13 July 2016

by Yoga Wisesa

Tato Elektronik Ini Mampu Membaca Emosi Anda

Wujud device menyerupai tato temporary yang biasa dijadikan mainan anak-anak.

Ada tidak kurang dari 42 otot di wajah Anda, dan hampir seluruhnya berkaitan dengan ekspresi. Hingga kini riset mengenainya masih dilangsungkan, sayangnya hanya individu ahli saja yang mampu menebak pikiran serta emosi lawan bicaranya. Kabar baiknya, belum lama ini tim ilmuwan Israel berhasil membuat sebuah terobosan di ranah itu lewat penemuan baru.

Para peneliti di Center for Nanoscience and Nanotechnology Tel Aviv University tengah mengembangkan sebuah 'tato' elektronik yang mampu memonitor pergerakan otot muka. Perangkat itu didesain untuk mengumpulkan data terkait emosi berdasarkan ekspresi, dideteksi oleh sinyal listrik yang melewati wajah. Ilmuwan percaya, kehadiran tato elektronik tersebut dapat membantu berbagai bidang, dari mulai kesehatan, bisnis, sampai marketing.

Wujud device menyerupai tato temporary yang biasa dijadikan mainan anak-anak. Tak seperti stiker, ia tidak mengganggu dan tidak menyebabkan iritasi saat ditempelkan ke kulit muka, dan pengguna bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Via Gizmag, Profesor Yael Hanein menjelaskan bahwa tato elektronik ini memiliki tiga komponen utama: elektroda dari bahan karbon, bagian perekat, dan pelapis polimer konduktif berbasis teknologi nano untuk membantu fungsi elektroda.

Bagian-bagian dari tato elektronik ciptaan TAU.

Elektroda bertugas mengukur dan merekam gerakan otot, mampu membaca sinyal secara stabil selama berjam-jam. Konsepnya, pengguna tinggal menempelkan tato elektronik tersebut dan berakvitas normal tanpa terganggu. Sebelumnya, bidang electromyography (prosedur diagnosis otot dan syaraf) memerlukan kombinasi jel dan elektroda, namun melalui pendekatan ala tato, ilmuwan TAU dapat memanfaatkan elektroda kering.

Para peneliti Tel Aviv University telah mulai menggunakan teknik ini untuk memantau para pasien penderita penyakit penurunan fungsi syaraf, misalnya Parkinson, Alzheimer dan Huntington. Di masa depan, penemuan ini dapat dipakai di tempat-tempat rehabilitasi korban stroke serta cedera otak, membantu pasien amputasi mengendalikan organ prostetik, mengetahui apakah pengemudi merasa lelah, hingga memetakan emosi manusia.

Hanein menuturkan bagaimana device mereka dapat sangat menolong tim pembuat iklan, petugas pengumpul hasil pemungutan suara, dan para profesional yang ingin mengetahui reaksi konsumen terhadap sejumlah produk ataupun situasi tertentu. Menurutnya, sampai hari ini, belum ada peralatan sempurna untuk mendukung hal-hal tersebut - mayoritas masih mengandalkan survei dan kuesioner.

Jika tertarik dengan riset ini, silakan simak tulisan lengkap terkait tato elektronik dan electromyography dari para peneliti TAU di Nature.com.

Via Gizmag.