Ulang Tahun Ke-21, Layanan E-Commerce Bhinneka Segera Perbarui Platform E-Commerce dan Luncurkan Marketplace Terkurasi
Tahun ini layanan e-commerce Bhinneka memiliki rencana besar untuk memperbarui platform e-commerce yang dimilikinya dan meluncurkan marketplace yang terkurasi. Rencana tersebut dikemukan oleh CEO Bhinneka Hendrik Tio di sela-sela perayaan ulang tahun ke-21. Didirikan di tahun 1993 dan merambah dunia online sejak tahun 1999, Bhinneka adalah salah satu layanan e-commerce tertua di Indonesia.
Dijelaskan oleh Hendrik, pembaruan platform e-commerce generasi ketiga akan menitikberatkan pada kehandalan sistem analisis untuk mengoptimalkan penjualan. Saat ini Bhinneka memiliki sekita 165.000 daily visit dan 21 juta pageviews per bulan dengan 500.000 anggota terdaftar. Dari data tersebut, kurang dari 1% kunjungan yang menghasilkan transaksi. Kebanyakan kunjungan Bhinneka masih didasari motif "benchmark harga" antara harga produk secara online dan harga di toko (offline).
Rasio transaksi tersebut untuk layanan e-commerce produk ritel dinilai masih wajar. Sebagai perbandingan, rasio transaksi e-commerce tertinggi diperoleh oleh sektor online travel yang mencapai angka 2-3%. Khusus untuk perbandingan pendapatan antara sisi online dan offline, Hendrik mengatakan bahwa saat ini penjualan melalui toko online-nya sudah mencapai 70% dari total pendapatan. Bhinneka memiliki enam toko offline di seputaran Jabodetabek.
Terkait dengan rencana pembuatan marketplace terkurasi, Hendrik optimis bahwa pihaknya mampu mengeksekusi layanan ini dengan bekerja sama dengan pihak ketiga yang terpercaya. Dengan konsep kurasi, Bhinneka ingin memastikan semua produk yang nanti ditawarkan berkualitas dan memiliki jaminan hukum, termasuk keaslian dan garansi. Saat ini Bhinneka sudah bergerak tidak hanya melulu menjual produk-produk elektronik, tetapi barang-barang ritel lainnya seperti mainan anak, parfum, dan kebutuhan bayi.
Bhinneka juga ingin meningkatkan kualitas logistiknya dengan memberikan jaminan same day delivery untuk pembelian secara online. Tentu saja bakal ada ketentuan yang berlaku, tapi ini semua demi kenyamanan masyarakat yang tak perlu menunggu lama untuk memperoleh barang yang diinginkan. Sepanjang tahun ini Bhinneka akan menambah luas properti, dari 5000 meter persegi menjadi 7000 meter persegi, yang mencakup kantor, toko, dan pergudangan.
Melihat perkembangan ranah e-commerce saat ini, Hendrik optimis bahwa masalah sudah tidak lagi di sisi penjual. Menurutnya secara infrastruktur layanan e-commerce dan pendukungnya sudah memiliki kesiapan, termasuk layanan online payment dan pengantaran barang. Masalah sekarang lebih ke kesiapan konsumen untuk beralih ke budaya berbelanja online, terkait dengan faktor kepercayaan dan perubahan perilaku.
Setelah menyebutkan total penjualan sebanyak 600 miliar Rupiah sepanjang tahun 2013, Hendrik tidak menyinggung secara gamblang berapa targetnya untuk tahun 2014 ini. Dia secara eksplisit hanya menyebutkan tahun ini mereka memiliki target ambisius pertumbuhan dua digit.
Sign up for our
newsletter