkan bahwa Ericsson mengidentifikasi perilaku sejumlah operator di dunia yang berhasil memimpin di sisi pendapatan ketimbang kompetitor senegaranya. Di-bundle dengan nama Growth Codes, Ericsson menyebutkan ada enam hal yang perlu diimplementasikan untuk menjadi lebih unggul ketimbang pesaing, baik di sisi performa jaringan maupun strategi pemasaran dan penawaran.
Dari enam sisi Growth Codes tersebut, dua hal yaitu Ecosystematic dan Co-Partnerning menyinggung soal sinergi dengan semua stakeholder terkait, termasuk dengan layanan OTT. Saba sendiri percaya bahwa kolaborasi antara dua pihak untuk memberikan keseimbangan bagi industri adalah yang terbaik untuk memberikan win-win solution bagi semua pihak.
Terkait soal wacana pemberlakuan biaya terhadap layanan OTT, Saba menegaskan untuk layanan OTT tertentu wajar saja jika kerja sama dilakukan melibatkan pembiayaan mengingat investasi infrastruktur memang tidak murah. Dari sisi operator, Senior General Manager Digital Entertainment XL Axiata Revie Sylviana yang kami hubungi secara terpisah mengatakan ada beberapa opsi monetisasi OTT yang sedang difinalisasi dan penerapan skema pembiayaan terhadap layanan OTT merupakan salah satu di antaranya.
Menurut Revie, hal ini dirasa wajar karena operator menanggung biaya investasi untuk network dan kualitas layanan ke pengguna. Dengan model bisnis yang saling menguntungkan seharusnya kerja sama antara operator dan OTT bisa lebih dimaksimalkan. Revie menyebutkan XL saat ini sedang menjajaki kerja sama bermodel bisnis seperti ini dengan sejumlah layanan OTT.
Salah satu contoh yang menurut saya pas adalah kerja sama Comcast dan Netflix. Netflix yang membutuhkan layanan Internet prima untuk streaming videonya berinisiatif bekerja sama lebih jauh dengan mengambil traffic pelanggan yang menggunakan jaringan Comcast secara langsung, tanpa mengganggu kualitas Internet standar yang sudah ada.
Revie lebih lanjut menjelaskan strategi sinergi antara XL dan OTT dalam konteks Value Added Services (VAS) dilakukan untuk membuat diferensiasi yang sesuai dengan demand pelanggan. Dalam kerja samanya XL dan OTT mendiskusikan langkahnya dengan pemain OTT untuk memperoleh model bisnis yang tepat, memberikan manfaat untuk pelanggan, dan bersifat diversifikasi layanan.
Disinggung soal kemungkinan XL membuat layanan OTT sendiri, Revie menjelaskan sebetulnya layanan-layanan branded dari operator merupakan OTT juga tapi masih bersifat "closed garden".
"Kami memiliki road map untuk memiliki beberapa stream layanan yang akan dioperasikan secara OTT. Salah satunya (adalah versi) M-Commerce Elevenia yang merupakan joint venture antara XL dan SK Planet. Layanan ini murni layanan OTT yang bisa digunakan dan diakses oleh pengguna dari seluruh operator. Ada juga beberapa layanan lain yang sedang kami siapkan untuk diluncurkan selanjutnya," ujar Revie.
Revie menutup pembicaraan soal investasi di startup/layanan OTT yang potensial, "Investasi pada startup bisa menjadi salah satu langkah untuk investasi ke arah OTT juga. Hal ini memungkinkan untuk dilakukan dan ada beberapa program developer community yang (secara) paralel kami akan jalankan juga."
[Ilustrasi foto: Shutterstock]
Sign up for our
newsletter