TeleCTG Suguhkan Alat Cardiotocography yang Lebih Murah dan Mudah
Memiliki visi membantu menurunkan angka kematian ibu dan anak di Indonesia
Banyak startup yang berawal dari sebuah ide mulia untuk memecahkan permasalahan di masyarakat dengan teknologi digital. Salah satu di antaranya adalah TeleCTG yang sempet mendapat kehormatan membuka perdagangan di Bursa Efek Indonesia.
TeleCTG adalah sebuah layanan yang menyajikan alat CTG (cardiotocography) yang dikemas dengan teknologi digital untuk mempermudah penggunaan dan distribusi dan memangkas harga beli. TeleCTG secara khusus memiliki visi agar menurunkan angka kematian ibu dan anak di Indonesia.
Salah satu yang menjadi perhatian khusus TeleCTG adalah angka kematian ibu dan anak di Indonesia yang tergolong tertingi di dunia. Hal ini disampaikan COO TeleCTG Abraham Auzan kepada DailSsocial. Menurutnya, salah satu permasalahan terdapat pada akses dan distribusi pelayanan kesehatan yang kurang merata. Distribusi alat CTG yang selama ini hanya terdapat di rumah sakit atau klinik tertentu.
Berlandaskan alasan tersebut, TeleCTG menghadirkan alat CTG yang lebih mudah dan terjangkau. Dikembangkan dengan mikrokontroller khusus dan terhubung dengan perangkat smartphone, TeleCTG mengubah alat CTG yang selama ini membutuhkan kemampuan khusus untuk membacanya menjadi alat yang mudah dan bisa digunakan oleh semua orang. Dilengkapi fitur integrasi, TeleCTG dirancang untuk memudahkan konsultasi para bidan desa dengan dokter-dokter di kota. Memangkas biaya, jarak, dan waktu.
Menurut Abraham, selain harga yang bisa sepuluh kali lebih murah dibanding alat CTG biasa, TeleCTG memiliki sejumlah keunggulan lain. Di antaranya ringkas atau portabel sehingga memudahkan untuk distribusi, pemakaian yang tidak rumit, dan integrasi atau connectivity. Dengan beberapa kelebihan tersebut diharapkan TeleCTG bisa digunakan oleh semua puskesmas, bidan, rumah sakit, dan klinik pribadi di seluruh Indonesia.
Rencananya TeleCTG akan diluncurkan tahun depan. Sejauh ini, selain terus menyempurnakan layanannya, TeleCTG juga tengah mengurus izin penggunaan alat ini ke Kementerian Kesehatan.
“Target tahun ini kita dapat menyelesaikan semua perizinan dengan Pihak [Ke]Menkes dan piloting di beberapa daerah yang memiliki angka kematian ibu dan anaknya tinggi. Dan kita sudah planning akan launching awal tahun depan,” tutup Abraham.
Sign up for our
newsletter