11 January 2016

by Yoga Wisesa

Teslasuit Memungkinkan Kita 'Menyentuh' Objek Virtual Reality

Teslasuit memanfaatkan sistem electro-tactile haptic feedback untuk mengirim rasa sentuhan ke tubuh.

Jika sudah menjajalnya, Anda pasti setuju bahwa virtual reality cepat atau lambat akan merevolusi cara manusia menikmati konten audio visual. Setelah teknologi VR kian matang, langkah berikutnya  adalah menyempurnakan input kendali serta peningkatan kualitas. Dan tim Tesla Studios menawarkan inovasi mutakhir untuk mendongkrak level immersion di sana.

Untuk melengkapi headset VR (seperti Rift atau Vive) dalam mengelabui indra penglihatan serta pendengaran Anda, Tesla Studios memperkenalkan Teslasuit. Ia adalah pakaian berteknologi full-body haptic pertama di dunia, memungkinkan pengguna berinteraksi langsung dengan lingkungan digital beserta isinya. Melaluinya, kita dapat menyentuh objek virtual.

Teslasuit memanfaatkan sistem bernama electro-tactile haptic feedback. Ia mengirim rasa sentuhan ke tubuh Anda melalui stimulasi neuromuscular elektrik, umumnya digunakan di bidang atletik dan rehabilitasi. Developer mengadopsi teknik tersebut supaya bisa hadir di produk konsumen dan membenamkannya di pakaian. Sensasi tekanan tersuguh melalui titik-titik channel.

Alhasil, Teslasuit dapat mensimulasikan impresi unik di badan; misalnya di video game saat Anda tertembak atau terkena ledakan. Teslasuit memang bukanlah pakaian spesialis VR pertama. Namun mayoritas produk terdahulu hanya menutupi sebagian permukaan tubuh, memiliki jumlah titik interaksi yang sedikit (antara 4 sampai 18), harus tersambung dengan kabel, dan tidak ditopang teknologi feedback memadai.

Teslasuit didesain oleh tim antusias virtual reality, diramu agar nyaman dipakai dan ringkas dalam penggunaan. Tergantung dari model yang Anda pilih, Teslasuit mempunyai 16 (di tipe Pioneer) atau 52 (Prodigy) channel interaksi, masing-masing sanggup mengeluarkan gelombang sampai 80mA 500Hz. Fungsinya diatur oleh unit T-Belt, dikenakan di pinggang. Ia mengatur sistem notifikasi, haptic feedback, menyimpan memori internal dan konektivitas Bluetooth 4.0.

Pakaian unik ini terbuat dari material tekstil 'pintar' berisi benang-benang konduktif dan diperkuat oleh lapisan neoprene di luar. Dengan begitu, komponen sirkuit di dalam terlindung dari air, dan kita bisa mencucinya. Teslasuit tersambung secara wireless. Unit kendali ditenagai baterai mandiri (berkapasitas 1.500 atau 3.000mAh), menjaganya aktif selama hampir empat hari.

Apakah Teslasuit bisa tetap nyaman sewaktu dikenakan konsumen di negara beriklim tropis seperti Indonesia? Buat mengatasi kendala tersebut, Tesla Studios tak lupa menyiapkan sistem climate control, menjaga temperatur internal supaya selalu sejuk.

Jika proses crowdfunding di Kickstarterberjalan sesuai rencana, distribusi akan dimulai bulan April 2016. Teslasuit Pioneer dijajakan seharga mulai dari £ 750 (US$ 1.090) dan Prodigy dibanderol £ 1.200 (US$ 1.744).