Startup Indonesia Kini Jadi Fokus Investasi Global Founders Capital
Merencanakan investasi untuk 3-5 startup Indonesia dalam enam bulan ke dapan
Industri startup di Indonesia bisa dibilang masuk ke level selanjutnya setelah beberapa tahun belakang mulai matang dari segi masyarakat maupun startup yang ada. Masyarakat awam mulai banyak yang peduli dan belajar bagaimana bertransaksi secara digital, di sisi lain industri tumbuh dengan layanan dan teknologi yang semakin komplit dan kompleks. Kondisi ini membuat investor global, seperti Global Founders Capital (GFC), melirik Indonesia sebagai target investasi selanjutnya.
Sebenarnya GFC sudah memiliki beberapa investasi di Indonesia. Nama-nama seperti Bridestory dan Traveloka masuk dalam daftar portofolio GFC. Disampaikan Associate Global Founders Capital Leon John Hermann, yang juga memimpin investasi untuk Asia Tenggara, pihaknya memiliki dana sekitar $1 miliar yang terkumpul di penghujung tahun 2016. Nantinya dana tersebut akan dikucurkan untuk lebih banyak startup Indonesia.
"Kami fokus di Indonesia. Sangat penting untuk memahami unit ekonomi dan model operasi di Indonesia untuk bisa beroperasi di sebagian negara-negara besar di Asia Tenggara karena merupakan pasar terbesar. Saya menghabiskan sebagian besar waktu saya di Indonesia untuk [membantu] merawat ekosistem lokal. Kami juga hadir di Malaysia, Singapura, dan Tiongkok. Secara total kami memiliki 10 investasi di regional," ungkap John.
GFC disebut memiliki beberapa tipe investasi, seperti mengucurkan dana mulai dari $200.000 sampai dengan $50 juta untuk earlystage. Namun tidak menutup kemungkinan bisa mencapai $150 juta. Investasi terbesar GFC sendiri masih berkisar di dobel digit (dalam juta dollar)
John lebih lanjut menjelaskan GFC berencana menggulirkan investasi untuk 3 hingga 5 startup di Indonesia dalam kurun waktu enam bulan ke depan dengan total investasi mencapai $10 juta sampai dengan akhir tahun 2017 ini. Sektor yang dicermati GFC adalah sektor healthtech dan insurance tech.
Meski menyimpan potensi, Indonesia juga tak terlepas dari beberapa tantangan. Salah satu tantangan yang krusial, menurut John, adalah soal regulasi, termasuk soal batasan kepemilikan.
Sign up for our
newsletter