1. Startup

Strategi QRIM Express di Era E-commerce, Lakukan Transformasi dengan Teknologi

Akan grand launching dengan sistem dan layanan baru pada September 2019 mendatang

Industri logistik beberapa tahun terakhir turut terdongkrak signifikan akibat "meledaknya" industri e-commerce. Perusahaan logistik kemudian berlomba-lomba memperbaiki diri demi menyediakan layanan prima bagi masyarakat. QRIM Express salah satunya. Perusahaan yang dulu dikenal dengan nama Red Carpet Logistic (RCL) ini tengah berupaya meningkatkan pelayanan melalui pendekatan berbasis teknologi.

QRIM Express merupakan perusahaan logistik miliki Sumitomo dan Lippo Group. Dengan identitas barunya, mereka berkomitmen untuk menyediakan solusi logistik dengan cakupan jaringan nasional dan sistem pelacakan real time. Accessible, Reliable dan Convenience adalah visi yang coba dikedepankan.

"Transformasi bisnis adalah salah satu langkah strategis yang diambil perusahaan dalam rangka mengoptimalkan bisnis di tengah hawa segar pertumbuhan ekonomi dan bisnis logistik nasional," terang CEO QRIM Express Abdul Rahim Tahir.

Sejauh ini QRIM Express sudah memiliki 54 hub yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali, dan Sulawesi. Mereka tak kurang memiliki 515 kendaraan dan 423 kurir. Ditargetkan unit truk dan sepeda motor akan terus mencapai 3000 unit dalam beberapa tahun ke depan.

"Di samping itu kami juga berhasil mencapai pendapatan lebih dari 1,3 triliun Rupiah. Pada dua kuartal pertama tahun 2019, QRIM Express menunjukkan sebagai pemain teratas dengan pertumbuhan pendapatan yang menguntungkan. Di QRIM, kami percaya dalam mengembangkan model penahanan penuh dari ujung ke ujung untuk memastikan bahwa kami memberikan pengiriman yang konsisten dan tepat waktu," imbuh Abdul.

Perusahaan juga sedang  mempersiapkan grand launching, rencananya diadakan bulan September 2019 mendatang. Acara tersebut nantinya juga akan memperkenalkan solusi automasi QRIM Express, mengusung konsep techno-based delivery service.

Dijelaskan CSO QRIM Express Tetsushi Kuroda, misi yang mereka emban adalah menyediakan jasa delivery dan platform pembayaran untuk berkontribusi bagi pembangunan masyarakat lokal dan menjadi penyedia logistik terkemuka yang menyediakan layanan pengiriman ekspres berbasis solusi. Tahun ini untuk memudahkan pengguna mereka akan berkolaborasi dengan BTPN, Ovo, True Money, dan Grab Indonesia.

"Kami berkomitmen melakukan transformasi bisnis signifikan dengan memperkuat segmen C2C atau ritel. Selama ini kami banyak bermain di segmen B2B lebih dari 60 persen, lalu B2C sekitar 20 persen. Alasan kami untuk masuk ke segmen ritel karena pertumbuhannya pesat, yakni hingga 37 persen per tahun. Kalau dilihat dari sisi market, C2C di bisnis logistik Indonesia mencapai 80 persen, kami menargetkan bisa mendapat kue 10-20 persen dari total market itu," terang Abdul lebih jauh.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again