Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dorong Pemasaran Produk Unggulan Karya Warga Binaan Pemasyarakatan Melalui E-Commerce BLANJA.com Sebagai Implementasi Revolusi Industri 4.0
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Dorong Pemasaran Produk Unggulan Karya Warga Binaan Pemasyarakatan Melalui E-Commerce BLANJA.com Sebagai Implementasi Revolusi Industri 4.0
Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Sri Puguh Budi Utami menjelaskan bahwa produk yang dipasarkan melalui e-commerce BLANJA.com dengan nama branding “PASINDO” tersebut seluruhnya merupakan produk unggulan hasil kreativitas Warga Binaan Pemasyarakatan yang berasal dari berbagai Rumah Tahanan Negara, Lembaga Pemasyarakatan dan Balai Pemasyarakatan di seluruh Indonesia.
Berbagai produk-produk unggulan berkualitas ekspor yang dipasarkan antara lain produk kerajinan kulit dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Mojokerto, produk olahan plastik dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas III Cikarang serta produk kerajinan Cukli dari Balai Pemasyarakatan Kelas II Mataram. Selain itu dipasarkan pula produk batik tulis karya John Kei serta produk kaligrafi karya Pepi Fernando, Warga Binaan Pemasyarakatan yang pernah menjadi sorotan publik Indonesia dan saat ini ditempatkan pada Lembaga Pemasyarakatan di Pulau Nusakambangan.
“CEO BLANJA.com Jemy Confido menyambut baik kolaborasi ini. “Kami senang bisa mendukung penuh pemasaran secara digital produk kreatif karya warga binaan dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Saat ini, kurang lebih ada 180 produk unggulan yang sudah online di BLANJA.com dengan landing page khusus bernama PASINDO. Adapun 3 kategori produk yang sudah terlisting yaitu Craft, Culinary dan Fashion.”
Melalui penyelenggaraan program tersebut, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Pemasyarakatan turut hadir dalam membangun perekonomian bangsa melalui peningkatan daya saing produk hasil Warga Binaan Pemasyarakatan serta melalui semangat untuk merevitalisasi kegiatan pembinaan kemandirian mengarah kepada kegiatan yang lebih produktif, diharapkan dapat merubah paradigma dan stigma masyarakat terhadap Lembaga Pemasyarakatan.
Lembaga Pemasyarakatan tidak lagi dilabeli sebagai tempat membina narapidana secara konvensional, melainkan juga dapat menjadi salah satu sarana untuk mendorong dihasilkannya produk-produk berkualitas sehingga mampu merubah image masyarakat dari Lembaga Pemasyarakatan Konsumtif menjadi Lembaga Pemasyarakatan Produktif dan pada akhirnya kegiatan pembinaan yang dilakukan dapat menghilangkan stigma/cap buruk atau bahkan dapat memberikan pemasukan bagi negara. Dengan demikian, narapidana tak bisa lagi disebut sebagai “sampah masyarakat”, tetapi narapidana saat ini juga dapat berperan dalam pembangunan dan memajukan perekonomian. Pemasyarakatan menjadikan warga binaan menjadi manusia produktif sebagaimana tujuan dan cita-cita pemasyarakatan