CloudKilat dan DOES University Berkolaborasi Untuk Mencetak Bibit Terbaik Untuk Sektor IT Nasional

CloudKilat dan DOES University Berkolaborasi Untuk Mencetak Bibit Terbaik Untuk Sektor IT Nasional

Sulitnya mendapatkan SDM yang berkompeten telah menjadi tantangan umum dari para pelaku industri, tak terkecuali di sektor teknologi. DOES University yang digagas oleh Erix Soekamti enggan untuk menerima kenyataan bahwa hal tersebut menjadi suatu yang tak dapat diubah. Bekerja sama dengan CloudKilat, DOES University meresmikan kelas baru untuk para peserta didik dengan minat pemrograman komputer yang bertujuan meningkatkan daya saing di sektor yang relevan.

Sejak diresmikan pada Desember tahun 2015 silam, sekolah bakat informal DOES University telah mencetak 60 alumni dengan berbagai minat seperti desain animasi, grafis, dan lain sebagainya. Keresahan Erix juga lah memutuskan untuk membuka kelas minat baru yakni pemrograman komputer. Menurutnya, keputusan ini bukan semata-mata untuk meramaikan DOES University-nya saja, tetapi dibuka untuk mereka yang benar-benar membutuhkannya. Karena seperti yang diketahui, DOES University tidak mengambil biaya para peserta didiknya, semua proses pendidikan dan asrama ditanggung sepenuhnya oleh DOES University.

Di generasi ketiga DOES University, 10 orang siswa baru akan dikarantina selama empat bulan untuk menerima kurikulum khusus yang telah diformulasikan untuk mencapai kebutuhan industri terkait.

“Kami buat inkubatornya untuk bisa kerja yang harapannya bisa lebih relevan ke industri daripada sekadar lulusan Sekolah Menengah Kejuruan saja,” kata pentolan grup band Endank Soekamti yang juga menjadi “rektor” DOES University, Erix Soekamti.

Erix menggandeng CloudKilat sebagai perusahaan berbasis teknologi di Indonesia sebagai mitra utama dalam pengembangan rencananya kali ini. Proyeksi ini akan melibatkan CloudKilat untuk memberikan mentorship hingga ke proses magang dengan berfokus ke kebutuhan industrinya. Perangkat dan dana operasional juga ditawarkan untuk proses kegiatan belajar-mengajar 10 siswa DOES University.

“Kerja sama ini bukan yang pertama kali dengan CloudKilat yang memang telah lama berkontribusi untuk DOES. Karena visi yang sejalan, CloudKilat akan menjadi pihak yang memfasilitasi hingga ke proses akhir dari lulusan DOES University,” tambah Erix.

Keresahan Erix memang bukan tanpa sebab, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) pada Agustus 2016 sebesar 5,61% yang berarti bahwa dari 100 angkatan kerja terdapat 5 hingga 6 orang pengangguran. Meski jumlah tersebut menurun jika dibandingkan tahun sebelumnya (6,18% pada Agustus 2015), DOES University tentu ingin menyalurkan sumber daya manusia yang lebih tepat guna, tidak hanya sekedar mendapatkan pekerjaan lantas keahliannya menjadi sia-sia.

Antisipasinya, Erix berencana akan membentuk sebuah perusahaan developer untuk para lulusan DOES University jika belum memiliki pekerjaan. Tak hanya menyerap tenaga kerja baru, langkah ini juga tidak akan menyia-nyiakan bakat para lulusan DOES University.

Belum lama ini, 6 dari 10 orang total generasi pertama DOES University, telah direkrut oleh perusahaan asal Singapura. Sementara sisanya, direkrut untuk perusahaan berbasis di Yogyakarta dan sekitarnya.

“Suksesnya lulusan DOES generasi pertama yang seluruhnya telah diterima kerja di perusahaan asing maupun nasional membuktikan bahwa visi misi DOES bukan sekedar manis di bibir saja. Untuk itu, CloudKilat memutuskan memberi dukungan penuh untuk kelas baru DOES ini. Kami yakin melalui gerakan ini, DOES dan CloudKilat bisa memberikan kontribusi positif bagi Indonesia,” tambah General Manager Infinys System Indonesia, Rangga Praduwiratna.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again