Temploy dan Usaha "Mengganggu" Budaya Kantor Tradisional (Updated)
Menjadi layanan matchmaking untuk pekerja paruh waktu dan remote, ingin menumbuhkan basis pengguna hingga mencapai 100 ribu di Indonesia
Ada satu hal yang selalu menjadi daya tarik Indonesia di mata para pelaku bisnis, yakni potensi pengguna yang bisa direngkuh dari masifnya populasi Indonesia. Itu juga yang menjadi alasan startup part-time job matchmaking asal Singapura bernama Temploy untuk mulai berekspansi ke Indonesia. Lewat ekspansinya, Temploy ingin menumbuhkan basis penggunanya di Indonesia hingga 100 ribu, meluncurkan fitur baru bernama My Team, dan berupaya mendapatkan pendanaan Seri A di akhir tahun 2016.
Temploy adalah startup asal Singapura yang didirikan oleh Mark Koh di sekitar April 2014. Misinya adalah untuk mengganggu model jam kerja kantor tradisional dan memberdayakan calon untuk bekerja lebih dekat dengan gaya hidup yang ideal dan kenyamanan.
CTO Temploy Kenneth Sim menceritakan bahwa berdirinya Temploy diawali ketika Mark Koh coba membangun sistem untuk mengelola tenaga relawan yang memberikan bantuan bencana alam di Filipina. Dari sana, Mark Koh terinspirasi mengembangkan sistem lebih jauh sebagai platform yang dapat memecahkan masalah ketenagakerjaan yang tidak membutuhkan keahlian khusus.
Kenneth mengatakan, “Sebelum mendirikan Temploy, dia [Mark Koh]sudah memecahkan rekor di Singapura dengan melakukan pekerjaan paruh waktu lebih dari 100 kali kurang dari satu tahun. […] Itu semua dilakukannya untuk menguji pasar sebelum mendirikan Temploy.”
Cara kerja Temploy sendiri cukup sederhana. Dari sisi pencari kerja, setelah mendaftar dan melengkapi biodata, hal yang dilakukan selanjutnya adalah mengisi skill set dan waktu luang mereka. Sedangkan dari sisi pencari tenaga kerja, Temploy diposisikan untuk membantu menemukan tenaga kerja tebaik yang dapat bantu meningkatkan produktivitas.
Dijelaskan Business Development Associate Temploy Tony Darmasaputra, singkatnya Temploy akan bekerja mencarikan pasangan lewat kolam karyawan berpotensi untuk majikan dengan menggunakan algoritma pencocokan yang dikembangkan Temploy untuk mencari orang yang tepat untuk pekerjaan yang tepat.
Meski awalnya hanya fokus pada pekerjaan paruh waktu yang dilakukan secara offline, namun kini Temploy juga mulai memfasilitasi pekerjaan yang dapat dilakukan secara remote.
Rencana di tahun 2016
Pada Maret 2015 lalu, Temploy mendapatkan pendanaan dalam bentuk ekuitas dari perusahaan Indonesia. Lewat akuisisi inilah ekspansi Temploy ke Indonesia dimulai. Sebelumnya, dalam waktu kurang dari satu tahun setelah berdiri, Temploy sendiri telah hadir di Malaysia, Thailand, juga Hungaria.
Di Indonesia, kota yang dipilih sebagai pilot project adalah Bandung. Alasannya, menurut Kenneth, di Bandung ada banyak yang mencari kerja paruh waktu, terutama dari kalangan mahasiswa. Saat ini, basis pekerjaan yang tersedia dalam Temploy sendiri baru ada di Jakarta, Denpasar, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Batam.
Mengenai target yang ingin diraih, Kenneth menjelaskan bahwa mereka ingin bisa merengkuh hingga 100 ribu pengguna di awal operasionalnya di Indonesia. Selain itu, Temploy juga berencana untuk menambah fitur baru yang disebut My Team. Lewat fitur tersebut perusahaan nantinya dapat mengelola tenaga kerja yang sebelumnya sudah pernah dipekerjakan.
“Kami juga berencana untuk mendapatkan pendanaan Seri A tahun ini. Harapannya di akhir tahun kami sudah bisa memperoleh itu,” tambah Kenneth.
Satu hal yang menjadi perhatian Kenneth saat berekspansi ke Indonesia adalah dari sisi bahasa. Kennet percaya bahwa kehadiran tim lokal dan juga Country Manager dirasa akan dapat menangani dan memahami pasar Indonesia lebih baik. Saat ini, jumlah anggota tim Temploy di Indonesia baru ada tiga orang.
Kehadiran Temploy di Indonesia secara tidak langsung sebenarnya akan berhadapan dengan seribulancer yang memfasilitasi pekerjaan paruh waktu secara online dan juga Jofom dari Jobstreet yang fokus pada pasar lulusan SMA dan sederajat.
Temploy sendiri saat ini sudah tersedia dalam bentuk aplikasi mobile yang dapat diunduh melalui Google Play untuk perangkat Android. Sedangkan untuk perangkat iOS, saat ini masih dalam proses pengembangan lebih lanjut.
Update: Kami menambahkan foto tim Temploy dan merubah keterangan mengenai Country Manager yang saat ini diemban juga oleh Tony.
Sign up for our
newsletter