Tujuh Pertanyaan yang Wajib Ditanyakan Kepada Venture Capital Saat Penggalangan Dana
Sebagai pendiri startup, Anda harus mengetahui dengan jelas posisi, ekspetasi, dan goals yang diminta oleh VC Anda
Sebelum Anda melakukan pertemuan dengan Venture Capital (VC) pastikan untuk mempelajari terlebih dahulu VC yang akan Anda kunjungi, sehingga proses wawancara dan perkenalan bisa berjalan lebih lancar dan tepat sasaran. Begitu juga bila pada akhirnya VC tertarik untuk berinvestasi di startup Anda, tanyakan secara detil hal-hal yang wajib Anda ketahui. Hal ini penting agar Anda sebagai founder bisa mengetahui dengan jelas posisi, ekspektasi, dan goals yang diminta oleh VC.
Artikel ini akan megupas tujuh pertanyaan penting yang wajib ditanyakan oleh founder kepada VC saat melakukan pertemuan, seperti yang ditulis oleh venture capitalist Pedro Sorrentino.
Mengetahui Asset Under Management (AUM) atau Nilai Aktiva Bersih
Sebagai pemilik startup Anda berhak untuk menanyakan seberapa besar nilai aktiva bersih sebuah VC. Dengan demikian Anda bisa mengetahui langkah apa yang harus diambil dan berapa jumlah uang yang layak Anda dapatkan sebagai investasi. Semua ini harus berdasarkan tahap penggalangan dana yang Anda jalankan.
Target kepemilikan
Pertanyaan ini penting, agar Anda dapat mengetahui jika target kepemilikan mereka sejalan dengan harapan Anda mengenai valuasi perusahaan. Anda harus memiliki penasihat untuk membantu menemukan harga atau valuasi CAP tertentu yang Anda yakini adil nilainya sebelum berbicara dengan VC. Jika Anda mampu menjalankan proses penggalangan dana dengan kompetitif, pasar yang akan menentukan nilai. Namun, yang perlu diperhatikan adalah menciptakan kesamaan ekspektasi agar bisa cepat mendapatkan persetujuan dari VC.
Berapa nilai rata-rata cek
Jika Anda telah mengetahui target kepemilikan dan nilai rata-rata cek, selanjutnya Anda dapat memperkirakan berapa nilai valuasi yang akan diberikan oleh investor. Sebagian investor akan menolak untuk menyebutkan valuasi startup yang diinvestasikan, tetapi ada pula investor yang bersedia untuk menyebutkannya . Adalah kewajiban Anda sebagai founder untuk membuat komitment tersebut dengan investor.
Proses yang dijalankan
Saat hubungan baik telah tercipta dengan VC, kebanyakan dari pemilik startup kemudian memperlakukan orang-orang yang terlibat di VC tersebut layaknya sebagai teman. Terkadang ini membuat Anda tidak bisa menjalankan proses dengan benar.
Idealnya adalah upayakan untuk membuat jadwal yang wajib untuk dipenuhi, baik oleh Anda sebagai founder startup juga oleh pihak VC. Jadi proses penggalangan dana bisa selesai dengan waktu deadline yang ditetapkan.
Transparansi
Menjadi hal yang penting bagi Anda pemilik startup melontarkan pertanyaan secara rutin seperti tahap apa selanjutnya yang bisa dilakukan agar VC bisa berkomitmen memberikan pendanaan.
Jika VC terkait bisa memberikan jawaban yang tepat, artinya VC tersebut serius dengan Anda. Namun jika VC tersebut enggan untuk menjawab dan cenderung menghindar, artinya mereka tidak tertarik dan hanya ingin mengetahui serta mempelajari produk yang Anda miliki. Waspadalah dengan VC seperti ini.
Kirimkan email usai pertemuan
Usai pertemuan dilakukan dengan VC, upayakan untuk menulis secara detil hasil dari pertemuan tersebut dan kirimkan email tersebut kepada VC. Hal tersebut bisa menunjukkan bahwa Anda serius dan bersedia untuk berkomitmen sesuai dengan rencana yang ada. Buat juga jadwal pertemuan selanjutnya dengan VC, upayakan Anda sebagai founder startup yang memiliki inisiatif awal.
Alternatif VC
Jika saat ini Anda tengah melakukan penggalangan dana dengan lebih dari satu VC, baiknya sebutkan keadaan tersebut saat Anda sedang melakukan pertemuan dengan VC. Tunjukkan bahwa startup Anda memiliki produk yang terbaik dan menjadi incaran oleh VC lainnya. Dengan demikian bisa menumbuhkan rasa percaya diri bukan hanya untuk Anda pemilik startup namun juga VC yang berencana untuk berinvestasi di startup Anda.
Sign up for our
newsletter