5 August 2013

by wiku

Tips Penggunaan Tagar di Media Sosial

Penggunaan hashtag atau tagar dalam tweet atau di layanan lain sudah menjadi bagian sehari-hari dari aktivitas di media sosial. Di Twitter dan Facebook misalnya, bertebaran tagar di lini masa.

Ada yang menggunakan tagar sebagai bagian dari promosi, ada pula yang digunakan untuk mengelompokkan tweet dalam seri atau kelompok tweet tertentu. Ada pula yang menggunakannya sebagai sarana penegasan akan sebuah tema konten tweet.

Lalu bagaimana cara menggunakan tagar dengan maksimal? Berikut ada 6 poin yang disarikan dari blog Pervarakapadiaatmoney.blogspot.com, ditambah dengan beberapa poin lain.

  1. Ketika menggunakan tagar yang harus diperhatikan adalah target audiens. Kata yang digunakan harusnya sama dengan kata pencarian yang sering di cari atau sama dengan yang dipikirkan oleh mereka.
  2. Jika memungkinkan gunakan huruf besar pada awal kata agar lebih mudah dikenali.
  3. Jangan membanjiri seluruh post Anda dengan tagar.
  4. Sebaiknya tidak menggunakan tagar di setiap post. Jaga kondisi komunitas yang ada di lini masa Anda.
  5. Gunakan tagar yang singkat dan sederhana.
  6. Berikan alasan kenapa tagar tersebut ada dan Anda gunakan.

Beberapa poin lain yang saya tambahkan:

  1. Riset. Sebelum menggunakan tagar tertentu ada baiknya melakukan riset, mencari apakah tagar sudah pernah digunakan, jika tagar sudah pernah ada apakah memungkinkan untuk tetap menggunakan tagar tersebut.
  2. Lakukan pencarian. Ini masih masuk dalam riset, Anda bisa menguji kata tertentu untuk melakukan pencarian atas tagar yang ingin Anda gunakan untuk mendapatkan insight.
  3. Sesuaikan dengan auidiens. Ini bisa jadi lebih ditujukan para akun personal yang juga menggunakan tagar sebagai sarana personal. Sebaiknya gunakan tagar yang sesuai dengan karakter akun serta sebaran pengikut.
  4. Sesuaikan dengan jejaring sosial. Cara yang digunakan di Twitter bisa jadi akan sangat berbeda dengan apa yang dilakukan di Facebook.
  5. Analisis. Tentu saja ini jadi bagian penting. Bukan hanya untuk melihat efek atau data statistik dari penggunaan tagar tetapi juga sebagai bahan diskusi untuk penggunaan tagar selanjutnya.
  6. Atur ritme. Seperti yang disebutkan di atas, penggunaan tagar sebaiknya diatur ritmenya agar tidak terlalu flooding lini masa.

Poin-poin di atas tentunya bukan daftar lengkap dan memang bisa jadi lebih merujuk pada kegiatan atau penggunaan tagar untuk kegiatan promosi (kampanye iklan) tetapi saya pikir untuk kegiatan personal branding pun masih bisa diterapkan. Untuk 6 poin pertama juga lebih ditujukan untuk tagar di Facebook Page, namun saya kira bisa juga diterapkan di media sosial lain yang mendukung penggunaan tagar.

Anda punya saran lain? Atau Anda punya pengalaman menggunakan tagar? Tuliskan penglaman Anda pada kolom komentar.

Sumber gambar header: Thorsten Schmitt/Shutterstock.