Wakuliner Mencoba Menangkap Peluang Bisnis Marketplace Makanan
Wakuliner berambisi membantu UMKM dalam menjual produk makanan, termasuk jasa pengantaran
Pertumbuhan bisnis online di Indonesia sangat dipengaruhi oleh banyaknya konsumen yang melek teknologi digital. Salah satu segmen yang laris manis adalah sektor makanan, lengkap dengan jasa pengantarannya. Kondisi jalanan yang kurang kondusif dan antrian di restoran yang mengular merupakan alasan utama bagi masyarakat memesan makanan via online. Peluang ini kemudian coba ditangkap Anthony Gunawan dengan menghadirkan Wakuliner, sebuah marketplace yang melayani jual beli makanan lengkap dengan layanan antar dan fitur-fitur lainnya.
Wakuliner secara jeli melihat peluang yang ada di segmen jual beli makanan. Tidak hanya berupa makanan panas tetapi juga snack dan makanan khas atau oleh-oleh. Tujuannya untuk membantu UMKM menjual produk-produk makanannya.
Dari segi model bisnis Wakuliner merupakan marketplace yang mengusung konsep C2C (Customer to Customer) yang artinya memberikan kesempatan bagi masyarakat umum membeli dan berjualan di platform Wakuliner yang kini sudah tersedia untuk platform Android dan iOS.
“Kami sudah dan akan terus menyiapkan beragam fitur dan layanan terbaik untuk memudahkan masyarakat menikmati kuliner nusantara, seperti fitur Waku-Antar, Waku-Wiku, dan Waku Katering yang memiliki fungsi masing-masing,” jelas Anthony.
Fitur Waku-Anter sendiri merupakan fitur pesan antar yang memungkinkan pembeli mendapatkan makanan yang dipesan, baik makanan panas maupun snack atau oleh-oleh. Untuk jasa pengantaran makanan panas Wakuliner mencoba membantu depot atau restoran yang memiliki jasa antar makanan untuk lebih banyak mendapatkan pengguna. Dengan kata lain Wakuliner hanya meneruskan pesanan ke restoran masing-masing dan menggunakan jasa antar restoran masing-masing. Sedang untuk makanan snack atau oleh-oleh, Wakuliner berambisi membantu UMKM dalam menjual produk makanan mereka.
Fitur selanjutnya adalah Waku-Wiku, sebuah fitur yang memberikan informasi makanan legendaris bagi pencinta wisata kuliner. Dengan demikian pengguna dapat lebih mengenal makanan tersebut lengkap dengan daftar tempat makan, menu, foto, review, alamat lengkap (GPS) dan informasi pendukung lainnya. Fitur ketiga yang juga ada di sistem Wakuliner adalah sistem Waku-Katering, sebuah layanan yang memungkinkan pengguna memesan katering harian maupun katering event.
Untuk metode pembayarannya Wakuliner saat ini melayani pembayaran tunai atau cash on delivery, bank transfer, kartu kredit, dan lainnya. Kabarnya akan segera menyusul beberapa metode pembayaran seperti virtual account dan e-wallet.
Sejauh ini Wakuliner sudah memiliki kurang lebih 3600 penjual atau merchant yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia seperti Jabodetabek, Bandung, Bali, Solo, Surabaya, Palembang hingga Makassar. Dengan call center dan technical support yang bisa dihubungi kapan saja diharapkan bisa membantu meningkatkan kepuasan pengguna.
“Visi kami menjadikan Wakuliner sebagai marketplace kuliner terbesar dan terlengkap di dunia. Misi kami membantu pengusaha kuliner dengan memberikan pelatihan dan aplikasi terbaik. Juga menyediakan beragam fitur pelayanan kuliner terbaik, terlengkap dan aman bagi masyarakat,” pungkas Anthony.
Sign up for our
newsletter