Coworking Space Conclave Dorong Pertumbuhan Industri Kreatif Digital Dengan Hadirkan Lokasi Baru di Kuningan
Coworking Space Conclave Dorong Pertumbuhan Industri Kreatif Digital Dengan Hadirkan Lokasi Baru di Kuningan
Jakarta, 29 September 2016 – Jumlah coworking space di Indonesia terus mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya. Sejak pertama muncul tahun 2010, Indonesia tercatat sudah memiliki 65 coworking space di 14 kota yang tersebar di seluruh Indonesia.
Menjamurnya coworking space ini disebabkan karena pertumbuhan jumlah startup dan profesi freelancer yang juga mengalami peningkatan. Berdasarkan informasi freelancer.co.id, jumlah freelancer di Indonesia sudah menyentuh 500 ribu orang pada tahun 2015. Sementara saat ini terdapat setidaknya 1.500 startup lokal yang ada di Indonesia.
Menurut data yang dilansir Coworking Indonesia, Jabodetabek menjadi kota yang memiliki jumlah coworking space terbanyak dengan 23 lokasi, disusul Bandung dan Bali masing-masing dengan 16 dan 14 lokasi. Sementara kota lain yang juga sudah mulai memiliki coworking space adalah Surabaya, Yogyakarta, Medan, Bali, Solo, Samarinda, Malang, Makasar, Demak, Majalengka dan lainnya.
Salah satu kelebihan yang didapat dari memanfaatkan coworking space adalah para entrepreneur, freelancer dan pelaku startup tak perlu menyediakan dana besar untuk menyewa sebuah kantor. Namun nilai sesungguhnya yang ditawarkan coworking space adalah komunitas, bukan hanya ruang untuk bekerja. Coworking space menghindarkan para pekerja independen ini bekerja sendirian dan memberi kesempatan kepada mereka untuk menjalin interaksi dengan para profesional maupun pelaku startup lainnya.
Guna menjadi tempat yang akomodatif untuk komunitas di Ibukota, Conclave yang beroperasi di Jalan Wijaya I No. 5C melebarkan sayapnya dengan menghadirkan lokasi baru di Menara Global, lantai 22, Jalan Gatot Subroto Kav. 27, Kuningan, Jakarta Selatan yang diresmikan pada 19 September 2016.
Meningkatnya permintaan tempat bekerja serta banyaknya kesempatan bagi para pemilik properti untuk berkolaborasi dengan kami sebagai operator. Saya percaya dengan adanya hal ini akan menjadi jalan bagi kami untuk membuka dua atau tiga lokasi lagi hingga pertengahan 2017, ujar Akbar Maulana Brojosaputro selaku Chief Operating Officer Conclave.
Conclave dikenal sebagai coworking space terbesar dan satu-satunya yang beroperasi selama 24 jam dalam tujuh hari di Jakarta. Karena kelebihannya itulah, Conclave sering dijadikan venue untuk beberapa event berskala internasional seperti Google Developers Group Meet Up, Startup Weekend dan Seedstars World Jakarta 2016. Conclave juga menjadi saksi berdirinya Asosiasi Coworking Indonesia yang dibentuk Agustus lalu.
Sejak dikenalkan pada Desember 2014, coworking space bernuansa New Yorker feel ini sudah menjadi rumah untuk sejumlah startup digital dan agency seperti Fabelio, Ahlijasa, Styletheory.co, Darapsa, 21inc, Stream Intelligence, PDM Internasional, Somia Experience, Mendiola Design dan BGC Indonesia.
Berbeda dengan Conclave Wijaya yang mengusung konsep homey and fun, Conclave Kuningan mengusung konsep clean look. Dengan total luas 500 m2, Conclave Kuningan mampu menampung sekitar 20 hingga 30 untuk area coworking space dan 40 hingga 70 orang untuk mini class room.
Conclave Kuningan mematok tarif dengan kisaran harga Rp. 50 ribu per jam, Rp. 200 ribu per hari, Rp. 3 juta per bulan dan Rp. 25 juta per tahun untuk biaya sewa member area coworking space. Member yang menyewa area coworking space secara bulanan dan tahunan bisa mengakses dua tempat sekaligus di Conclave Wijaya dan Kuningan.
Selain area coworking space, Conclave Kuningan juga memiliki 11 private office yang mampu menampung tiga sampai 10 orang. Pengunjung juga bisa menyewa private office dengan biaya Rp. 9 juta per bulan dengan kontrak minimal satu tahun. Untuk informasi lebih lengkap tentang Conclave bisa kunjungi cnclv.co.
Info lanjut hubungi:
Egi Septiadi
Chief Marketing Officer
E: egi@wrhs.es
M: +62 878 8805 7573
Rizky Kurniawan
Public Relations
E: rizky@labkinetic.com
M: +82 877 8235 4151