21 Strategi Marketing Efektif untuk Startup Baru

Marketing sudah ada sejak peradaban kuno. Artinya, marketing sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terlepaskan dalam kehidupan manusia. Aktivitas yang terjadi dalam kegiatan marketing melibatkan unsur-unsur yang sama, baik di era peradaban kuno hingga sekarang, di mana pemasaran merupakan proses penciptaan, mengomunikasikan dan menyampaikan nilai yang ditawarkan ke konsumen. Namun semakin modern kehidupan manusia, bauran pemasaran yang terlibat di dalamnya semakin luas.

25 tahun yang lalu, kita – khususnya Indonesia belum mengenal erat yang namanya pemasaran online via internet. Sehingga internet belum dianggap sebagai unsur penting dalam mengomunikasikan sebuah nilai dalam produk ataupun jasa. Kini, sebagian besar perusahaan yang menjual produk sudah secara aktif menggunakan internet sebagai salah satu media pemasaran, bahkan tak sedikit yang fokus di pasar dunia maya ini ketimbang berbaur di pasar konvensional.

Di awal 2000-an kita mulai mengenal pula istilah Startup yang didefinisikan sebagai perusahaan rintisan yang belum lama beroperasi dan menjalankan bisnisnya menggunakan piranti lunak berbasis mobile ataupun desktop dan website.

Seperti bisnis pada umumnya, startup membutuhkan pelanggan, membutuhkan konversi untuk terus bertahan. Artinya, selain bagian produksi, ada juga dukungan dari bagian pemasaran atau marketing yang tugasnya tak jauh berbeda dengan pemasar bisnis konvensional. Maka kemudian muncullah pendekatan baru dalam dunia marketing yang secara spesifik dinilai paling tepat untuk mendorong traksi sebuah startup.

Berikut kami rangkumkan 21 strategi marketing yang efektif untuk startup Anda.

  1. Rancang Program Referral

Merancang program referral merupakan sebuah keputusan yang tepat untuk mendorong traksi startup Anda. Ini merupakan strategi yang berangkat dari pendekatan sederhana, bahwa lebih dari 90% orang lebih mempercayai rekomendasi yang datang dari orang lain ketimbang dari perusahaan penjual produk.

Namun membangun program referal dari nol juga bukan perkara mudah. Untuk membantu mempercepat eksekusi, Anda bisa menggandeng tools dari perusahaan pihak ketiga yang secara khusus bergerak di bidang tersebut. Dengan demikian, Anda bisa lebih fokus ke penciptaan produk dan pemasaran.

  1. Konten pemasaran

Konten pemasaran saat ini merupakan salah satu langkah mudah yang terbukti berhasil menjangkau lebih banyak konsumen, untuk itu pastikan ketika produk sudah siap diluncurkan, buatlah konten pemasaran yang masif dan edukatif. Tentukan seperti apa konten pemasaran yang tepat untuk produk Anda dan siapa pasar yang ingin dibidik.

Yang tidak kalah penting adalah pilihan atau opsi untuk masuk (opt-in) atau pilihan untuk keluar (opt-out) harus selalu ada di situs atau konten pemasaran dan email yang ada sebarkan. Jangan sampai konsumen merasa terganggu dan pada akhirnya menjadi antipati dengan produk Anda karena tidak lengkapnya kedua pilihan tersebut. Buatlah strategi yang benar dan cerdas pada saat melancarkan gerakan mengakuisisi pelanggan melalui email dan konten pemasaran.

  1. Kegiatan offline (komunitas)

Saat ini sudah banyak komunitas yang secara khusus bisa Anda bidik sesuai dengan produk yang ditawarkan, untuk itu cobalah menggelar atau mengikuti ragam kegiatan offline yang ada. Kebanyakan konsumen yang berpotensi, investor partner hingga karyawan gemar untuk berkumpul atau menghabiskan ‘quality time’ di berbagai kegiatan.

Pastikan brand Anda sudah tampil di kegiatan tersebut, dari 10 konsumen baru yang berhasil Anda dapatkan paling tidak merupakan langkah positif yang bisa Anda raih selain mengandalkan testimoni atau komentar yang ada di situs.

  1. Kompetisi online

Menggelar kompetisi atau kontes melalui media sosial juga salah satu strategi marketing yang efektif untuk startup yang bisa Anda lakukan secara berkala. Dengan melakukan kegiatan ini, dapat mengakuisisi lebih banyak pelanggan, menambah awarness brand Anda dan tentunya bisa mempromosikan produk dengan memberikan giveaway atau hadiah berupa produk yang Anda jual. Sangat direkomendasikan untuk semua startup mengadakan kegiatan ini secara rutin, yang terbukti berhasil dan mampu menambah jumlah konsumen lebih banyak.

  1. Konten Marketing

Strategi marketing untuk startup jenis ini membutuhkan konsistensi dan dedikasi pemasar dalam menciptakan konten yang fokus pada apa yang pelanggan butuhkan, bukan sebatas menjual dan menjual. Konten yang mampu menjawab kebutuhan konsumen dapat menjadi jembatan bagi perusahaan untuk menciptakan rasa percaya, ketergantungan dan kedekatan ketimbang sebuah iklan banner atau televisi. Ketika ketiga unsur ini telah tercipta, akan mudah bagi konsumen untuk membuat keputusan pembelian.

