1. Startup

Startup Aktivitas Berkuda "Djiugo" Resmi Rilis

Aplikasi baru tersedia untuk versi iOS, Android akan segera hadir

Aktivitas berkuda memiliki stigma sebagai olahraga yang mahal dan eksklusif untuk kalangan atas saja, padahal kondisi sekarang sudah berkata lain. Olahraga ini bukan berarti harus memiliki kuda sendiri karena sudah semakin banyak klub berkuda hingga tempat rekreasi yang mengakomodir hobi berkuda dengan biaya yang terjangkau.

Belum adanya informasi yang terkumpul mengenai aktivitas berkuda menginsiprasi Reshwara Radinal, yang merupakan atlet berkuda ketangkasan (equestrian) Indonesia, untuk mendirikan startup Djiugo. Reshwara adalah suami selebriti Nabila Syakieb, yang juga menyukai olahraga berkuda.

Djiugo merupakan platform one stop service yang menyediakan empat jenis layanan untuk memenuhi kebutuhan berkuda bagi semua kalangan, baik atlet, penunggang profesional, atau keluarga yang tertarik berkuda. Layanan tersebut mulai dari jual beli kuda, pemesanan jasa pelatih kuda dari dalam atau luar negeri, pemesanan paket tur berkuda, hingga berbagi informasi lewat blog dan berita.

Untuk sementara Djiugo baru tersedia untuk pengguna iOS, sementara untuk versi Android segera hadir paling lambat akhir tahun ini.

Djiugo bermitra dengan berbagai pihak, baik dari Belanda dan lokal dalam menyediakan layanannya. Ada tiga mitra stable untuk memfasilitasi transaksi jual beli kuda impor, Djiugo pun akan menyediakan jasa logistik dalam pengirimannya.

Mitra stable di Indonesia sendiri ada 10 stable. Secara potensi, kurang lebih ada 200 stable di seluruh Indonesia yang dapat menjadi mitra Djiugo. Mereka juga menyediakan paket perjalanan dan fotografi ke tempat-tempat berkuda di Indonesia dan luar negeri.

"Kami sudah riset. Bisa dibilang Djiugo ini adalah aplikasi pertama di Asia Pasifik yang komprehensif menyediakan informasi yang lengkap seputar berkuda. Saya bangun sendiri aplikasi ini sejak setahun lalu dan menggandeng CodeInc sebagai developernya," terang Reshwara, Selasa (14/11).

Kehadiran aplikasi ini diharapkan dapat mengumpulkan seluruh pecinta kuda hingga orang awam untuk saling berbagi informasi sehingga dapat membentuk komunitas baru. Pasalnya, Djiugo tidak hanya mengumpulkan informasi stable atau pelatih dari dalam negeri saja, tetapi juga di luar negeri.

Untuk monetisasinya, Djiugo mengandalkan komisi dari layanan jual beli kuda, jasa pemanggilan pelatih dan paket tur. Hanya saja, Reshwara enggan menyebutkan persentase yang diambil.

Dia menargetkan dalam jangka pendek Djiugo menjadi sumber informasi yang lengkap untuk masyarakat Indonesia mengenai aktivitas berkuda. Menurutnya, informasi tersebut dapat menjadi acuan pengguna untuk lebih pintar dalam memilih aktivitas berkuda dengan standar keamanan yang berlaku.

"Kita mau mengembangkan aktivitas berkuda lebih jauh di Indonesia. Kami lihat selama satu dua tahun belakangan, banyak tempat rekreasi yang menyediakan aktivitas berkuda, berenang, dan memanah dalam satu lokasi. Ini potensi yang baik karena bisa mematahkan stigma aktivitas berkuda yang mahal. Kami menyasar seluruh kalangan sebagai pengguna."

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again