11 May 2015

by Glenn Kaonang

Tidak Akan Ada Windows 11?

Saat Windows 8 dirilis, Microsoft tampaknya ingin merealisasikan visi "satu OS untuk semua perangkat". Sayang, perjalanannya tidak begitu mulus, dimana cukup banyak pengguna PC desktop loyal – termasuk saya – yang merasa terdiskriminasi karena Windows 8 lebih memprioritaskan pengguna perangkat mobile, plus rasa kecewa karena Start menu yang sirna begitu saja.

Bulan Juni mendatang, semua kesalahan tersebut diharapkan bisa ditebus dengan dirilisnya Windows 10 secara resmi. Windows 10 tidak cuma menyempurnakan visi "satu OS untuk semua perangkat", tetapi juga membentuk prinsip-prinsip dasar baru dalam berinovasi bagi Microsoft.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, "Setelah Windows 10, apa lagi?" Kita semua tahu bahwa Apple setiap tahunnya merilis versi baru OS X dan iOS dengan perubahan besar, tetapi Microsoft selama ini hanya memperkenalkan versi baru Windows sekali dalam beberapa tahun saja. Semua itu tampaknya akan berubah dengan Windows 10.

Info menarik: Inilah Beberapa Perubahan Tampilan di Windows 10

Berbicara di ajang Microsoft Ignite, Jerry Nixon, salah satu petinggi Microsoft di bidang pengembangan software, memaparkan secara tidak langsung bahwa tidak akan ada Windows 11 ke depannya.

"Saat ini kita tengah bersiap merilis Windows 10, dan karena Windows 10 adalah versi terakhir dari Windows, kita semua sedang sibuk mengerjakannya," ungkap beliau. Ini mengindikasikan bahwa tidak akan ada penambahan nama nomor setelah Windows 10.

Meski Microsoft belum menentukan apa nama dari sistem operasi setelah Windows 10, seperti yang dikutip dari BBC, pengamat dari Gartner menyebutkan bahwa tidak akan ada Windows 11.

Hal ini bukan berarti Microsoft akan berhenti mengembangkan Windows. Windows 10 nantinya akan diperlakukan layaknya sebuah layanan dengan update secara berkala, ketimbang sebagai sebuah produk dengan iterasi-iterasi baru setiap beberapa tahun. Dengan kata lain, Windows 10 akan terus disempurnakan dan menerima fitur-fitur baru lewat rentetan update yang berkelanjutan, layaknya aplikasi-aplikasi yang ter-install di smartphone Anda.

Jika dilihat dari sudut pandang lain, kita bisa menganggap Windows 10 ini sebagai sebuah game. Ke depannya, Microsoft tidak berencana merilis sekuelnya, melainkan sejumlah DLC (downloadable content) yang memperkenalkan fitur-fitur baru. Salah satu contohnya adalah browserMicrosoft Edge, dimana fitur extension-nya tidak akan hadir bersamaan dengan perilisan Windows 10, tetapi melalui update di lain waktu.

Sumber: BBC dan Mashable.