1. Startup

Tripal Pertemukan Wisatawan dan Aktivitas Wisata Lokal

Telah memiliki 5700 pengguna dan 300 pemandu wisata lokal, berencana memperluas layanan di 34 provinsi

Berangkat dari hobi dan pengalaman pribadi pendirinya, layanan peer-to-peer marketplace yang menghubungkan traveler dengan orang lokal Tripal diluncurkan. Masih kurangnya promosi aktivitas hingga tempat-tempat wisata yang diklaim Founder dan CEO Tripal Kevin Wu sebagai "anti mainstream" di Indonesia, merupakan salah satu alasan mengapa layanan yang bisa digunakan wisatawan lokal hingga asing tersebut didirikan.

Kepada DailySocial, Kevin Wu mengungkapkan, saat ini belum banyak startup hingga perusahaan yang menawarkan kegiatan wisata seperti itu. Kebanyakan OTA dan perusahaan terkait lainnya hanya menjual tiket pesawat, hotel dan aktivitas wisata yang sudah umum saja.

"Sebagai seorang traveler saya selalu mencari lokasi otentik termasuk wisata kuliner lokal, di sisi lain masih banyak pelaku usaha lokal yang terancam punah karena belum tersentuh teknologi dalam mempromosikan usahanya tersebut."

Kevin menambahkan, konsep platform-nya diharapkan menawarkan sebuah pengalaman perjalanan yang personal, fleksibel, dan otentik.

Berencana meluncurkan aplikasi Tripal

Founder dan CEO Tripal Kevin Wu / DailySocial

Hingga saat ini Tripal telah memiliki sekitar 5700 pengguna, sementara "Pal" atau pemandu wisata lokal yang sudah terdaftar dari 19 provinsi di Indonesia sudah berjumlah 300 orang.

"Sebagai 'Pal' Anda tidak perlu sebagai professional tour guide untuk bisa bergabung di Tripal. Siapa saja bisa mendaftar yang penting sudah berusia 18 tahun ke atas, bisa mahasiswa, pekerja freelance, fotografer, pecinta alam, pekerja seni, guru, dan lainnya," kata Kevin.

Pengguna yang ingin mendapatkan paket wisata unik dari Tripal bisa langsung mendaftarkan diri dan memilih paket yang sesuai. Nantinya pesanan Anda akan diteruskan kepada orang lokal terkait dengan bayaran yang telah ditetapkan. Usai wisata dilakukan, pengguna diminta untuk memberikan testimoni atau ulasan terkait dengan lokasi yang sudah dikunjungi, sebagai rekomendasi kepada pengguna berikutnya.

"Hal ini sangat bertolak belakang dengan kebutuhan wisatawan 'jaman now' yang menginginkan perjalanan personal (sendiri atau dengan group kecil), fleksibel dalam menentukan jadwal, dan otentik bukan lagi tempat wisata mainstream  yang ada," kata Kevin.

Saat ini Tripal hanya bisa diakses di situs atau mobile browser, namun akhir bulan Febuari mendatang Tripal berencana meluncurkan aplikasi mobile untuk platform Android dan iOS. Target lainnya yang ingin dicapai oleh Tripal adalah menambah jumlah lokasi layanan hingga 34 provinsi.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again