Tren dan Perkembangan Pemasaran Digital 2017 untuk Segmentasi B2C dan B2B
Menurut laporan GetCraft, media sosial memiliki dampak tinggi untuk B2C, namun B2B lebih membutuhkan pendakatan yang lebih mendalam
Digital marketing saat ini seakan sudah menjadi keharusan untuk dimasukkan dalam strategi bisnis. Penerapannya dapat berupa banyak hal dengan ragam bentuk, seiring dengan banyaknya kanal yang dapat dimanfaatkan. Di tahun 2017 ini konsep digital marketing nyatanya kian kuat pengaruhnya, berbanding lurus dengan akses digital yang makin disukai oleh masyarakat.
Dalam sebuah laporan bertajuk "Indonesia's Digital and Content Marketing Report in 2017" yang dirilis GetCRAFT dikemukakan beberapa fakta menarik tentang tren pemasaran digital. Salah satu temuan yang masih melanjutkan tren sebelumnya, yakni tentang media sosial yang masih menjadi kanal paling efektif digunakan, terutama untuk B2C. Sedangkan untuk B2B pendekatan content marketing masih dinilai yang paling efektif.
Ada alasan mendasar mengapa B2C dan B2B memiliki kanal pendekatan yang berbeda. Media sosial sangat efektif digunakan untuk menyasar konsumen akhir untuk produk berbasis konsumen. Namun sangat berbeda dengan pangsa pasar B2B yang membutuhkan follow up kepada para pengambil keputusan di bisnis itu sendiri. Sementara media sosial tidak menjangkau spesifik di sana, kendati beberapa kanal seperti LinkedIn bisa digunakan.
Content marketing dinilai mampu menjangkau dengan baik pada segmentasi pengambil keputusan. Di level tersebut insight dibutuhkan untuk membuka ketertarikan terhadap sebuah produk atau layanan.
Tren tersebut di atas membawa perubahan besar pada pengeluaran budget pemasaran perusahaan. Riset mengungkapkan bahwa marketer setidaknya 31% dari total budget pada pendekatan digital. Sebagian besar (76%) merasakan peningkatan yang berarti dari strategi tersebut. Laporan juga mencatat rata-rata pengeluaran untuk digital marketing mencapai 1,9 juta per bulan.
Peningkatan sudah pasti, namun masih ada tantangan dalam implementasinya
Para marketer dalam menjajaki pemasaran digital juga bukan tanpa halangan. Tantangan terbesar saat ini pada keterbatasan budget dan kesenjangan kemampuan serta sumber daya pendukung. Pasalnya pemasaran digital sendiri juga masih terus mencari bentuknya. Skenarionya pun harus dinamis, menyesuaikan perilaku pengguna di lanskap internet.
Tantangan tersebut termasuk kejelasan proses dan tujuan kampanye digital marketing yang digalakkan. Tidak sedikit marketer yang masih terus mencoba mengendalikan proses kampanye digital dan mengelaborasikan secara lebih jelas dengan tujuan mereka. Kebutuhan tersebut terkait dengan pelaporan dan pengukuran efektivitas, masih banyak yang merasa tidak jelas membaca irisan yang ada. Ini berlaku baik untuk pemasaran digital di segmentasi B2C ataupun B2B.
Digital marketing ditargetkan untuk memberikan pengalaman baru kepada konsumen
Tujuan utama dari pemasaran modern adalah membawa calon konsumen potensial ke dalam pengalaman baru, yang akan membuat mereka nyaman dengan produk atau layanan yang ditawarkan. Menarik saja tidak cukup, karena target yang lebih riil untuk dicapai berkaitan dengan traksi. Di sini diperlukan edukasi mendalam terkait dengan produk, sehingga para marketer setuju bahwa poin puncak untuk peluang pertumbuhan ada di strategi memberikan pengalaman pengguna, salah satunya dengan menghasilkan brand awareness dan interaksi dengan audience.
Salah satu cara yang paling efektif ada di poin selanjutnya, yakni konten pemasaran dan mobile sebagai platform. Tidak hanya memamerkan produk secara sekilas, kekuatan konten pemasaran banyak ditargetkan untuk mampu membawa konsumen kepada objectives yang ingin disampaikan kepada konsumen itu sendiri, dari produk atau layanan yang dikembangkan. Lalu mengapa mobile? Dalam riset yang sama disebutkan perbandingan yang begitu signifikan, pengguna komputer menjangkau 28% dari trafik website sedangkan dominasi 69% oleh perangkat bergerak, khususnya ponsel pintar. Ketiga hal tersebut berjalan beriringan menyatu dalam sebuah strategi pemasaran digital yang kuat.
Lalu berkaitan dengan konten sendiri, bayak pilihan yang dapat mendukung kegiatan pemasaran digital saat ini. Para marketer sepakat bahwa konten berupa artikel masih menjadi yang paling efektif, disusul dengan video, newsletter, infografis, hingga studi kasus.
Sign up for our
newsletter