Bekraf Jangkau Gorontalo Kembangkan Aplikasi dan Game
Bekraf Jangkau Gorontalo Kembangkan Aplikasi dan Game
Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) melalui Deputi Infrakstuktur pada
Sabtu, (6/4) mengadakan Bekraf Developer Day di Hotel Training Centre Damhil Universitas
Negeri Gorontalo, Kota Gorontalo sebagai upaya pengembangan ekonomi kreatif berbasis
digital di wilayah Gorontalo dan sekitarnya. Sebanyak 300 peserta hadir mengikuti talkshow
dan sharing session dengan para pakar dan pelaku industri kreatif digital.
Gorontalo mengalami perkembangan pesat dibidang infrastruktur seperti pembangunan
jalan Gorontalo Outer Ring Road (GORR), revitalisasi Dana Limboto, pembangunan
Bendungan Randangan serta pembangunan bandara baru Djalaluddin. Dengan fasilitas
tersebut potensi ekonomi kreatif akan banyak bermunculan terutama dalam bidang
teknologi. Oleh karena itu, pendukungan teknologi sangat dibutuhkan di kota Gorontalo
dengan mendorong para pelaku ekonomi digital, kreatif digital, dan pre-startup agar
terbentuknya ekosistem digital yang kuat.
“Acara ini dapat menjadi ajang bagi para peserta untuk meningkatkan kompetensi,
menyesuaikan diri dengan kebutuhan industri serta mendapatkan masukan dari developer
ternama mengenai tantangan-tantangan apa saja yang dihadapi oleh developer di
Indonesia, apa yang menjadi target bersama developer Indonesia, strategi yang efektif untuk
mencapainya, serta usulan solusi yang diperlukan untuk membangun ekosistem digital yang
kuat guna mendukung kemajuan ekonomi kreatif Indonesia,” jelas Kepala Biro Perencanaan
dan Keuangan Badan Ekonomi Kreatif, Ahmad Rekotomo, Sabtu (6/4).
Bekraf Developer Day (BDD) diadakan untuk menjembatani para developer dengan platform
teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya dibidang subsektor
aplikasi, game dan web serta internet of things (IoT) agar kedepannya dapat bersaing di
tingkat nasional, regional hingga global. Tak hanya itu, BDD juga diadakan untuk
meningkatkan jumlah dan kualitas developer dan utamanya diharapkan muncul bibit-bibit
baru developer.
Di tahun 2019 ini kualitas layanan jaringan internet akan semakin meningkat serta harganya
semakin terjangkau juga penggunaan smartphone yang semakin meluas dan didukung
keanekaragaman budaya indonesia di masing-masing daerah akan membuat developer-
developer di Gorontalo terus bermunculan. Disamping itu keputusan Menteri Keuangan
(Menkeu) yang menyatakan mencabut Peraturan Menteri Keuangan Nomor
210/PMK.010/2018 tentang Perlakuan Perpajakan atas Transaksi Perdagangan melalui
Sistem Elektronik atau e-commerce membuat pertumbuhan ekonomi digital semakin
berkembang.
Dengan mengusung tema Peluang dan Tantangan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0,
Gorontalo yang kali pertama dan merupakan kota kedua penyelenggaraan BDD 2019 setelah
Bandar Lampung turut menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif
digital Tanah Air, diantaranya Yohan Totting (Developer Advocate, Web Developer Relations
– Goggle) dan Yanuar Rahman (Samsung Research Institute Indonesia) yang akan mengisi
sesi Industry talkshow.
CEO Digital Happiness, Rachmad Imron yang juga pencipta game Dreadout turut hadir
menginspirasi para developer dalam sesi game bersama Orlando Nandito (CEO Miracle
Gates Entertainment, Samsung Developer Warrior), Rudy Sumarso (Creative Director
Wisageni Studio) dan Buchori Rafsajani (Reviewer – Dicoding, Founder – Always Play
Studio). Sementara itu sejumlah pakar akan mengisi sesi aplikasi diantaranya Danviero
Yuzwan (Android Developer at LOKET), , Najib Abdillah (Android Reviewer Dicoding), Alfian
Yusuf Abdullah (Android Engineer – Dicoding Indonesia) dan Nurendrantoro (VP
Technology – Helpster Limited Company).
Acara ini diselenggarakan atas kerjasama Bekraf dan Dicoding dengan dukungan Asosiasi
Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-
Android, Samsung Developer Warrior dan perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia.