Tingkatkan Penggunaan Komputasi Awan di Kalangan Bisnis, Google Gelar Cloud Summit Pertama di Indonesia
Mempertemukan pihak terkait dengan engineer Google, merencanakan bangun jaringan serat optik "Indigo"
Menyadari semakin pentingnya teknologi komputasi awan (cloud) di Indonesia untuk kalangan bisnis, Google Indonesia menggelar Cloud Summit pertamanya di Indonesia. Kepada media Managing Director APAC Google Cloud Rick Harshman mengungkapkan, besarnya minat perusahaan untuk menggunakan Google Cloud saat ini, merupakan prestasi sendiri yang telah dicapai oleh Google Indonesia.
"Tidak dapat dipungkiri kehadiran Google Indonesia dengan berbagai layanan dan pendekatannya kepada kalangan bisnis, komunitas hingga pemerintahan Indonesia, merupakan salah alasan mengapa Indonesia merupakan negara 5 besar untuk pengguna Google Cloud secara global."
Dalam kesempatan tersebut Google mempertemukan lebih dari 1800 eksekutif, pelanggan mitra, developer, CTO, dan para Google engineer untuk membahas masa depan teknologi komputasi awan.
Pemanfaatan Google Cloud Platform (GCP)
Sebelumnya layanan Google Cloud Platform (GCP) untuk region Asia hanya terletak di Taiwan, jarak tersebut menyulitkan bisnis yang ada di Indonesia untuk bekerja lebih cepat. Selama 14 bulan terakhir Google Cloud mencoba untuk "mengakalinya" dan membangun layanan Google Cloud Platform di Singapura, Google Cloud pun mendapatkan feedback yang cukup positif dari klien di Indonesia terkait dengan region baru tersebut.
Disinggung apakah nantinya layanan Google Cloud Platform akan hadir di Indonesia, menurut Rick Harshman kesempatan tersebut terbuka lebar, melihat potensi dan demand yang cukup besar dari kalangan bisnis di Indonesia.
"Selama ini kami sudah mendapatkan feedback positif bukan hanya dari startup namun juga perusahaan konvensional yang menggunakan layanan Google Cloud. Apakah nantinya akan dibangun jaringan pusat data di Indonesia, kita lihat saja perkembangan selanjutnya," kata Rick.
Secara keseluruhan terdapat 6 kawasan di Asia, lokasi terbarunya akan hadir di Hong Kong.
Membina relasi dengan komunitas pengembang hingga pelatihan
Untuk memastikan pihak terkait memahami dengan jelas konsep dan cara yang tepat untuk melakukan scale up memanfaatkan Google Cloud, kegiatan seperti pelatihan, kelas khusus kerap digelar oleh Google Cloud. Bukan hanya di Jakarta, kegiatan ini juga diperluas di kota-kota besar lainnya di Indonesia.
"Saat ini terdapat lebih dari 70 layanan yang bisa dimanfaatkan oleh bisnis untuk me-leverage dan scale up bisnis mereka memanfaatkan Google Cloud. Untuk mempermudah klien kami melangkah ke proses tersebut, kami dari Google Cloud senantiasa memandu dan memberikan informasi yang relevan untuk mereka," kata Rick.
Di Indonesia sendiri layanan yang paling banyak dimanfaatkan oleh kalangan bisnis adalah G Suite by Google Cloud. Beberapa klien Google Cloud di antaranya adalah, Go-Jek, Tokopedia, KMK, dan BBM.
Dalam kesempatan ini turut hadir Head of Google Cloud Asia Tenggara Tim Synan yang menyampaikan rencana selanjutnya Google Cloud untuk Indonesia.
"Saat ini kami fokus kepada tiga poin penting, yaitu membangun infrastruktur, merekrut talenta lokal dan meningkatkan ekosistem," kata Tim.
Bangun jaringan serat optik "Indigo"
Untuk mendukung perkembangan bisnisnya, Google Cloud saat ini tengah membangun jaringan serat optik yang menghubungkan Singapura-Indonesia-Australia. Sistem kabel bawah laut yang dibangun Google bersama AARNet, Indosat Ooredoo, SingTel, SubPartners, dan Telstra tersebut disebut Indigo. Alcatel Submarine Networks bertindak sebagai kontraktor infrastruktur yang ditargetkan rampung pada pertengahan 2019.
Jaringan yang terhubung melewati wilayah laut internasional tersebut akan melayani trafik data Google antara Australia dan Asia dengan menghubungkan Perth, Sydney, dan Singapura dan bercabang ke Jakarta. Panjang jaringan kabel serat optik Indigo tersebut diperkirakan akan mencapai 9 ribu kilometer dengan kapasitas teoritis 18 terabyte per detik.
"Diharapkan melalui proyek ini bisa meningkatkan infrastruktur kawasan di Asia, khususnya Indonesia," kata Tim.
Sign up for our
newsletter