Takeshi Miyazoe: Dark Souls II Akan Dioptimalisasi Untuk PC
Banyak gamer memiliki hubungan yang aneh dengan Dark Souls. Game ini sangat sulit - untuk menamatkan Dark Souls, Anda harus 'bersahabat' dengan kematian. Namun walaupun ia sangat sulit ditaklukkan, Dark Souls juga sangat adiktif: gamer dipaksa untuk berpikir keras untuk menghindari perangkap-perangkap maut, membungkam bos yang tampak tak terkalahkan, membuka mata serta waspada, lagi dan lagi hingga mereka berhasil.
Pada awalnya sang developer From Software sama sekali tidak berencana untuk merilis game sebelumnya di PC. Tetapi karena ternyata permintaan gamer PC - melalui petisi online - akan Dark Souls sangat tinggi, akhirnya tim From Software kembali mempertimbangkan keputusan mereka. Sembilan bulan setelah dirilis di PS3 dan Xbox 360, Dark Souls diluncurkan untuk platform PC.
Sayangnya From Software sama sekali tidak berpengalaman dalam menciptakan permainan PC. Hasilnya, port Dark Souls dioptimalisasi dengan sangat buruk: permainan terkunci di resolusi rendah dengan 30 fps, masih ada logo tombol Xbox 360 di user interface pemain, tapi yang terparah adalah kontrol dan navigasinya. Bukan hanya sangat sulit untuk mengkustomisasi karakter serta kontrol, bermain dengan keyboard dan mouse bisa dibilang sama saja dengan bunuh diri.
Untungnya nasib Dark Souls diselamatkan oleh modder yang berdedikasi tinggi. Ia melepas pembatasan resolusi dan frame-rate, mengutak-atik masalah teknisnya, hingga Dark Souls akhirnya layak dimainkan. Para penciptanya berjanji agar hal ini tidak terulang kembali, berbicara dengan majalah Edge, sang produsen Takeshi Miyazoe menekankan bahwa kini From Software akan berusaha mati-matian agar sekuelnya berjalan sempurna di PC.
Ia menjelaskan, "Saat itu prioritas kami adalah mem-porting Dark Souls II ke PC secepat mungkin, karena banyak gamer yang menginginkannya. Di Jepang sendiri pasar PC begitu minim sehingga kami tidak pernah mempertimbangkan untuk membuatnya di platform tersebut. Namun karena petisi yang kuat datang dari fans Amerika dan Eropa, kami berusaha sebaik mungkin untuk membuatnya dengan cepat terlepas dari minimnya pengalaman di dunia PC. Kami tahu pastinya akan ada masalah."
"Kami memang tahu PC memiliki fitur-fitur spesifik seperti key-mapping dan penggunaan mouse serta keyboard, resolusi serta frame-rate yang lebih tinggi dan hal-hal lain. Bukannya kami mengabaikan hal tersebut, tetapi mereka akan menghabiskan banyak waktu untuk mengimplementasikan, menguji coba dan memolesnya hingga sesuai standar gamer PC," lanjut Miyazoe panjang.
Ia meneruskan, "Keputusan pihak publisher-lah (Namco Bandai) yang menyatakan, 'Tidak usah khawatir tentang ini - segera selesaikan dan kita lihat bagaimana khalayak PC menerima Dark Souls.'"
Menurut Miyazoe, pengalaman bermain Dark Souls di PC hampir sama dengan di console, "Kami memang merekomendasikan controller [gamepad] untuk memainkan Dark Souls. Namun kami belajar banyak dari hal itu. Dalam pembuatan Dark Souls II, kami mengembangkannya untuk PC dari awal. Kami sadar apa saja yang dibutuhkan dalam sebuah game PC, dan saya yakinkan bahwa versi PC Dark Souls II akan sebaik permainan PC lainnya."
Saat ini Miyazoe dan timnya berkonsentrasi agar Dark Souls II bisa dinikmati baik oleh Anda pecinta keyboard dan mouse sejati serta juga Anda yang lebih memilih gamepad. Miyazoe berkomentar, "Kedua opsi ini akan tersedia. Karena saya seorang gamer console, bukan gamer PC, saya akan rekomendasikan Anda untuk menggunakan gamepad. Namun jika Anda seorang gamer PC, pasti Anda memiliki pendapat yang berbeda."
Satu hal lagi yang menjadi visi From Software adalah mereka tidak percaya pada konsep DLC. "Kami tidak berencana untuk membuat downloadble content. Untuk Dark Souls II, kami ingin menyajikan sebuah permainan utuh - satu pengalaman gaming yang utuh, yang Anda beli di hari peluncurannya," Miyazoe memberikan kesimpulan.
Sang pendahulu memang memiliki DLC, namun untuk giame baru ini mereka tidak akan memonetisasi hal tersebut. Bahkan Takeshi Miyazoe memiliki sudut pandang yang sangat konservatif dan tradisional tentang game-game free-to-play. Jadi sepertinya kita tidak akan mendapatkan game freemium a la Dark Souls dalam waktu dekat...
Via Edge-online. Gambar header: Destructoid.com.
Sign up for our
newsletter