Dilengkapi Chatbot, TokoTalk Sederhanakan Proses Pembuatan Situs Jual Beli
Dikembangkan oleh Codebrick pengembang asal Korea Selatan, fokus pada pasar Indonesia
Kanal online menjadi tempat yang efektif untuk berjualan atau mempromosikan produk. Peluang ini ditangkap oleh CodeBrick, sebuah perusahaan teknologi asal Korea Selatan yang fokus pada pasar Asia Tenggara. Mereka menghadirkan TokoTalk, yakni layanan yang memungkinkan pemilik toko membuat website pribadi untuk tokonya dengan teknologi dan fitur yang disesuaikan.
TokoTalk menyediakan nama domain dan desain website toko dengan berbagai pilihan tema. Untuk memudahkan penelusuran atau pengamatan, pengguna TokoTalk dihubungkan dengan Facebook Pixel.
Kehadiran TokoTalk bukan untuk bersaing marketplace yang sekarang banyak menjadi primadona berbelanja. Namun justru menyediakan pilihan bagi pemilik toko online untuk melengkapi bisnis online mereka dengan segala fitur yang ditawarkan.
"Kami menawarkan website berbasis mobile yang dibuat berdasarkan pasar di Indonesia. Kebanyakan pembeli online menggunakan chat untuk memesan produk di toko online. Kami tidak ingin mengubah kebiasaan ini, justru kami mencari solusi dengan menyesuaikan TokoTalk berdasarkan kebiasaan itu," terang Direktur Operasional TokoTalk Nesya Vannesa.
Dukungan teknologi terkini
TokoTalk, dijelaskan Nesya, merupakan sebuah layanan yang menyederhanakan proses membangun toko online yang lengkap. Selain integrasi dengan beberapa layanan seperti media sosial, TokoTalk juga dikembangkan untuk mampu memproses transaksi dengan otomatis. Salah satunya adalah hadirnya chatbot yang terintegarsi.
Chatbot tersebut diklaim mampu menangani semua pesanan yang masuk ke toko TokoTalk. Pembeli dapat melihat katalog, membayar pesanan, menerima konfirmasi pesanan dan pengiriman dan memfasilitasi layanan pelanggan hanya dengan berkirim pesan dengan chatbot yang sudah disiapkan.
Dukungan teknologi terkini juga dihadirkan TokoTalk untuk smart dashboard mereka. Sebuah laman yang disebut mampu menghadirkan laporan terukur sehingga bisa memonitor penjualan-penjualan yang didapat.
"Smart dashboard membantu penjual mengambil keputusan dengan berbasis data. Ada dua macam dasbor yang disediakan, untuk penjualan dan konsumen. Smart dashboard penjualan memberikan insight mengenai kinerja bisnis online dalam kurun waktu dan menangkap fenomena yang terjadi dalam periode tertentu. Sementara satunya, memungkinkan seller memantau tingkat konversi penjualan dan efektivitas setiap platform yang digunakan seperti media sosial dan marketplace," jelas Nesya.
Di tahun 2019 ini TokoTalk masih fokus pada peningkatan pertumbuhan penjualan pengguna di media sosial. Sejauh ini beberapa penjual yang bergabung dengan TokoTalk pada periode Juni-juli 2018 mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga mencapai 300-400 pesanan perhari.
"Kami tumbuh bersama [pengguna]. Kami melakukan pengujian UI/UX dan terus berupaya memperbaikinya untuk meningkatkan tingkat konversi. Di tahun 2019 tujuan kami adalah memimpin social commerce di Indonesia dengan membantu penjual di media sosial untuk membuat dan mengelola toko online dengan mudah. Setelahnya, kami akan ekspansi ke negara Asia Tenggara lainnya di tahun 2019 ini," tutup Nesya.
Sign up for our
newsletter