Tiga Langkah Mendapatkan Pendanaan dari Investor untuk Startup
Mulai, cari dukungan, dan komunikasikan bisnis dengan baik adalah tiga langkah mendapatkan investasi yang dibagikan Mario Suntanu
Salah satu hal yang kerap menjadi momok dalam merintis sebuah usaha adalah masalah pendanaan, baik itu sebagai modal awal atau pengembangan tingkat lanjut. Kemarin (8/6), dalam pre-event Jakarta Great Online Sales (JGOS) yang didelar di D.Lab SDMDV, Jakarta, Partner at SMDV Mario Suntanu berbagi tiga tips sederhana untuk mendapatkan pendanaan bagi startup.
Berikut adalah tiga langkah mendapatkan pendanaan bagi startup dari Mario:
Mulai bisnis dengan orang-orang yang tepat
Ada dua kata kunci penting yang ditekankan Mario dalam langkah pertama untuk mendapatkan investasi ini, yakni ‘mulai’ dan ‘orang-orang yang tepat’.
“Hal pertama yang harus dikerjakan untuk sukses di bidang yang sedang dikerjakan adalah memulainya,” ujar Mario.
Meski bukan contoh yang baik karena drop-out kuliah, namun beberapa tokoh besar di dunia startup seperti Bill Gates, Mark Zuckerberg, hingga mendiang Steve Jobs mengawali kesuksesannya dari memulai sesuatu. Jadi, bila Anda benar-benar percaya dengan yang akan dibuat, Anda harus memulainya terlebih dahulu meski belum tentu itu mendapat dukungan dari orang-orang sekitar.
“Memang masih ada cost yang harus dipertimbangkan lagi, terutama buat yang sudah menikah dan punya anak. […] Tapi, yang harus dibuat goal-nya itu adalah mulai. Kalau tidak Anda tidak akan pernah sampai di tujuan. […] Kalau mulai sejak muda dan gagal, Anda tidak perlu khawatir karena pelampungnya banyak. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari sana.” jelas Mario.
Sedangkan orang-orang yang tepat merujuk pada tim yang mengeksekusi ide. Investor biasanya tidak akan peduli sebagus apa ide Anda. Bagi investor yang penting adalah ide Anda sudah bisa menunjukkan gambaran kasar yang benar dan orang-orang yang ada di balik ide adalah orang-orang yang tepat.
“Investor harus tahu bahwa tim Anda bisa melihat peluang dan melakukan aksi-aksi yang tepat untuk memenangkan pasar. Bila kondisinya tidak sesuai perkiraan, mereka [tim] tahu bagaimana caranya untuk ganti haluan atau mengoptimalkan kegiatan [bisnis] mereka,” jelas Mario lebih jauh.
Kumpulkan dukungan dari orang-orang sekeliling
Langkah kedua juga tidak kalah penting dengan yang pertama. Dengan mendapatkan dukungan dari orang-orang sekeliling Anda, artinya bisnis yang Anda bangun memang memiliki dampak dan manfaat bagi masyarakat. Menurut Mario, ada tiga pihak yang harus bisa memberi dukungan agar bisnis Anda mendapat perhatian di mata investor yaitu tim, mentor, dan pengguna.
Dukungan dari tim yang solid diperlukan untuk menunjukkan pada investor bahwa visi Anda dalam berbisnis ada yang mendukung sampai pada titik mau diajak kerja sama. Bagaimana mungkin investor mau menanamkan modal bila tidak ada yang mau bekerja sama dengan Anda sebagai tim?
Dukungan dari mentor bisa memberikan wawasan baru terkait pendanaan atau pengembangan bisnis. Di samping itu, mentor yang berpengalaman juga bisa menjadi gerbang untuk terhubung dengan jaringan investor yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.
Dukungan terakhir dan yang terpenting adalah dari pengguna. Salah satu alasan investor menanamkan modal adalah mereka yakin bahwa produk yang Anda kembangkan bisa memberikan service pelanggan lebih baik lagi dari sebelumnya.
Komunikasikan bisnis dengan baik
Langkah terakhir adalah mengkomunikasikan bisnis dengan baik. Di sini Anda sebagai pendiri akan dituntut untuk dapat menyampaikan apa yang sedang dikerjakan kepada audiens yang berbeda-beda.
Mario mengatakan, “Banyak orang Indonesia yang punya ide bagus tapi belum siap cerita sehingga impresi pertama audiens malah jadi buruk. […] Yang harus diperhatikan pertama itu audiens-nya itu siapa. Berbicara dengan investor, media, dan pelanggan itu pesannya akan beda meski produknya sama karena tujuan mereka mendengarkan Anda itu beda.”
“Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah Anda harus tahu tujuan Anda [menyampaikan bisnis] dan tahu tujuan kenapa audiens mau mendengarkan Anda,” lanjutnya.
Setelah berjumpa dan berbicara dengan audiens, hal berikutnya yang harus dikerjakana adalah follow up. Langkah sederhana ini bisa berujung kepada perolehan pendanaan dari investor. Tapi, apa yang ingin disampaikan ketika follow up pun harus jelas.
Mario menjelaskan, “Investor itu bermacam-macam tipe dan tujuannya [dalam berinvestasi]. […] Ada angel investor, venture capital, private equity, dan hedge fund. […] Angel investor adalah individual yang biasanya berinvestasi dengan tujuan bagi deviden. Venture capital biasanya memiliki tujuan invest di saham minoritas dan suatu saat akan untung dari penjualan saham atau pembagian deviden.”
“Sedangkan private equity adalah perusahaan atau investor profesional yang membeli mayoritas karena merasa bisa mengontrol perusahaan ke arah yang lebih baik. Terakhir, Hedge fund adalah investor yang biasanya berinvestasi ke perusahaan Tbk,” lanjutnya.
Sebagai pendiri yang merintis perusahaan, kebijakan untuk memilih investor yang sesuai dengan visi dan misi dari bisnis yang dibangun. Namun, pendiri juga harus tahu bagaimana caranya untuk meyakinkan investor agar mau bekerja sama. Ini bisa dimulai dari membangun tim yang solid, mendapat dukungan dari orang-orang sekeliling, dan tahu apa yang harus disampaikan tanpa berbasa-basi.
- Disclosure: DailySocial adalah media partner Jakarta Great Online Sales 2016
Sign up for our
newsletter