Survei: Di Tahun 2015 Ini, Istilah "Startup Teknologi" Masih Belum Umum Dikenal Masyarakat Indonesia
Hanya 47% responden familiar dengan istilah "startup teknologi"
Di tahun 2015 ini, berbagai startup teknologi tampaknya sudah mulai menjadi bagian kehidupan masyarakat. Konsumen sudah biasa menaiki Go-Jek atau berbelanja secara online di berbagai marketplace. Meskipun demikian, ternyata istilah "startup teknologi" sendiri masih dianggap asing di masyarakat. Setidaknya hal tersebut yang kami simpulkan berdasarkan survei yang dilakukan bekerja sama dengan JakPat.
Survei dilakukan terhadap 575 responden di seluruh Indonesia yang memiliki smartphone dan mayoritas memiliki pendidikan D3 dan S1. Saat ditanya tentang apakah pernah mendengar tentang istilah "startup teknologi", ternyata hanya 47% responden yang mengatakan iya, sementara sisanya (53%) menyebutkan tidak.
Fakta bahwa kurang dari 50% responden menjawab mengetahui tentang startup teknologi bisa menjadi pekerjaan rumah bagi para startup untuk lebih mengenalkan apa dan bagaimana sebenarnya startup itu bekerja.
Ketika kami tanya lebih lanjut, kepada responden yang mengaku mengetahui apa itu startup teknologi, sekitar 72% memahami bahwa startup teknologi ada perusahaan baru (rintisan) yang berbasis teknologi. Sekitar 23% menganggap startup teknologi adalah perusahaan yang membuat piranti lunak (software). Yang menarik 3% dari orang yang mengaku tahu soal startup teknologi memilih startup teknologi adalah Perusahaan yang tidak jelas bentuk fisik dan model bisnisnya.
Yang cukup melegakan, sekitar 91% responden yang mengaku tahu startup teknologi menganggap mendirikan atau bergabung dengan suatu startup teknologi adalah hal yang menarik. Ada sekitar 44% yang ingin melakukan terobosan bagi hidup masyarakat dan 29% yang menganggap hal ini positif karena suka dengan hal-hal yang berbau bahasa pemrograman.
Saat kami mencoba menelusuri lebih jauh tentang mereka yang menjawab tidak tertarik untuk mendirikan atau bergabung dengan startup teknologi, meskipun jumlah respondennya tidak banyak, terungkap bahwa kebanyakan (62,5%) menganggap dirinya tidak memiliki keahlian yang cukup untuk berkontribusi. Tentu saja tetap ada yang mengatakan tidak karena pendapatannya dianggap tidak cukup bagus atau kelangsungan hidup startup yang masih dipertanyakan.
– Disclosure: Survei ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan JakPat. JakPat adalah platform survei terbuka yang memudahkan pemasar, brand, dan startup untuk terkoneksi dengan 53 ribu responden mobile dan mendapat insight dalam hitungan jam
Sign up for our
newsletter