Tentang Fokado dan Pengalaman Pendiri Mengikuti Jakarta Founder Institute
Jakarta Founder Institute angkatan pertama, telah meluluskan para siswanya minggu kemarin. Di antara para lulusannya, satu-satunya startup yang telah melakukan rilis layanan mereka untuk publik bersamaan dengan kelulusan pendirinya adalah Fokado, yang didirikan oleh Antonius Taufan.
Fokado adalah sebuah layanan eCommerce yang mengkhususkan menjual kado. Tetapi, kado yang dijual bukanlah berupa barang, lebih berupa pengalaman, seperti pengalaman terbang dengan microlight, pengalaman mengendarai kuda, atau pengalaman membuat keramik tanah liat. Dengan memanfaatkan Fokado, Anda bisa memberikan kado spesial yang berbeda baik kepada pasangan, saudara, orang tua, teman, teman kantor, atasan, dan sebagainya.
Melalui wawancara via email, Taufan menceritakan pengalamannya dalam mengikuti JKTFI ini. Menurutnya, masa 4 bulan mengikuti JKTFI adalah masa-masa yang sangat sibuk. Namun hasilnya menyenangkan. Selain menjadi produktif, melalui JKTFI Taufan juga mendapatkan banyak pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan oleh para mentor. Menurutnya, value terbesar yang didapatkannya selama mengikuti JKTFI adalah membangun network. Dari JKTFI, dia tidak hanya bisa mengenal mentor untuk startup-nya, tetapi juga bisa mempunyai akses ke pasar serta berkenalan dengan teman-teman yang supportif.
Dari JKTFI, Taufan mencoba membangun Fokado. Meskipun sudah rilis, layanan Fokado saat ini masih terbatas. Experience yang tersedia saat ini masih terbatas, baik dari segi jumlah maupun lokasi. Sistem pembayaran yang diterima saat ini pun hanya melalui transfer antar rekening BCA. Beberapa kekurangan ini, akan dicoba untuk dibenahi. Selain itu, beberapa fitur seperti gift certificate juga akan ditambahkan. Meskipun belum bisa memastikan kapan akan full release, Taufan membuat rencana untuk “go national” pada akhir 2012 ini.
Ketika ditanya kesulitan dalam mendirikan startup, Taufan menyebut salah satunya adalah kesulitan dia dalam mendirikan badan usaha dan legalitas. Peraturan untuk membangun PT di Indonesia menurutnya sangat merepotkan. Taufan berharap, pemerintah Indonesia bisa seperti pemerintah Singapura. Di Singapura, pemerintah setempat bahkan menyediakan grant khusus dan kantor dengan biaya sewa yang murah untuk mendukung startup agar bisa berkembang. Dengan dukungan lebih dari pemerintah Indonesia, ekosistem startup diharapkan bisa lebih baik agar perkembangan startup di Indonesia menjadi lebih pesat.
Sign up for our
newsletter