Validasi Ide Startup: Pengertian, Faktor Harus Diperhatikan dan Cara Melakukannya
Validasi ide adalah tahap paling awal alam mendirikan startup.
Salah satu hal paling awal yang harus dilakukan dalam mendirikan sebuah startup adalah dengan melakukan validasi ide. Tujuannya utamanya adalah agar kamu bisa meminimalisir kesalahan dan kerugian yang mungkin akan kamu alami.
Validasi ide dapat dilakukan dengan menguji berbagai ide yang telah kamu dapat agar sesuai dengan target pasar. Ide yang tidak sesuai dengan target pasar hanya akan mengakibatkan kerugian, baik dalam segi waktu maupun biaya. Oleh sebab itu, validasi ide juga dianggap sebagai langkap paling krusial dalam pendirian startup.
Lantas, apa itu validasi ide dan bagaimana cara melakukannya? Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini.
Apa Itu Validasi Ide?
Validasi ide merupakan tahap paling awal dalam mendirikan sebuah startup. Menguti dari situs Viima, validasi ide adalah sebuah proses mengumpulkan berbagai informasi mengenai ide yang didapat, melalui berbagai pengujian untuk mempercepat, menginformasikan dan meminimalisir risiko.
Tujuan utama dari tahap validasi ide adalah untuk mengetahui apakah ide yang diperoleh dapat diterapkan untuk mendirikan sebuah startup yang dapat bertahan di pasaran. Pasalnya, validasi ide berguna untuk mengurangi risiko, mempercepat pertumbuhan perusahaan, serta meminimalisir waktu dan biaya.
Untuk melakukan hal ini, kamu perlu memastikan beberapa hal, seperti apa tujuan dari ide tersebut, seperti apa bentuknya, dan apakah ide tersebut telah sesuai dengan target pasar yang diinginkan. Dengan hal tersebut, kamu bisa mengetahui masalah yang mungkin akan kamu dapatkan sejak awal dan mencari solusi untuk mengatasinya.
Faktor-Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Validasi Ide
Karena perannya yang cukup krusial, validasi ide perlu diperhatikan dengan baik. Dikutip dari situs msmex, ada 3 faktor utama yang perlu diperhatikan dalam melakukannya, yakni:
Desirability
Faktor desirability bertujuan untuk memastikan bahwa produk yang kamu tawarkan dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan pasar. Bahkan meski produk yang kamu tawarkan masih tergolong baru pun tetap akan diterima, selama hal tersebut dapat dijadikan sebagai sebuah solusi terhadap suatu masalah.
Feasibility
Sementara feasibility bertujuan untuk memahami berbagai komponen yang kamu miliki dapat mendukungmu dalam mengembangkan dan menerapkan ide yang kamu punya. Dalam hal ini, kamu harus memastikan bahwa partner bisnis dan sumber daya yang kamu punya dapat mewujudkan hal tersebut. Dengan hal tersebut, kamu juga bisa menentukan target yang ingin kamu dapatkan secara lebih jelas.
Viability
Terakhir, viability berkaitan dengan keberlangsungan bisnis, di mana kamu perlu menentukan berbagai keputusan dan strategi yang bermanfaat untuk mendukung bisnismu agar terus berjalan. Berbagai keputusan tersebut meliputi keputusan jangka pendek maupun jangka panjang dengan melakukan berbagai pertimbangan sebelum memutuskannya.
Cara Melakukan Validasi Ide
Untuk melakukan validasi ide, kamu bisa menerapkan keenam langkah berikut.
Berbagi Ide dan Pemikiran dengan Orang-Orang Terdekat
Meski dianggap sepele, berbagi pemikiran dengan orang lain mengenai ide yang kamu miliki merupakan hal yang cukup penting. Pasalnya, kamu bisa mengetahui sudut pandang dari orang lain mengenai idemu.
Selain itu, kamu juga bisa mendapat feedback dari mereka agar idemu menjadi lebih matang. Kamu juga dapat mengetahui bagaimana reaksi dari mereka terlebih dahulu sebelum melihat bagaimana reaksi publik nantinya.
Lakukan Riset Pasar
Melakukan riset pasar adalah salah satu hal paling penting yang harus kamu lakukan sebelum mengembangkan idemu. Riset pasar bertujuan untuk membantumu mengetahui permasalahan apa yang mungkin dapat kamu alami dan bagaimana cara untuk mengatasinya.
Riset pasar juga bertujuan untuk mengetahui bagaimana kompetitormu. Kamu bisa melakukan evaluasi mengenai produk mereka, bagaimana cara mereka bertahan, serta alasan apa yang mendasari konsumen memilih produk mereka.
Selain itu, riset pasar juga berguna untuk meningkatkan kematangan dan keyakinan akan produk yang kamu tawarkan. Dengan begitu, kamu bisa melihat celah produkmu dan hal apa yang harus kamu lakukan untuk memperbaikinya.
Luncurkan Prototype Produk
Prototype sering kali dikenal sebagai tester yang diluncurkan sebelum meluncurkan produk yang sesungguhnya untuk mengetahui respon pasar. Dengan prototype, kamu bisa mendapat feedback langsung dari orang-orang yang telah mencoba produkmu.
Salah satu cara efektif untuk mengetahui feedback yang kamu dapatkan adalah dengan meluncurkan survei. Kamu bisa mengetahui ketertarikan mereka terhadap produk yang kamu tawarkan serta feedback-nya.
Buat Skema tentang Haga dan Linimasa
Jika kamu sudah yakin dengan konsep dan ide yang kamu miliki, maka sudah saatnya kamu mulai melakukan validasi terhadap ide tersebut. Salah satu caranya adalah dengan membuat skema tentang harga dan linimasa untuk ke depannya. Tak hanya itu, kamu juga bisa memprediksi berapa keuntungan yang kamu peroleh dengan melakukan hal ini.
Pasarkan Produkmu sebelum Didirikan
Salah satu cara untuk melakukan validasi terhadap idemu adalah dengan menguji apakan konsumen akan benar-benar membeli produkmu, bahkan sebelum perusahaanmu didirikan. Jika cara-cara di atas dapat kamu lakukan dengan sukses, maka sudah saatnya untuk menguji apakah calon konsumen akan mau membeli dan menggunakan produk yang kamu tawarkan.
Lakukan Crowdfunding untuk Membantu Mendirikannya
Langkah terkahir adalah dengan melakukan kampanye crowdfunding. Cara ini dapat kamu lakukan agar terhubung dengan orang-orang yang mau membeli produkmu, bahkan sebelum produk tersebut diluncurkan.
Jika kampanye ini sukses, kamu bisa mulai meneruskan idemu dengan terus memproduksi produk yang kamu tawarkan tersebut. Jika kamu gagal, maka hal tersebut berarti kamu perlu melakukan penyesuaian lagi karena ide tersebut tidak cukup bagus untuk diteruskan.
Nah, itulah penjelasan mengenai tahap validasi ide dalam mendirikan sebuah startup. Perlu diingat bahwa selain validasi ide, kamu juga perlu menerapkan dan mengeksekusi ide tersebut dengan baik agar tujuan bisnismu dapat semakin cepat tercapai.
Sign up for our
newsletter