  1. Ekslusif Beta

Merupakan bagian dari sifat alami manusia, bahwa kita cenderung menginginkan apa yang tidak bisa kita dapatkan. Memanfaatkan sifat ini, Anda dapat merancang tahapan sebelum meluncurkan startup Anda, misalnya dengan menerapkan sistem undangan eksklusif ke orang-orang tertentu. Atau misalnya dengan menggunakan skema first in get first, siapa yang daftar duluan akan diprioritaskan. Strategi ini berhasil diadopsi oleh PayPal dan Pinterest saat debut pertama kali ke publik.

  1. Ikuti Pameran atau Event yang Tepat

Kendati berlabel sebagai perusahaan startup, jangan takut untuk sesekali keluar dari zona dengan mengikuti event-event offline. Tentu akan sangat baik jika event yang diikuti masih berkaitan dengan industri yang startup Anda geluti.

  1. Fokus

Pilih pasar yang paling tepat untuk startup Anda, jangan berusaha menjangkau semua orang yang justru tak akan membawa Anda ke mana-mana. Mulailah dari hal yang kecil, kemudian kembangkan sayap secara perlahan ketika bahan bakar Anda sudah cukup baik. Facebook dulunya hanya ditawarkan ke mahasiswa di kampus tertentu, dan lihat apa yang terjadi sekarang.

  1. Membangun Image Sebagai Branding

Kebanyakan startup yang sukses justru dimulai oleh tim yang kecil. Bahkan tak jarang hanya digawangi oleh satu founder. Kunci paling penting dalam memulai startup saat memiliki tim yang terbatas seperti itu adalah tidak sungkan untuk menjadi pemain utama di dalamnya. Ketika Anda dapat mewakili startup dengan baik, maka energi positif tersebut akan menjadi branding yang positif pula bagi startup Anda.

Apa yang dilakukan oleh Adam D’angelo, founder Quore bisa menjadi contoh. Bahwa ketika startup-nya masih berumur muda, ia menjadi pengguna paling aktif dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari pengguna lainnya.

  • Menggelar Kontes

Strategi pemasaran untuk startup ini bisa menjadi salah satu jalan pintas untuk memperoleh traffic dan juga branding dalam jumlah yang besar dan dengan waktu yang relatif singkat. Jenis-jenis kontes yang bisa jadi pertimbangan misalnya kontes blog, kontes artikel, kontes SEO atau kontes yang melibatkan pengguna media sosial.

  1. Bakar Uang

Tak ada yang mengatakan, bakar uang itu haram. Atau bakar uang itu dilarang oleh undang-undang. Tetapi, Anda bisa melakukan dengan cara yang berbeda. Jika pada umumnya perusahaan membakar uang untuk membayar spot iklan lalu berharap mendapatkan konsumen dari kampanye tersebut. Seringkali feedback yang didapatkan tak sesuai harapan. Lalu, mengapa tidak mencoba memberikan uang tersebut secara langsung ke konsumen dengan jaminan yang lebih pasti? Caranya dengan menjanjikan bonus nominal tertentu ketika pengguna mendaftarkan akun di layanan Anda.

Strategi marketing ini sukses dijalankan oleh PayPal yang saat itu menawarkan $10 untuk setiap pelanggan baru dan ekstra $10 untuk setiap referral. Anda pun boleh menerapkan strategi seperti ini. PayPal juga kerap menawarkan cashback dengan nominal tertentu untuk transaksi di merchant-merchant tertentu.

  1. Menggandeng Brand Lain

Tak selamanya berjalan sendiri itu menyenangkan. Dalam konteks memulai startup, jika Anda tidak memiliki bahan bakar yang besar, Anda dapat menggandeng perusahaan atau startup lain yang sudah lebih dulu mapan. Kolaborasi semacam ini sudah banyak dilakukan, salah satunya oleh Google yang menggandeng KitKat untuk mempopulerkan Android 4.4. KitKat terbantu oleh branding Android, dan sebaliknya penggemar KitKat juga terdorong untuk menjajal Android ketimbang iOS.

  1. Media Sosial

Interaksi langsung dengan pelanggan dan calon pelanggan melalui media sosial adalah salah satu teknik yang paling efektif saat ini, tak terkecuali untuk startup yang baru saja injak gas. Metode pemasaran tipe ini relatif murah dan bahkan dengan teknik tertentu bisa dinikmati secara cuma-cuma. Di Indonesia sendiri, 90% lebih pengguna internetnya adalah pengguna aktif media sosial.

Tercatat, menurut We are Social via Okezone setidaknya kini ada sekira 130 juta masyarakat Indonesia yang aktif di berbagai media sosial, mulai dari Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya. Total masyarakat Indonesia sejumlah 265,4 juta penduduk. Sedangkan penetrasi penggunaan internet mencapai 132,7 juta pengguna.

