WeddinQ Siap Ramaikan Persaingan Marketplace Vendor Pernikahan
Mengandalkan fitur Wedding Request yang memudahkan pengguna dan vendor sesuai kebutuhan masing-masing
Dalam bisnis persaingan yang ketat akan selalu muncul di sektor yang menjanjikan. Apalagi di dunia startup. Jika terbukti suatu niche atau pasar menjanjikan selanjutnya akan diikuti menjamurnya startup dengan niche tersebut. WeedinQ, salah satu startup yang baru didirikan beberapa bulan lalu, tampaknya melihat peluang di niche vendor pernikahan. WeddinQ hadir dengan tujuan untuk menjadi layanan yang menjembatani calon pengantin dengan vendor pernikahan, tentunya dengan kemudahan teknologi.
Aditya Dwi Putra, Founder WeddinQ, kepada DailySocial mengaku bahwa tantangan terberat di nichemarketplace vendor pernikahan ini ada di budaya teknologi. Sebuah masalah yang akrab bagi layanan inovatif yang mencoba memberikan cara alternatif dengan sentuhan teknologi.
“Tantangan terbesarnya adalah meyakinkan pengguna dan vendor bahwa teknologi ini memudahkan tujuan mereka dan memberikan high impact yang positif. bagi calon pengantin memudahkan merealisasikan impian mereka. Bagi vendor memudahkan mereka mendapat value yang lebih besar ketimbang menggunakan cara lama,” ujar Aditya.
WeddinQ bukan satu-satunya, bahkan bukan yang pertama, yang menjadi marketplace vendor pernikahan. Meski demikian, Aditya tetap yakin menjadi pemenang di sektor ini dengan segala teknologi, kemudahan dan keuntungan yang WeddinQ coba tawarkan baik ke pengguna dan vendor.
“Kami percaya bahwa kami akan menjadi pemenang dalam kompetisi ini dengan membuktikan solusi kami dalam tahap awal teknologi kami mampu mendapatkan pesanan 200 rencana pernikahan untuk tahun 2016 dan memberikan ROI yang sangat dini untuk 25% vendor,” tegas Aditya.
Mekanisme Wedding Request
Salah satu yang coba diunggulkan WeddinQ adalah fitur Wedding Request. Fitur ini diklaim mampu memudahkan pengguna mencari vendor pernikahan mereka sesuai dengan konsep yang mereka inginkan. Fitur ini bekerja dimulai dari pengguna yang menuliskan seperti apa konsep pernikahan yang mereka inginkan kemudian dilengkapi dengan kategori vendor yang mereka butuhkan dan besaran budget yang mereka punya. Kemudian hasil request dari pengguna ini akan diteruskan ke seluruh vendor list yang ada di WeddingQ sesuai dengan kriteria dan kategori yang telah ditentukan.
Selanjutnya vendor yang tertarik bisa mengirimkan proposal ke pengguna tersebut. Komunikasi antara vendor dan pengguna bisa dilakukan melalui fitur message & chat yang telah di sediakan.
Mekanisme ini juga dinilai mampu memberikan nilai lebih bagi vendor yang bergabung. Mereka dengan mudah mendapatkan informasi “job” untuk selajutnya melakukan bidding ke pengguna. Satu fitur yang bisa memudahkan keduanya.
“Saat ini kami fokus untuk memenuhi supply-side (vendor) dengan strategi digital marketing juga door to door dengan kondisi seperti yang saya bilang di nomor 1. Saat ini masih kekurangan resources dalam Business Development & Marketing Team, di mana kami juga sedang melakukan fundraising untuk seedstage. Lebih penting juga kami melegalkan WeddinQ menjadi badan usaha,” ungkap Aditya.
Selain pesta pernikahan, menurut Aditya, WeddinQ juga berencana untuk menambahkan kategori honeymoon dengan mengajak honeymoon provider / travel agent menawarkan jasa mereka di listing WeddingQ.
Sign up for our
newsletter