1. Startup

Telkom Batal Beli Saham 2Degrees Selandia Baru

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membatalkan rencana pembelian saham operator telekomumikasi yang berbasis di Selandia Baru, Two Degrees Mobile Ltd. Pembatalan rencana yang dilakukan pada akhir 2014 lalu itu karena harga yang ditawarkan tidak menemui kata sepakat dengan penawaran pihak 2Degrees. Sebelumnya Telkom juga dirumorkan berniat membeli saham operator Selandia Baru yang lain, Spark.

Telkom sendiri awalnya berniat untuk membidik 25-30 persen saham di 2Degrees untuk bisa masuk ke pasar Selandia Baru. Direktur Wholesale & International Service Telkom Honesti Basyir mengungkapkan bahwa pihaknya membatalkan rencana akuisisi 2degrees pada akhir 2014, karena harga akuisisi tidak cocok. Meskipun rencana akuisisi ini batal, Telkom masih bisa berbisnis di Selandia baru karena memiliki sayap bisnis contact center melalui Contact Center Australia Pty Ltd (CCA).

Sebagai informasi, Telkom sudah mengakuisisi mayoritas saham milik CCA sebesar 75 persen pada September lalu melalui anak perusahaannya Telekomunikasi Indonesia International Australia Pty Ltd, dengan nilai transaksi sebesar 11 juta dollar Australia. Selain itu CCA juga memiliki dua anak usaha yaitu Financial Information Service Pty Ltd yang berbasis di New South Wales, Australia dan Contact Center New Zealand Ltd yang berbasis di Wellington, Selandia Baru.

Dikutip dari Berita Satu Honesti Basyir mengatakan, "Meski batal, kami tidak menutup diri. Namun, kami tidak mencari operator di Eropa atau Amerika."

Lebih lanjut Honesti juga menegaskan bahwa kini Telkom membuka peluang kerja sama layanan atau jaringan dengan operator-operator lain di Asia dan Timur Tengah melalui skema Mobile Virtual Network Operator (MVNO). Dalam menjalankan skema MVNO ini penyelenggara atau operator melakukan kerja sama dengan Mobile Network Operator (MNO) yang memiliki alokasi spektrum frekuensi serta lisensi jaringan akses melalui perjanjian bisnis.

"Jadi, silakan saja kalau memang ada penawaran dari operator di Asia dan Timur Tengah. Kami terus pelajari potensi kerja sama itu ke depan,” ujar Honesti.

Selain Australia dan Selandia Baru, pada tahun lalu Telkom sebenarnya telah memasuki pasar Arab Saudi, Singapura, Hong Kong-Macau, Timor Leste, Amerika Serikat, Taiwan, Myanmar dan Malaysia.

"Untuk sementara kami perkuat dahulu basis layanan di 10 negara ini, sambil melihat peluang-peluang baru di 2015,” pungkas Honesti.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again