  • Remarketing

Situs Digital Marketing Agency HeroSoftmedia menggambarkan definisi yang benar dari remarketing yaitu adalah suatu fitur advance di Google AdWords khususnya untuk Google Display Network. Bila digunakan dengan benar fitur ini sangat dahsyat untuk meningkatkan konversi penjualan. Karena fitur remarketing ini akan menampilkan iklan Google AdWords pada mereka yang pernah mengunjungi situs. Remarketing merupakan cara paling dasar yang wajib dilakukan untuk meningkatkan awareness, traffic dan pada akhirnya penjualan.

Salah satu cara yang juga bisa digunakan untuk strategi marketing efektif adalah dengan meng-install Facebook custom audience pixel. Hal ini penting agar Anda bisa menargetkan konsumen yang telah mengetahui produk Anda melalui iklan di Facebook. Caranya pun terbilang mudah, Anda cukup mengunggah daftar email serta nomor ponsel sedikitnya 20 orang, kemudian secara otomatis custom audience akan mengirimkan iklan tersebut. Anda juga bisa menjangkau lebih banyak konsumen dengan cara memanfaatkan jumlah pengunjung yang melihat situs dan aplikasi mobile.

  1. Search Engine Optimization (SEO)

Website dan media sosial menjadi medium digital yang paling efektif untuk konten marketing, namun supaya visibilitas konten lebih baik –mengingat sudah sangat banyak konten yang ada di internet—perlu melakukan pendekatan SEO. Pendekatan SEO dilakukan untuk memastikan konten yang dibuat memiliki ranking yang bagus saat dicari di mesin pencari berdasarkan kata kunci tertentu, sesuai dengan permasalahan yang dicari pengguna.

  1. Pendekatan Konten “Customer Journey”

Konsumen digital kebanyakan tidak mencari atau mengonsumsi informasi dalam saluran tunggal. Satu orang dapat mengakses banyak platform dengan karakteristik yang berbeda. Tidak semua orang selalu membaca blog setiap hari, pun tidak semua menyaksikan video YouTube setiap hari. Ini adalah sebuah perjalanan digital konsumen, yang perlu diperhatikan, bagaimana pemasar dapat menghasilkan konten  yang relevan di berbagai kanal, sehingga pada saat konsumen hadir di kanal tertentu, mereka akan mendapati informasi yang tepat, baik secara substansi materi ataupun waktu.

  1. Jangan Memaksakan Konten Promosi

Saat ini model-model iklan yang menonjolkan penjualan (hard-selling) mendapatkan stigma negatif di kalangan konsumen digital. Pemasaran harus lebih kreatif dalam menghasilkan suatu konten pemasaran. Untuk mengatasinya, Anda bisa kembali merujuk pada poin nomor 5.

  1. Email Marketing

Metode pemasaran ini adalah cara yang paling personal untuk terhubung dengan calon konsumen. Namun untuk membangun list yang potensial dan loyal, Anda perlu merancang terlebih dahulu bagaimana mendatangkan lead agar orang-orang dengan senang hati mendaftarkan diri. Etika berperan besar dalam menentukan keberhasilan email marketing Anda, jadi jangan sesekali mengirimkan email penawaran ke alamat email yang tidak secara sukarela mendaftarkan diri di dalam formulir Anda.

  1. Inbound Marketing

Inbound Marketing merupakan strategi marketing untuk startup yang kuat namun membutuhkan pengorbanan, konsistensi dan waktu. Metode ini efektif untuk membangun hubungan yang berkualitas dan tahan lama dengan pelanggan potensial.

Alih-alih menjalankan iklan di televisi atau menggunakan kampanye iklan PPC, metode ini menggunakan pendekatan lebih high tech misalnya dengan membuat email listing, mempublikasikan konten gratis melalui platform blog atau media, membangun image dan presensi yang kuat di platform media sosial dan bahkan meminta izin calon konsumen terlebih dahulu sebelum menghubungi mereka.

  1. Influencer marketing

Strategi marketing untuk startup yang terakhir ini lebih banyak dikenal dengan sebutan endorse marketing, di mana pemasar menyaring sejumlah orang yang punya pengaruh dan populer untuk membantu memperkenalkan startupnya. Untuk beberapa kasus, strategi pemasaran ini masih efekfit, meskipun makin ke sini makin banyak pengguna yang aware dan mulai menyeleksi apakah rekomendasi dari influencer tersebut murni testimoni atau berdasarkan pesanan.

  1. Podcast Marketing

Jika blogging fokus pada konten yang dihantarkan lewat sisi visual, Podcast menjadi pelengkapnya karena media ini lebih fokus pada sisi audio. Dalam konteks marketing, pemilik startup dan pemasar mulai menggunakan Podcast untuk mengomunikasikan produknya. Menyampaikan podcast yang bermanfaat dan informatif membantu membentuk image perusahaan sebagai sumber ahli dalam industri tertentu yang dapat bermanfaat untuk menumbuhkan brand awareness.

*Beberapa konten artikel diambil dari:
Konten Pemasaran untuk Startup
Lima Langkah Strategis Pemasaran Startup

Sumber gambar header Pixabay.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again